Pengertian Rahasia Dagang POLITIK HUKUM LAHIRNYA UNDANG-UNDANG

Ada 3 perbedaan pokok antara Rahasia Dagang dengan bentuk HAKI lainnya seperti hak cipta, paten dan merek. Ketiga perbedaan itu dapat diuraikan sebagai berikut : 12 a. Bentuk HKI lain tidak bersifat rahasia. Bentuk HKI lain mendapat perlindungan karena merupakan sejenis kekayaan yang dimiliki orang lain. Kecuali kalau informasi mengenai suatu penemuan diungkapkan, perlindungan paten tidak dapat diperoleh dari negara. Kalau karya-karya yang dilindungi hak cipta atau sebuah merek tidak digunakan secara umum, maka tidak ada nilai komersialnya. Rahasia Dagang mendapat perlindungan karena sifat rahasianya menyebabkan informasi itu bernilai. Rahasia Dagang terdiri informasi yang hanya bernilai komersial kalau kerahasiannya tidak hilang. b. Rahasia Dagang mendapat perlindungan meskipun tidak mengandung nilai kreativitas atau pemikiran baru. Yang penting adalah Rahasia Dagang tersebut tidak diketahui secara umum. Misalnya, sebuah sistem kerja yang efektif, barangkali tidak begitu kreatif, tetapi keefektifan dan kerahasiaannya menyebabkan informasi itu bernilai komersial. c. Bentuk HKI lain selalu berupa bentuk tertentu yang dapat ditulis, digambar atau dicatat secara persis sesuai dengan syarat pendaftaran yang ditetapkan oleh instansi pemerintah. Rahasia Dagang tidak semestinya ditulis. Yang penting, bukan bentuk tulisan atau pencatatan informasi yang persis, tetapi penggunaan konsep, ide atau informasinya 12 Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual, h. 238-239. sendiri yang dapat diberikan kepada pihak lain secara lisan. Hal ini berbeda dengan hak paten atau merek. Selain itu, perlindungan terhadap Rahasia Dagang tidak memiliki jangka waktu yang terbatas dan cara untuk mendapatkannya dapat dilakukan secara lebih fleksibel karena tidak terikat dengan syarat-syarat formal seperti halnya yang terjadi dalam sistem hukum paten, yang memerlukan pemenuhan formalitas dan proses pemeriksaan. Pasal 2 Undang-Undang Rahasia Dagang, lingkup Rahasia Dagang melingkupi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain dibidang teknologi danatau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyrakat. R. Mark Haligan memberikan beberapa contoh ruang lngkup Rahasia Dagang yang didasarkan pada hukum Amerika Serikat diantaranya, Informasi teknikalpenelitian dan pengembang: informasi teknologi, informasi yang berhubungan dengan riset dan pengembangan, formula-formula, senyawa-senyawa bahan campuran, proses-proses, catatan-catatan, dan yang lainnya. 13 Informasi yang dilindungi Rahasia Dagang mencakup informasi bisnis atau informasi teknologi yang dapat berupa formula kimia Chemical formula, proses industri, informasi harga, barang atau produk yang 13 Tomi Suryo Utomo, “Hak Kekayaan Intelektual HKI” Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. H, 166. dihasilkan, daftar konsumen dan informasinya, bahan pasokan, dan metode penjualan. 14 D. Unsur – Unsur Rahasia Dagang Jika kita perhatikan rumusan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Rahasia Dagang, akan dapat kita tarik kesimpulan bahwa Rahasia Dagang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: 15

a. Adanya pengertian mengenai informasi

Undang-Undang Rahasia Dagang sama sekali tidak memberikan definisi atau pengertian tentang informasi. Dengan demikian maka apakah ini berarti pengertian informasi harus dapat kita cari dari pengertian yang seumumnya. Jika kita lihat pengaturan yang diberikan di Amerika Serikat dan pembatasan dalam pengertian disebutkan dalam huruf e khususnya yang berkaitan dengan kewajiban penjagaan informasi dan bukti keberdaan informasi yang berharga, dapat dikatakan bahwa informasi yang dimaksudkan disini adalah informasi yang bersifat tertulis.

b. Informasi tersebut merupakan informasi yang tidak diketahui oleh

umum Informasi akan dianggap rahasia jika informasi itu merupakan sebuah konsep, ide atau informasi yang hanya diketahui pemilik serta tidak dapat diperoleh oleh pihak lain dan belum diketahui secara umum. 14 Rahmi Jened, “Hak Kekayaan Intelektual” Surabaya: Airlangga University Pres, 2010 h. 217-218. 15 Gunawan Widjaja, SERI HUKUM BISNIS : RAHASIA DAGANG, h.78.