Hak Rahasia Dagang dengan Lisensi, oleh karena pernyataan waktu tertentu ini beberapa kali diulang dalam beberapa rumusan untuk
membedakannya dengan perjanjian pengalihan. Rumusan penjelasan Pasal 7 Undang-Undang No.30 Tahun 2000, yang
berbunyi ; “Ketentuan ini dimaksudkan untuk menegaskan prinsip bahwa Lisensi
bersifat non eksklusif.”
Artinya, Lisensi tetap memberikan kemungkinan kepada pemilik Rahasia Dagang untuk memberikan Lisensi kepada pihak ketiga
lainnya. Apabila akan dibuat sebaliknya, hal ini harus dinyatakan secara tegas dalam perjanjian Lisensi tersebut.
D. Hubungan Rahasia Dagang dan Perjanjian Kerja
Dalam praktik, kewajiban untuk menjaga kerahasiaan timbul karena adanya hubungan antara satu pihak dengan pihak yang lain. Salah satu
hubungan yang sering memunculkan kewajiban menjaga kerahasiaan adalah hubungan antara majikan dan pegawai. Kebanyakan kasus di bidang
pelanggaran Rahasia Dagang melibatkan salah seorang pegawai yang telah menggunakan informasi yang diperoleh dari tempat kerja majikannya
selama atau setelah masa perjanjian berakhir.
14
Secara perdata, buruh yang membocorkan rahasia perusahaan dapat dikenakan tuntutan telah melakukan wanprestasi jika masih bekerja di
tempat pemilik Rahasia Dagang atau perbuatan melawan hukum. Dasar untuk melakukan penuntutan wanprestasi adalah klausul perjanjian
14
Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual, Bandung :PT. Alumni, 2013, h. 252.
mengenai kewajiban melindungi Rahasia Dagang yang terdapat dalam perjanjian kerja. Klausul perjanjian tersebut dapat menjadi dasar hukum
dalam melakukan gugatan berdasarkan Pasal 1338 KUHPer Kitab Undang- Undang Hukum Perdata yang menyatakan semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya. Adapun untuk perbuatan melawan hukum, dasar hukumnya adalah Pasal 1365
KUHper. Tuntutan atas dasar wanprestasi lebih mudah dalam hal pembuktian dibandingkan dengan perbuatan melawan hukum karena
berdasarkan pada perjanjian kerja yang memuat Rahasia Dagang.
15
Perjanjian kerja
diatur dalam Bab
IX Undang-Undang
Ketenagakerjaan Tahun 2003, Dalam Pasal 1 angka 14, dalam Undang- Undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 disebutkan bahwa perjanjian kerja
adalah perjanjian antara pekerja atau buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.
Kemudian dalam Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Ketenagakerjaan 2003 disebutkan bahwa hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha
dengan pekerjaburuh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
16
Ini berarti jika terdapat kewajiban para pihak dalam perjanjian kerja maka di dalamnya dapat dimuat ketentuan
untuk menjaga Rahasia Dagang merupakan kewajiban dari karyawan, apa saja yang termasuk Rahasia Dagang yang harus dilindungi dan sebagainya.
15
Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Jakarta: Sinar Grafika,2009, h.132- 133..
16
F.X. Djumialdji, Perjanjian Kerja,, Jakarta:Sinar Grafika2006 , h.7.
Unsur-Unsur yang harus ada dalam suatu perjanjian kerja yang ditentukan dalam peraturan perundangan antara lain sebagai berikut :
a. Adanya pekerjaan, yaitu prestasi yang harus dilakukan sendiri oleh
pihak penerima kerja dan tidak boleh dialihkan kepada pihak lain bersifat individual .
b. Adanya unsur di bawah perintah, di mana dengan dengan adanya
hubungan kerja yang terbentuk, tercipta pula hubungan subordinasi antara pihak pemberi kerja dengan pihak penerima kerja.
c. Adanya upah tertentu, yaitu merupakan imbalan dari pekerjaan yang
dilakukan oleh pihak penerima kerja yang dapat berbentuk uang atau bukan uang .
d. Adanya waktu, yaitu adanya suatu waktu untuk melakukan pekerjaan
dimaksudatau lamanya pekerja melakukan pekerjaan yang diberikan oleh pemberi kerja.
Selain dari keharusan adanya unsur-unsur di atas, dimungkinkan untuk dilakukannya perjanjian lain berdasarkan kesepakatan dari kedua
belah pihak mengenai hal-hal lain yang dipandang perlu, selama tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Suatu perjanjian kerahasiaan informasi setidaknya memuat hal-hal berikut:
a. Apa saja yang menjadi informasi rahasia dan alasan kerahasiaan
b. Kepada siapa informasi tersebut diberikan dan alasan diberikan
c. Apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan terhadap
informasi tersebut.
d. Kapan informasi dianggap disalahgunakan atau dilanggar
e. Kapan informasi tersebut dianggap tidak lagi menjadi rahasia
dilepaskan Perjanjian kerja merupakan salah satu dari perjanjian untuk
melakukan pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1601 KUHPerdata. Sebagai perjanjian yang mempunyai ciri-ciri khusus yakni
mengenai perburuhan, pada prinsipnya perjanjian kerja juga merupakan perjanjian sehingga sepanjang mengenai ketentuan yang sifatnya umum,
terhadap perjanjian kerja berlaku ketentuan umum. Informasi Rahasia Dagang dapat diungkapkan atau dimanfaatkan
bersama-sama sesuai dengan kesepakatan yang diatur dalam suatu perjanjian kerahasiaan. Informasi rahasia dapat dihasilkan dalam proyek-
proyek penelitian yang disponsori. Dalam hal ini pihak sponsor pada umumnya akan meminta perguruan tinggi atau lembaga litbang. Dan
inventor creator untuk menjaga kerahasiaan informasi terkait. Informasi Rahasia Dagang sangatlah bernilai baik secara sendiri atau digunakan
bersama dengan bentuk-bentuk kekayaan intelektual lainnya. Perjanjian baik tertulis dan tidak tertulis yang dibuat oleh pemilik
Rahasia Dagang dengan pegawai atau pihak ketiga menyebabkan pihak lain terikat untuk menjaga kerahasiaan sebuah informasi. Jika kewajiban
tersebut dilanggar, pihak yang terikat untuk menjaga Rahasia Dagang dianggap telah melakukan pelanggaran.
17
17
Tomi Suryo Utomo, “Hak Kekayaan Intelektual HKI” Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010. h, 172.