jalannya proses pembelajaran. Tentunya dengan adanya iklim kelas yang positif akan meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kelas.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhiddinur Kamal pada tahun 2013 yang
berjudul “Strategi Active Knowledge Sharing dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SDMI
”. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi active knowledge sharing
berdampak positif pada peningkatan motivasi belajar siswa, artinya pembelajaran dengan menggunakan strategi active knowledge sharing mampu
meningkatkan motivasi belajar dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Strategi pembelajaran ini memberikan kesempatan belajar
lebih luas dan suasana kondusif kepada siswa untuk memperoleh, mengembangkan pengetahuan, sikap, sehingga dengan sendirinya motivasi
belajar siswa dapat meningkat dalam pembelajaran. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Misyanto pada tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Manajemen Kelas dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
Matematika”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh langsung antara manajemen kelas terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,324,
terdapat pengaruh langsung antara motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,350, dan terdapat pengaruh langsung antara manejemen
kelas terhadap motivasi belajar sebesar 0,496. Guru yang memiliki kemampuan manajemen kelas tinggi umumnya mampu berfikir secara kritis,
karena guru akan berpikir bagaimana cara mengelola kelas yang kondusif bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peserta didik akan
merasakan kenyamanan dalam belajar dan akan menumbuhkan motivasi belajarnya.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Haditya Saputra pada tahun 2013 yang
berjudul “Studi tentang Kemampuan Berkomunikasi Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Kegiatan Belajar Mengajar di
SDN 017 Kota Samarinda”. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan
pembelajaran, kemampuan guru untuk tampil bergairah dan bersungguh- sungguh dalam kegiatan pembelajaran, dan kemampuan guru untuk
mengelola interaksi dalam kegiatan pembelajaran sudah terbilang baik sehingga secara tidak langsung telah mampu untuk menjadi daya pendorong
bagi siswa untuk mengikuti pelajaran dan mendorong terciptanya suasana kelas yang kondusif.
4. Penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kelas terhadap Motivasi
Sikap Siswa untuk Pelajaran Matematika” yang dilakukan oleh Joice, dkk pada tahun 2013. Hasil uji korelasi menunjukkan ada hubungan positif yang
signifikan antara lingkungan kelas dengan sikap siswa terhadap matematika r=0,359, p0,01. Lingkungan kelas dapat digunakan untuk memprediksi
sikap siswa terhadap matematika dengan persamaan regresi Y = 48,916 + 0,229 X ± 23,023. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kelas memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap sikap siswa terhadap matematika, meskipun tidak besar.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Nicole Good tahun 2015 dengan judul
“Creating a Positive Emotional Climate in an Elementary School Classroom”. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa guru tidak menggunakan strategi
yang sama. Mereka dapat dibagi menjadi empat kategori tertentu, berdasarkan hasil wawancara guru sangat penting untuk menciptakan iklim kelas positif di
kelas dengan siswa setiap hari. 6.
Penelitian yang dilakukan oleh Slavica Sevkusic, Sonja Andelkovic dan Vladeta Milin tahun
2014 yang berjudul “Classroom Climate In Serbia: The Perspective of Primary School Teachers”. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa guru di Serbia sangat menghargai pentingnya semua yang diteliti dalam aspek iklim kelas dan percaya bahwa mereka adalah faktor utama
dalam menciptakan iklim kelas yang positif. Juga, itu menunjukkan bahwa gender guru dan tingkat pengajaran adalah penentu yang paling penting dari
kualitas iklim kelas. 7.
Penelitian yang dilakukan oleh Sulaiman pada tahun 2015 yang berjudul “Classroom Management and The Implications to Quality Of Learning A
Study About Classroom Climate at Madrasah Aliyah In Aceh, Indonesia”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan kondisi fisik kelas
belum efektif, sementara pengelolaan kelas non-fisik sosio-emosional menunjukkan efektif. Selain itu, kemampuan guru untuk interaksi pendidikan
di kelas menunjukkan tidak optimal. Strategi untuk membangun iklim kelas
dalam menciptakan pembelajaran yang efektif di Aceh pada Madrasah Aliyah berpengaruh pada kualitas pembelajaran dan kepuasan studi iklim.
2.3 KERANGKA BERPIKIR