Profil PT. Basuki Pratama Engineering dan PT. Hitachi Construction

6 QA QC ,bertanggung jawab dalam penjaminan kualitas ke pelanggan serta bertanggung jawab langsung dalam kontrol dan pengecekan kualitas produk. c. Proses Produksi 3 Pada dasarnya di PT. Basuki Pratama Engineering, proses produksi terdiri dari 5 tahapan: Cutting, Machining, AssemblyWelding, Finishing, Elektrik. 1 Cutting Yaitu proses pemotongan material mentah menjadi ukuran yang diinginkan. 2 Machining Aktifitas pengerjaan point-point tertentu pada part yang membutuhkan tingkat ketelitian presisi yang tinggi. 3 AssemblyWelding Aktifitas menyambungkan dua part atau lebih dengan menggunakan mesin las. 4 Finishing Proses menghilangkan scrap yang masih menempel pada part after-assemblywelding. 5 Elektrik Pemasangan sistem electric pada produk yang dihasilkan. d. Sistem Kerja 4 3 Ibid 4 ibid Sistem kerja yang diterapkan pada PT Basuki Pratama Engineering, adalah dengan mematuhi peraturan K3 yang ditetapkan dan memastikan lingkungan dan alat kerja yang mereka gunakan aman 5K. Kebijakan PT Basuki Pratama Engineering tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, yaitu: 1 Melakukan perbaikan kinerja bidang keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengembangkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara berkesinambungan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 2 Menetapkan tujuan dan sasaran dibidang keselamatan dan kesehatan kerja sesuai kebutuhan dan kepentingan serta meninjaunya secara berkala. 3 Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja. Dan 5K terdiri dari: 1 Ketertiban Menata mana yang perlu dan mana yang tidak perlu, yang tidak perlu kita buang. 2 Kerapihan Meletakkan barang yang kita perlukan sehingga siapapun mengetahui letaknya dengan mudah. 3 Kebersihan Membiasakan diri membersihkan barang dan tempat kerja setiap waktu. 4 Kelestarian Menjaga agar ketertiban, kerapihan, dan kebersihan tetap tertib, rapi, bersih dan tetap terpelihara. 5 Kedisiplinan Menjaga diri agar segala sesuatu yang telah ditetapkan berjalan dengan baik dan benar. 2. PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia a. Sejarah 5 PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia adalah sebuah perusahaan Joint Venture yang berdiri pada tanggal 15 Mei 1991 oleh PT. Hitachi Construction Machinery Co. Ltd – Japan, Itochu Corporation – Japan, Hitachi Construction Machinery Singapore Pte. Ltd, PT. Murinda Iron Steel dan PT. Anggaputra Dhananjaya. Sejak awal berdirinya, produk utama yang dihasilkan adalah Hydrolic Excavator dan Wheel Loaders yang mendapatkan lisensi dari Hitachi Construction Machinery Co. Ltd – Japan dan tambahan produk-produk fabrikasi Engineering yaitu berbagai macam jenis seperti Heavy Equipment dan juga Pressure Vessel serta Boiler produk. Bekerjasama dengan pemerintah untuk mensupport industrialisasi di Indonesia. PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia telah disertifikasi oleh ISO 9001, Quality Management System sejak 1997 dan mengimplementasikan ISO 14001 dimulai pada 2000 untuk 5 https:sankerenti.wordpress.com20090605kerja-praktek-di-hitachi-construction- machinery-indonesia diakses pada tanggal 21 Juni 2015. Environment Management System EMS untuk memastikan bahwa produk-produk Hitachi dibuat dengan berkonsentrasi pada keamanan dan lingkungan. PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia adalah salah satu di Indonesia pemasok terbesar dan produsen excavator, mempekerjakan 1.606 staf yang berkualitas dan memproduksi 5.500 unit excavator per tahun. b. Visi dan Misi 6 Visi dari PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia adalah INSPIRE NEXT, berarti bahwa perusahaan kami selalu berpikir untuk masa depan dengan teknologi maju dan ramah lingkungan. Misi HCMI terdiri dari 3 bagian, yang diantaranya sebagai berikut : 1 Tujuan utama kami adalah untuk menyediakan pelanggan kami dengan layanan dan produk terbaik kami, tidak hanya untuk kinerja tetapi juga untuk karakteristik reliabilitas, ketahanan dan keamanan. 2 Kami berkomitmen untuk kekuatan maka manajemen kami untuk mengambil peluang keuntungan. 3 Kami akan berusaha untuk mengembangkan produk dalam respon langsung terhadap kebutuhan pelanggan kami atau untuk mencapai kepuasan pelanggan dan langkah maju bergandengan 6 Ibid tangan dengan pelanggan kami untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi negara dan dunia. Dalam rangka mendukung Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Kebjakan Lingkungan. PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia juga mengeluarkan mutu perusahaan tujuan dan beberapa departemen harus menentukan tujuan mereka. Untuk memastikan pencapaian kualitas objektif orang yang bertanggung jawab akan ditunjuk dalam pencapaian sasaran mutu dan kemajuan akan ditinjau secara berkala. c. Sistem Kerja HCMI berkomitmen untuk memberikan kualitas tinggi Produk dengan harga yang kompetitif dan pengiriman jadwal untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk Mencapai kebijakan ini: 7 1 HCMI wajib untuk selalu meningkatkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam ISO 9001: 2008 standar. 2 HCMI wajib meningkatkan moral yang terus menerus dimana semua karyawan selalu bekerja keras dengan nyaman dan berpartisipasi secara aktif dalam mencapai target perusahaan. 3 HCMI akan dapat menjadi Perusahaan Internasional dunia dan selalu memberikan pelanggan puas. 7 http:www.hitachi-cmid.comqualitypolicy.htm diakses pada tanggal 21 Juni 2015. 4 HCMI akan mengembangkan dan memperkenalkan teknologi baru yang didukung oleh program pelatihan yang efektif dan untuk memastikan perbaikan terus-menerus. Sistem Manajemen kualitas : 8

H: High quality products on time delivery.

C: Customer satisfaction from reliable good value products and

services.

M: Motivate the employees to participate actively in achieving

companys targets.

I: International world wide company by continual improvements

through working target determination. PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia, pembuatan berbagai macam Mesin Konstruksi, Komponen dan produk Mesin, berkomitmen untuk mencegah polusi udara, air dan pencemaran tanah, dengan meminimalkan dampak lingkungan dari produksi kami melalui perbaikan terus-menerus dari Sistem Manajemen Lingkungan. 9 H : Have foremost regards for health and safety of our employees and emergency response.

C: Cut energy consumption, noise, wastes and conserve other

resources, while practicable. 8 Ibid 9 Ibid M : Maintain to adhere the environmental legislation, regulation and other requirements to which our company subscribes. I : Innovate environmental awareness among employees through training, education and participation.

B. Pemilik Rahasia Dagang dan Pemegang Rahasia Dagang

Sebelum membahas mengenai makna pemilik Rahasia Dagang dan pemegang Rahasia Dagang, maka akan dibahas terlebih dahulu makna dari Hak Rahasia Dagang. Pengertian hak Rahasia Dagang dibedakan dari pengertian tentang Rahasia Dagang, yang diatur dalam rumusan Pasal 1 angka 2, yang berbunyi; “ Hak Rahasia Dagang adalah hak atas Rahasia Dagang yang timbul berdasarkan Undang- undang ini” . jika kita baca rumusan Undang- Undang Rahasia Dagang lebih lanjut, dapat kita temui 3 pasal yang mengatur mengenai hak atas Rahasia Dagang ini, yaitu ketentuan Pasal 4, Pasal 6 dan pasal 7. Ketiga pasal tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa pemilik Rahasia Dagang dalam Pasal 4 dan pemegang Rahasia Dagang dalam Pasal 6 dan Pasal 7, berhak untuk ; 10 1. Menggunakan sendiri Rahasia Dagang yng dimilikinya 2. Memberikan lisensi kepada pihak lain untuk menggunakan Rahasia Dagang tersebut. 10 Gunawan Widjaja, SERI HUKUM BISNIS : RAHASIA DAGANG, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2001, h.84. Khusus untuk ketentuan Pasal 4 yang berlaku bagi pemilik Rahasia Dagang, Undang-Undang No. 30 Tahun 2000 memberikan juga hak kepada pemilik rahasaia dagang untuk melarang pihak lain untuk menggunakan Rahasia Dagang atau mengungkapkan Rahasia Dagang tersebut. Dari penjelasan diatas dapat kita lihat bahwa Undang-Undang Rahasia Dagang membedakan antara pemilik Rahasia Dagang dan pemegang Rahasia Dagang, namun demikian Undang-Undang No.30 tahun 2000 tersebut tidak memberikan rumusan atau pengertian dari pemilik Rahasia Dagang maupun pemegang Rahasia Dagang. Namun jika kita kaitkan makna yang tersurat dalam dalam Undang-Undang Hak Cipta yang membedakan pencipta dari pemegang hak cipta dan Undang-Undang Paten yang membedakan penemu dari pemegang paten tampaknya Undang-Undang Rahasia Dagang ini juga membedakan antara pemilik Rahasia Dagang dan pemegang Rahasia Dagang, berdasarkan pada originator Rahasia Dagang tersebut. Dapat kita katakan bahwa pemilik Rahasia Dagang adalah penemu atau originator dari informasi-informasi yang dirahasiakan tersebut, yang disebut Rahasia Dagang. Sedangkan pemegang Rahasia Dagang adalah pemilik Rahasia Dagang dan pihak-pihak yang memperoleh hak lebih lanjut dari pemilik Rahasia Dagang, yang terjadi sebagai akibat berlakunya ketentuan Pasal 5 angka 1 Undang- Undang Rahasia Dagang. 11 Dimana dalam Pasal 5 angka 1 dari Undang- Undang Rahasia Dagang, dikatakan rahasia dagang dapat beralih atau 11 Ibid, h. 85 dialihkan dengan cara pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis atau sebab-sebab lain yang dibenarkan peraturan perundang-undangan. Pemilik Rahasia Dagang juga memiliki kewajiban yaitu dalam segala bentuk pengalihan hak Rahasia Dagang wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal dengan membayar biaya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Rahasia Dagang Pasal 5 angka 3. Dalam perjanjian lisensi wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal dengan dikenai biaya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Rahasia Dagang Pasal 8 angka 1. Dalam penjelasannya menegaskan bahwa yang wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal itu hanyalah mengenai data yang bersifat administratif dari dokumen pengalihan hak, data yang bersifat adminstratif dari perjanjian lisensi dan tidak mencangkup subtansi Rahasia Dagang yang diperjanjikan. 12

C. Lisensi Rahasia Dagang

Undang-Undang No.30 Tahun 2000, secara tegas membedakan antara pengalihan Rahasia Dagang dengan perjanjian pemberian lisensi Rahasia Dagang, sebagai mana dapat dilihat dari rumusan Pasal 1 angka 5 yaitu: “Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang Hak Rahasia Dagang kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak bukan pengalihan hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu Rahasia Dagang yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.” 12 Pipin Syarifin, Peraturan Hak Kekayan Intelektual di Indonesia , Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004, h.58.