Karakteristik Siswa SD Perbedaan Model Mind Mapping dengan Model Konvensional

21 memperlihatkan sesuatu penampilan seperti presentasi; 4 Fase umpan balik dengan cara memberikan umpan balik dari yang telah ditampilkan. Kesesuaian teori Gagne dengan mind mapping yaitu semua fase belajar Gagne bisa diaplikasikan dalam pembelajaran model mind mapping. Semua fasenya dapat diakomodasikan dalam satu rangkaian pembelajaran. Dalam mind mapping terdapat stimulus, hubungan antar informasi, informasi jangka pendek dan panjang, transfer informasi, fase penampilan, dan fase umpan balik.

2.1.7. Karakteristik Siswa SD

Siswa dalam melakukan kegiatan belajar tergantung pada tahap perkembangannya. Usia sangat berpengaruh pada pola pikir serta kekuatan mentalnya. Menurut Piaget dalam Anni,dkk 2012:32 membagi tahap perkembangan kognitif menjadi 4 tahap, yaitu : a. Tahap Sensorikmotorik 0-2 tahun Pada tahap ini seorang anak menyusun pemahaman dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman indera sensori seperti melihat dan mendengar dengan gerakan motorik seperti menggapai dan menyentuh. b. Tahap Praoperasional 2-7 tahun Pada tahap ini pemikiran lebih bersifat simbolis, egoisentries, dan intuitif sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional. c. Tahap Operasional Konkrit 7-11 tahun Pada tahap ini anak mampu mengoperasiokan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkrit. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, namun hanya pada situasi konkrit dan kemampuan untuk 22 menggolong-golongkan sudah ada namun belum bisa memecahkan masalah abstrak. d. Tahap Operasional Formal 11-15 tahun Pada tahap ini anak sudah mampu berfikir abstrak, idealis, dan logis. Pemikiran operasional formal tampak lebih jelas dalam pemecahan problem verbal, seperti anak dapat memecahkan problem walau disajikan secara verbal. Berdasarkan tahap-tahap perkembangan yang dijelaskan oleh Piaget, siswa Sekolah Dasar berada dalam tahap operasional konkrit. Karakteristik siswa yang berada pada tahap operasional konkret, yaitu dapat mengembangkan pikiran logis tetapi belum bisa berpikir abstrak. Oleh karena itu, dalam menyampaikan pelajaran guru harus menggunakan bantuan benda konkrit.

2.1.8. Perbedaan Model Mind Mapping dengan Model Konvensional

Tabel 2.1 . Perbedaan Model Mind Mapping dengan Model Konvensional No. Aspek Model Mind Mapping Shoimin, 2014:107 Konvensional Wina Sanjaya, 2014:261-262 1. Kedudukan siswa Siswa sebagai subyek belajar, artinya siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa sebagai obyek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif 2. Kegiatan pembelajaran Siswa belajar melalui kegiatan kelompok, seperti kegiatan diskusi dan percobaan. Siswa lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat dan menghafal pelajaran. 3. Pemerolehan pengetahuan Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman. Pengetahuan diperoleh melalui latihan-latihan. 4. Pelaksana Siswa membuat catatan- Guru adalah penentu 23 pembelajaran catatan kecil untuk dibuat peta pikiran pada akhir pembelajaran. jalannya pembelajaran 5. Aspek yang dikembangkan Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menekankan pada aspek kognitif. 6. Evaluasi pembelajaran Keberhasilan dalam pembelajaran diukur melalui tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Keberhasilan pembelajaran hanya diukur dengan tes aspek kognitif.

2.1.9. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA