Hakikat Belajar dan Pembelajaran

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

2.1.1.1 Belajar Belajar menurut Susanto 2013: 4 adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dan sadar yang bertujuan untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa maupun bertindak. Sardiman 2014: 20 menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Hamdani 2011: 21 mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan. Belajar akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya. Jadi, tidak bersifat verbalistik namun berupa rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Sedangkan menurut Dimyati 2009: 18 belajar merupakan proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, peneliti mengasumsikan bahwa belajar merupakan serangkaian proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku melalui pengalamannya sendiri yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Suatu proses belajar bersifat relatif permanen karena meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. 2.1.1.1.1 Proses Belajar Menurut Bruner dalam Nasution, 2013:9 dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase atau episode, yaitu: 1. Informasi Dalam tiap pelajaran kita peroleh sejumlah informasi, ada yang menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang memperhalus dan memperdalamnya, ada pula informasi yang bertentangan dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya, misalnya bahwa tidak ada energi yang lenyap. 2. Transformasi Informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasi ke dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas. Dalam hal ini bantuan guru sangat diperlukan. 3. Evaluasi Kemudian dinilai hingga manakah pengetahuan yang diperoleh dan ditransformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain. Dalam proses belajar selalu terdapat ketiga faseepisode tersebut, yang menjadi masalah ialah berapa banyak informasi diperlukan agar dapat ditransformasi. Jangka waktu setiap episode tidak selalu sama, hal ini dikarenakan juga bergantung pada hasil yang diharapkan, motivasi belajar siswa, minat. Keinginan untuk mengetahui dan dorongan untuk menemukan diri. Belajar adalah suatu proses yang kompleks. Proses itu sendiri sulit diamati, namun perbuatan atau tindakan belajar dapat diamati berdasarkan perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh tindakan tersebut. Pada proses belajar terdapat unsur-unsur yang mempengaruhinya. 2.1.1.1.2 Unsur-Unsur Belajar Menurut Hamalik 2014: 50-52 unsur-unsur yang terkait dengan proses belajar adalah. 1. Motivasi Siswa Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. 2. Bahan Belajar Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat perhatian oleh guru. 3. Alat Bantu Belajar Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efesien dan efektif. 4. Suasana Belajar Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai, tak tenang, dan banyak gangguan sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang efektif. 5. Kondisi Subjek Belajar Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar. Kelima unsur inilah yang bersifat dinamis, sering berubah, menguat atau melemah sehingga dapat mempengaruhi proses belajar. Oleh karena itu, proses belajar juga dipengaruhi oleh bebrapa faktor. 2.1.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Slameto 2013:54 menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu, meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a. Faktor Jasmaniah Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Dan keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar, sehingga siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. b. Faktor Psikologis Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c. Faktor Kelelahan Terdapat dua macam faktor kelelahan yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani bersifat psikis. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. a. Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c. Faktor Masyarakat Kegiatan yang mempengaruhi belajar siswa dalam masyarakat adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Faktor-faktor tersebut sangatlah mempengaruhi dalam proses belajar. Proses belajar di sekolah tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. 2.1.1.2 Pembelajaran Menurut peneliti secara umum pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan guru dengan peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini juga diperkuat oleh pengertian dari beberapa ahli. Pembelajaran menurut Hamdani 2011: 71 adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal anatara guru dan siswa serta antar siswa. Menurut Hamalik 2014: 57 pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Ri fai’i 2012: 159 menyatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi anatara pendidik dengan peserta didik, atau antar peserata didik. Dalam proses komunikasi dapat dilakukan secara verbal lisan, dan dapat pula secara nonverbal, seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Proses pembelajaran sangatlah kompleks. Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya agar terjadi perubahan tingkah laku. Untuk memahami lebih lanjut proses pembelajaran maka perlu memahami juga ciri-ciri pembelajaran. 2.1.1.2.1 Ciri-Ciri Pembelajaran Menurut Hamalik 2014: 65 ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, ialah. 1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana khusus. 2. Kesalingtergantungan interdependence, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran. 3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem ialah mengorganisasi tenaga, material, dan prosedur agar siswa belajar secara efesien dan efektif. Seperti yang telah dikemukakan bahwa ciri-ciri pembelajaran meliputi rencana, kesalingtergantungan, tujuan. Dalam berbagai pembelajaran juga melibatkan komponen-komponen yang perlu dipersiapkan untuk menunjang terjadinya suatu pembelajaran. 2.1.1.2.2 Komponen-Komponen Pembelajaran Menurut Hamdani 2011: 48 apabila pembelajaran ditinjau dari pendekatan sistem, dalam prosesnya akan melibatkan berbagai komponen sebagai berikut. 1. Tujuan Tujuan secara eksplisit diupayakan melalui kegiatan pembelajaran instructional effect, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran. 2. Subjek Belajar Dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subjek sekaligus objek. 3. Materi Pelajaran Materi pelajaran merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran. 4. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran. 6. Penunjang Penunjang dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, sumber belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya. Penunjang berfungsi memperlancar, melengkapi dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran tersebut akan sangat menunjang terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan adanya komponen tersebut dalam proses pembelajaran mengharuskan peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungan belajar. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang tepat memerlukan adanya iklim kelas.

2.1.2 Iklim Kelas