53
Sedangkan pada soal uraian, soal yang memiliki kriteria sedang yaitu soal nomor 5,6,8,10 dan yang memiliki kriteria mudah yaitu soal nomor 1,2,3,4,7,
9. Diperoleh data dari 50 pilihan ganda soal terdapat 3 kriteria tingkat
kesukaran soal yaitu mudah, sedang dan sukar. Terdapat 28 soal dalam kategori mudah, 18 soal kategori sedang dan 4 soal kategori sukar. Sedangkan dalam soal
uraian terdapat 2 kategori, yaitu mudah dan sedang. Terdapat 4 soal kategori sedang, 6 soal kategori mudah. Soal pilihan ganda yang dipakai dalam tes tes awal
pretest dan tes akhir posttest adalah 9 soal kategori mudah, 12 soal kategori sedang dan 4 soal kategori sukar, sedangkan soal uraian yang dipakai yaitu 3 soal
kategori sedang dan 2 soal dalam kategori mudah. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.9.
3.8. ANALISIS DATA
3.8.1. Analisis Data Awal
3.8.1.1.Uji Normalitas Uji normalitas data awal digunakan untuk mengetahui data awal pretest
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini penting dilaksanakan agar dalam pengujian hipotesis tidak salah menggunakan metode. Hipotesis yang telah
dirumuskan akan diuji dengan metode statistik parametris yang mempersyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh
karena itu, sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka akan dilakukan pengujian normalitas data terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik
parametris tidak dapat digunakan, sehingga perlu digunakan statistik
54
nonparametris. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap hasil belajar yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Liliefors. Sudjana
2005: 466 Hipotesis yang akan diujikan sebagai berikut.
Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal
Berikut ini merupakan prosedur pengujian hipotesis menggunakan uji Liliefors: a.
Pilih nilai signifikansi sebesar 5. b.
Data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. c.
Menentukan standar deviasi dari sampel data. d.
Menentukan nilai Z bilangan baku dengan rumus sebagai berikut: =
e. Tentukan peluang dari FZi = P Zi.
f. Hitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan Zi yaitu SZi.
g. Hitung selisih F Zi – S Zi.
h. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Jika Lo ≥ Ltabel dengan =5 maka data yang diperoleh berdistribusi
normal. 3.8.1.2.Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai
varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Uji homogenitas dilakukan jika data berdistribusi normal, jika data berdistribusi tidak normal,
55
maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas. Untuk menguji kesamaan varians tersebut digunakan rumus sebagai berikut :
F
hitung
=
terkecil Varians
terbesar Varians
. .
Sudjana, 2005:250 Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika
. 3.8.2.
Analisis Data Akhir
3.8.2.1.Uji Normalitas Uji normalitas data akhir digunakan untuk mengetahui data akhir
posttest berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini penting dilaksanakan agar dalam pengujian hipotesis tidak salah menggunakan metode. Hipotesis yang
telah dirumuskan akan diuji dengan metode statistik parametris yang mempersyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus
berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka akan dilakukan pengujian normalitas data terlebih dahulu. Bila data tidak
normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan, sehingga perlu digunakan statistik nonparametris. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan
terhadap hasil belajar yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Liliefors. Sudjana 2005: 466
Hipotesis yang akan diujikan sebagai berikut. Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
56
Berikut ini merupakan prosedur pengujian hipotesis menggunakan uji Liliefors: a.
Pengamatan x1, x2, . . . , xn dijadikan bilangan baku z1, z2, . . . , zn dengan menggunakan rumus
= Mean dan s masing-masing merupakan rata-
rata dan simpangan baku sampel. b.
Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang FZi = P Z≤Zi.
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, . . . , zn yang lebih kecil atau sama
dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S zi, maka Szi = banyaknya z1, z2, . . . , zn yang ≤ zi dibagi n.
d. Hitung selisih Fzi – S zi kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
Jika Lo ≥ Ltabel dengan =5 maka data yang diperoleh berdistribusi normal. 3.8.2.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai
varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Uji homogenitas dilakukan jika data berdistribusi normal, jika data berdistribusi tidak normal,
maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas. Untuk menguji kesamaan varians tersebut digunakan rumus sebagai berikut :
F
hitung
=
terkecil Varians
terbesar Varians
. .
Sudjana, 2005:250 Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika
.
57
3.8.2.3. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang akan diujikan adalah :
Ho : 1 2: hasil belajar siswa kelas V SDN Tambakaji 01 pada pembelajaran
IPA materi peristiwa alam menggunakan model mind mapping sama atau lebih kecil dibanding dengan menggunakan model
konvensional. Ha : 1
2: hasil belajar siswa kelas V SDN Tambakaji 01 pada pembelajaran IPA materi peristiwa alam menggunakan model mind mapping
lebih besar dibanding dengan menggunakan model konvensional. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah statistik t dengan uji
pihak kanan, dengan rumus : 1.
Jika
1 2
, rumus yang digunakan Polled Varians:
t =
dengan s
2
= Sudjana, 2005:239
Keterangan : : rata-rata nilai data akhir kelas eksperimen
: rata-rata nilai data akhir kelas kontrol s
: simpangan baku total s
1
: simpangan baku kelas eksperimen s
2
: simpangan baku kelas kontrol
58
n
1
: banyaknya anggota kelas eksperimen n
2
: banyaknya anggota kelas control 2.
Jika
1 2
, rumus yang digunakan adalah Separated Varians: t =
t
tabel
=
w
1
= dan w
2
= Sudjana, 2005:241
Keterangan : : rata-rata nilai data akhir kelas eksperimen
: rata-rata nilai data akhir kelas kontrol s
1
: simpangan baku kelas eksperimen s
2
: simpangan baku kelas kontrol n
1
: banyaknya anggota kelas eksperimen n
2
: banyaknya anggota kelas kontrol Kriteria pengujian adalah tolak H
o
jika t
hitung
≥ t
table.
3.8.2.4. Perhitungan N-Gain Keefektifan model mind mapping pada pelajaran IPA materi peristiwa
alam menggunakan uji normal gain. Perhitungan nilai rata-rata N-Gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa, melihat peningkatan kemampuan
siswa, dan memberikan informasi mengenai pencapaian kemampuan siswa. N- Gain dapat dijadikan sebagai data hasil belajar siswa setelah penerapan model
59
mind mapping. Nilai N-Gain ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
dalam Sundayana,2015: 151
Tabel 3.7. Kriteria Nilai N-Gain
Batasan Kategori
- 1,00 ≤ g 0,00
terjadi penurunan g = 0,00
tetap 0,00 g 0,30
Rendah 0,30 ≤ g 0,70
Sedang 0,70 ≤ g ≤ 1,00
Tinggi .
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SDN Tambakaji 01 Semarang dari awal sampai akhir. Hasil penelitian keefektifan
model mind mapping terhadap hasil belajar IPA materi peristiwa alam siswa kelas V SDN Tambakaji 01 Semarangterdiri dari beberapa hal yang dikaji , yaitu: 1
pelaksanaan penelitian; 2 uji normalitas data awal kelas kontrol dan kelas eksperimen; 3 uji homogenitas data awal kelas kontrol dan kelas eksperimen; 4
uji normalitas data akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen; 5 uji homogenitas data akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen; 6 pengujian hipotesis data akhir
kelas kontrol dan kelas eksperimen; 7 Uji N Gain.
4.1.1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2016 di SDN Tambakaji 03 sebagai kelas uji coba, SDN Tambakaji 01 kelas VA sebagai kelas
kontrol dengan jumlah 33 siswa dan kelas VB sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 29 siswa. Pada penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran IPA kelas
eksperimen menggunakan model mind mapping sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model konvensional.
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama, yaitu pertama diadakan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa,
kemudian diberikan perlakuan yang berbeda yakni dengan model mind mapping