KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

dalam menciptakan pembelajaran yang efektif di Aceh pada Madrasah Aliyah berpengaruh pada kualitas pembelajaran dan kepuasan studi iklim.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Menurut Sugiyono 2015: 92 kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Belajar merupakan serangkaian proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku melalui pengalamannya sendiri yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Pengorganisasian lingkungan belajar yang kondusif dan efektif merupakan keharusan bagi terbangunnya proses belajar yang baik. Pada hakikatnya lingkungan mempengaruhi kemampuan konsentrasi siswa untuk belajar. Jika siswa dapat memaksimalkan konsentrasinya, maka mereka mampu menggunakan kemampuannya untuk menyerap materi ajar dengan baik. Pembangunan lingkungan belajar yang positif di kelas, maka perlu menciptakan iklim kelas yang tepat. Iklim kelas yang kondusif adalah suasana atau keadaan yang mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan adanya iklim kelas yang kondusif akan memacu siswa untuk bersemangat dalam belajar sehingga belajar akan terasa lebih menyenangkan. Suatu kelas dikatakan memiliki iklim kelas yang baik apabila telah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Indikator tersebut adalah: 1 suasana pemebelajaran di dalam kelas; 2 hubungan interaksi antar warga kelas; 3 lingkungan fisik; 4 aktivitas pelajaran; 5 sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran. Iklim kelas yang kondusif diharapkan mampu memotivasi belajar siswa di kelas karena motivasi belajar menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Inti dari motivasi adalah mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, karena jika seseorang tidak memiliki motivasi, kegiatan aktivitas belajar tidak akan berlangsung secara efektif. Seorang siswa dapat dikatakan memiliki motivasi belajar yang tinggi apabila sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Indikator tersebut adalah: 1 hasrat dan keinginan berhasil; 2 dorongan dan kebutuhan dalan belajar; 3 harapan dan cita-cita masa depan; 4 penghargaan dalam belajar; 5 kegiatan yang menarik dalam belajar; 6 lingkungan belajar yang kondusif. Berdasarkan pernyataan di atas peneliti memastikan apabila iklim kelas baik, maka motivasi belajar siswa akan tinggi. Namun sebaliknya apabila iklim kelas kurang, maka motivasi belajar siswa akan rendah pula. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian tentang hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar sebagai berikut. Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

2.4 HIPOTESIS