dialihkan dengan cara pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis atau sebab-sebab lain yang dibenarkan peraturan perundang-undangan.
Pemilik Rahasia Dagang juga memiliki kewajiban yaitu dalam segala bentuk pengalihan hak Rahasia Dagang wajib dicatatkan pada
Direktorat Jenderal dengan membayar biaya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Rahasia Dagang Pasal 5 angka 3. Dalam perjanjian
lisensi wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal dengan dikenai biaya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Rahasia Dagang Pasal 8 angka
1. Dalam penjelasannya menegaskan bahwa yang wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal itu hanyalah mengenai data yang bersifat administratif
dari dokumen pengalihan hak, data yang bersifat adminstratif dari perjanjian lisensi dan tidak mencangkup subtansi Rahasia Dagang yang
diperjanjikan.
12
C. Lisensi Rahasia Dagang
Undang-Undang No.30 Tahun 2000, secara tegas membedakan antara pengalihan Rahasia Dagang dengan perjanjian pemberian lisensi
Rahasia Dagang, sebagai mana dapat dilihat dari rumusan Pasal 1 angka 5 yaitu:
“Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang Hak Rahasia Dagang kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak
bukan pengalihan hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu Rahasia Dagang yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan
syarat tertentu.”
12
Pipin Syarifin, Peraturan Hak Kekayan Intelektual di Indonesia , Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004, h.58.
Rumusan mengenai pengertian Lisensi tersebut dapat kita pilah ke dalam beberapa unsur, yang meliputi:
13
a. Adanya izin yang diberikan oleh pemegang hak Rahasia Dagang
Adanya izin merupakan syarat mutlak adanya Lisensi. Undang- Undang No.30 Tahun 2000 mensyaratkan bahwa izin tersebut harus
diberikan oleh pemegang Hak Rahasia Dagang, yang dalam hal ini dapat berarti pemilik Rahasia Dagang sebagai originator atau pemegang
Rahasia Dagang yang memperoleh Hak Rahasia Dagang sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 5 Undang-Undang No.30 Tahun 2000.
b. Izin tersebut diberikan dalam bentuk perjanjian
Ketentuan ini membawa konsekuensi bahwa Lisensi harus dibuat secara tertulis antara pihak pemberi lisensi pemegang Hak
Rahasia Dagang dengan pihak penerima Lisensi. Ini berarti perjanjian pemberian lisensi ini merupakan perjanjian formal, dalam arti harus
memenuhi bentuk yang tertulis.
c. Izin tersebut merupakan pemberian hak untuk menikmati manfaat
ekonomi yang bukan bersifat pengalihan Hak Rahasia Dagang
Tidak ada suatu pengertian yang jelas maupun pasti dari rumusan yang diberikan tersebut, hanya saja dalam penjelasan Pasal 6
yang lengkapnya yaitu: “Berbeda dengan perjanjian yang menjadi dasar pengalihan Rahasia
Dagang, Lisensi hanya memberikan hak secara terbatas dan dengan
13
Gunawan Widjaja, SERI HUKUM BISNIS : RAHASIA DAGANG, h.88.