Keefektifan Model Mind Mapping IPA Hasil Belajar

8

1.4.2. Manfaat Praktis

1.4.2.1.Bagi Siswa Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, kreatifitas siswa dalam membuat catatan pelajaran dan daya ingat siswa terhadap materi yang telah diajarkan. 1.4.2.2. Bagi Guru Memberikan pengalaman kepada guru dalam kegiatan pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran mind mapping, mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran, membuat guru lebih kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran. 1.4.2.3. Bagi Sekolah Dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan kualitas dalam pembelajaran IPA di sekolah dan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

1.5. PENEGASAN ISTILAH

1.5.1. Keefektifan

Keefektifan yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu efektivitas suatu model yang diterapkan dalam proses suatu pembelajaran. Keefektifan model dalam penelitian ini dapat terlihat dari peningkatan pemahaman materi peristiwa alam yaitu perbandingan nilai pretest dan posttest. Pembelajaran dikatakan efektif jika hasil belajar kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran yang biasa dilakukan. 9

1.5.2. Model Mind Mapping

Model pembelajaran mind mapping adalah suatu teknik mencatat yang mampu mengembangkan pikiran dan meningkatkan daya ingat karena informasi disusun secara bercabang dari tema utama yang menyertakan gambar, simbol, warna dan teks agar peserta didik dapat menggunakam seluruh potensi dan kapasitas otak dengan efektif dan efisien.

1.5.3. IPA

IPA merupakan ilmu yang mempelajari fenomena alam yang faktual factual, baik berupa kenyataan reality atau kejadian events dan hubungan sebab akibatnya. Pada penelitian ini materi yang digunakan yaitu peristiwa alam yang terdapat pada Standar Isi 2006 kelas V semester II.

1.5.4. Hasil Belajar

Pada penelitian ini, hasil belajar diperoleh dari hasil pretest dan hasil posttest. Pretest digunakan untuk menghitung kesamaan kemampuan awal antara kedua kelas. Posttest digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelompok setelah mendapat pembelajaran dengan materi sama, tetapi menggunakan model pembelajaran berbeda. Pada penelitian ini soal pretes dan postes berbentuk tes pilihan ganda sejumlah 25 soal dan uraian sejumlah 5 soal. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern faktor yang ada dalam diri individu dan faktor ekstern faktor yang ada di luar individu sebagai berikut Slameto, 2010: 54: 1. Faktor Intern 1 Faktor Jasmaniah a. Faktor kesehatan Kesehatan seseorang berpengaruh pada proses belajarnya, jika badannya kurang sehat, maka hasil belajar juga akan rendah. b. Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan tubuh kurang sempurna contohnya patah tulang, tuna rungu dan tuna netra. 2 Faktor Psikologi a. Intelegensi yaitu kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui konsep-konsep yang abstrak secara efektif, serta mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. b. Perhatian merupakan konsentrasi dalam belajar sehingga siswa harus memusatkan perhatian terhadap materi belajar untuk mendapatkan hasil yang baik.