35 Penelitian dilakukan oleh Ying Liu, dkk pada tahun 2014 dengan judul
“The Effect of Mind Mapping on Teaching and Learning:A Meta-Analysis” menunjukkan :
“The meta-analysis shows that mind mapping has positive effect on teaching and learning and country, usage, subject and achievement can
influence the results.” mengandung arti dengan mengadopsi meta-analisis, mind mapping peta pikiran memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran
sehingga dapat mempengaruhi hasil dan prestasi belajar.
2.3. KERANGKA BERFIKIR
IPA merupakan salah satu mata pelajaran memperkenalkan siswa dengan lingkungan sekitar dimana siswa berinteraksi secara langsung dengan alam
sekitar. Namun dalam kenyataannya siswa kurang berminat dalam mengikuti proses pembelajaran IPA karena guru kurang inovatif dalam menggunakan model
pembelajaran. Dalam hal ini, guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi yang menyebabkan siswa kuarang aktif dan merasa bosan
dalam proses pembelajaran. Siswa hanya menjadikan guru sebagai sumber belajar, sehingga proses pembelajaran yang terjadi hanya satu arah. Proses
pembelajaran satu arah menyebabkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA menjadi kurang optimal.
Kenyataan itu juga terjadi pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Tambakaji 01 pada materi pokok Peristiwa Alam. Pada materi Peristiwa Alam
hampir seluruhnya berisi teori-teori yang bersifat hafalan, sehingga siswa dituntut untuk mengingat materi yang banyak tanpa ada pemahaman dalam diri siswa.
Dalam hal ini diperlukan model pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami dan mengingat materi pelajaran dengan baik serta menuntut
36 keterlibatan siswa secara aktif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dalam
situasi yang menyenangkan. Salah satu model yang dapat diterapkan pada pembelajaran IPA materi
Peristiwa Alam yaitu mind mapping pemetaan pikiran. Mind mapping merupakan suatu model pembelajaran dengan teknik mencatat yang
mengembangkan gaya belajar visual. Mind map yang dibuat sendiri oleh siswa dapat membantu siswa mengingat dan memahami materi pelajaran secara lebih
mendalam, karena dalam hal ini siswa menciptakan media belajar sendiri. Selain itu, model pembelajaran mind mapping juga menuntut keterlibatan siswa secara
aktif untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam membangun pengetahuannya. Dengan digunakannya model pembelajaran mind mapping dalam mata pelajaran
IPA kelas V pada materi pokok Peristiwa Alam akan menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Hasil belajar akan meningkat.
Keefektifan model pembelajaran mind mapping telah diuji pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol tetap menggunakan model
konvensional. Kedua kelas diasumsikan homogen dengan tingkat kecerdasan, karakteristik sekolah, dan materi pelajaran yang sama. Sebelum diberikan
perlakuan, peneliti memberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah pretest, peneliti memberikan perlakuan pada kelas eksperimen
sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan. Pada akhir pembelajaran diberikan posttest, kemudian hasil posttest kedua kelas dibandingkan untuk
mengetahui metode yang efektif untuk pembelajaran IPA kelas V SDN Tambakaji 01.
37 Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut.
`
Materi Sumber Daya Alam
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kelas eksperimen: proses pembelajaran dengan model pembelajaran mind mapping
Kelas kontrol: proses pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Keefektifan penggunaan model pembelajaran mind mapping
Keefektifan penggunaan model pembelajaran konvensional
Hasil belajar kelas eksperimen Hasil belajar kelas kontrol
Hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dibandingkan untuk mengetahui keefektifannya
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
38
2.4. HIPOTESIS