Sejarah Rahasia Dagang di Indonesia

Desember 1999 hingga disetujui untuk menjadi undang-undang pada rapat pleno DPR tanggal 4 Desember 2000. 5 Ada 2 aspek yang mendasari latar belakang lahirnya Undang- Undang Rahasia Dagang . Aspek pertama adalah telah diratifikasinya Agreement Estabilishing the World Trade Organization Persetujuan Pmbentukan Organisasi Perdagangan Dunia dimana didalamnya tercakup Agreement Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights, dengan Undang-Undang No.7 Tahun1994. Didalam TRIPs inilah ditulis tentang perlunya dibuat dan diatur ketentuan mengenai Rahasia Dagang. Aspek kedua adalah yang mendasari Undang-Undang No.30 tahun 2000 adalah mengingat Undang-Undang No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan persaingan tidak sehat lembaran negara Republik Indonesia tahun 1999 No.33 Tambahan lembaran negara Republik Indonesia No.3817. Adanya perlindungan HKI dan khususnya Rahasia Dagang yang baik diharapkan dapat mengurangi dampak terjadinya persaingan curang atau persaingan tidak sehat. Bahkan menurut sejarah penamaannya pada saat pembahasan undang-undang tersebut pernah diajukan dengan nama rancangan undang-undang anti persaingan curang. Jadi ternyata lahirnya Undang-Undang No.30 tentang Rahsaia Dagang tersebut sejalan dengan 5 P. Cita Citrawinda, Budaya Hukum Indonesia Menghadapi Globalisasi: Perlindungan Rahasia Dagang di Bidang Farmasi, Jakarta: Chandra Pratama, 2005, h. 56-57. pokok pemikiran dalam TRIPs, yang menjadi bagian dari perjanijian pembentuk WTO. 6 Kalau disimak pertimbangan hukum dibentuknya Undang-Undang Rahasia Dagang ada dua alasan mengapa Indonesia perlu memiliki undang- undang yang khusus mengatur dan melindungi Rahasia Dagang, yaitu untuk memajukan industri yang mampu bersaing dalam lingkup perdagagangan nasional dan internasional perlu diciptakan iklim yang mendorong kreasi dan inovasi masyarakat dengan memberikan perlindungan hukum terhadap Rahasia Dagang sebagai bagian dari dari sistem HKI. 7 Dasar hukum dari segi formal maupun segi material bidang Rahasia Dagang adalah Pasal 5 angka 1,Pasal 20 dan Pasal 23 Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945, sehingga lingkup perdagangan nasional dan internasional perlu diciptakan iklim yang mendorong kreasi dan inovasi masyarakat Indonesia dengan memberikan perlindungan hukum terhadap Rahasia Dagang sebagai bagian dari sistem Hak Kekayaan Intelektual. Indonesia telah meratifikasi Agreement Establishing The World Trade Organization Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia disahkan dengan Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1994 lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3564 yang mencangkup Agreement on Trade Related aspect of Intellectual Property Rights Persetujuan TRIPS, yang merupakan lampiran dari 6 Gunawan Widjaja, SERI HUKUM BISNIS : RAHASIA DAGANG, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2001, h.5. 7 OK. Saidin , Aspek Hukum Kekayaan Intelektual Intellectual Property Rights, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2013, h. 542. agreement tersebut di atas, antara lain mewajibkan kepada negara anggota seperti Indonesia mempunyai dan melaksanakan peraturan perundang- undangan di bidang Hak Kekayaan Intelektual termasuk Rahasia Dagang. 8

B. Pengertian Rahasia Dagang

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Rahasia Dagang, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu pengertian dari Rahasia Dagang tersebut. Jika telah mengetahui pengertian tersebut, maka untuk menuju pada tahap pembahasan akan lebih memudahkan untuk semakin mengerti dan memahami hal tersebut. Istilah Rahasia Dagang itu sendiri di beberapa Negara berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Istilah Rahasia Dagang dikenal secara luas dalam sistem Anglo Saxon dan dipergunakan baik dalam produk-produk hukum dan kepustakaan hukum. Sarjana-sarjana hukum terkemuka Amerika Serikat, seperti Robert Merges, Pamela Samuelson, Richard M Buxbaum menggunakan istilah Rahasia Dagang meskipun telah lahir istilah baru yaitu informasi yang dirahasiakan yang diakomodasi dalam TRIPs tersebut. Di Prancis, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat dan banyak Negara lainnya menyatakan bahwa pengetahuan dalam bidang industri dapat merupakan suatu trade secret atau Rahasia Dagang, walaupun proses umum atau metode itu berkaitan dengan hal yang dapat dipatenkan atau secara umum dapat diketahui oleh masyarakat luas 9 8 Pipin Syarifin, Peraturan Hak Kekayan Intelektual di Indonesia , Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004, h.51. 9 Insan Budi Maulana, Langkah Awal Mengenal Undang-Undang Rahasia Dagang, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001, h. 18. TRIPs dalam hal ini memberikan istilah agak berbeda dengan menyatakan sebagai informasi yang dirahasiakan, istilah ini pada prinsipnya merupakan pedoman dari istilah Rahasia Dagang. Dengan catatan bahwa kesepakatan GATT-WTO dalam TRIPs tampak bermaksud memperluas istilah Rahasia Dagang ini. Berbeda dengan penggunaan istilah yang digunakan dalam Sistem Hukum Amerika Serikat, Sistem Hukum Inggris memberikan istilah yang lebih mendekati terminologi yang digunakan TRIPs dengan menyebutkannya sebagai informasi rahasia confidential information untuk Rahasia Dagang, sedangkan hukum dan praktek pengadilan Australia justru menggunakan istilah yang sama dengan Amerika Serikat yaitu Rahasia Dagang. 10 Terlepas dari semua perbedaan tentang penyebutan istilah Rahasia Dagang itu sendiri, pada prinsipnya Rahasia Dagang merupakan bagian dari informasi rahasia. Informasi Rahasia adalah informasi yang tidak boleh diketahui siapa saja, kecuali petugas atau pejabat yang diberi wewenang untuk melaksanakan dan menyimpan informasi rahasia tersebut. Informasi rahasia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis menurut pemilik atau sumbernya, yaitu : 11 a. Rahasia Pribadi private secret, dimiliki seseorang yang patut dirahasiakan, misalnya catatan harian pengusaha melalui sekretarisnya, kisah kehidupan pribadi masa lalu, kiat sukses dalam pemasaran. 10 Ahmad M. Ramli, H.A.K.I: Teori Dasar Perlindungan Rahasia Dagang, Bandung: Mandar Maju,2000, h. 33-34. 11 Ibid ,h. 36. b. Rahasia Politik political secret, dimiliki oleh negara atau partai politik misalnya rahasia jabatan, strategi penguasaan suatu wilayah, pembatasan ruang gerak partai politik, strategi mempertahankan kekuasaan. c. Rahasia Pertahanan dan Keamanan defence and security secret, dimiliki negara, misalnya strategi pengembangan militer, pembangunan pabrik senjata, pertahanan negara yang efektif, daerah kawasan militer. d. Rahasia Dagang trade secret, dimiliki perusahaan atau pengusaha, misalnya penemuan teknologi, proses produksi dan pemasaran, manajemen perusahaan, formula produk berkualitas, program komputer, dan komputerisasi data prospek perusahaan. Pengertian yang tercantum dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang, Pasal 1 angka 1 yaitu : “Rahasia Dagang adalah informasi di bidang teknologi dan atau bisnis yang tidak diketahui umum, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang ”. Pada prinsipnya bahwa Rahasia Dagang merupakan segala informasi yang tidak diketahui oleh umum dalam rangka kegiatan perdagangan. Informasi yang sangat strategis sifatnya ini memiliki potensi mengandung nilai ekonomis yang tinggi karena dapat digunakan untuk alat bersaing dengan para competitor.

C. Ruang Lingkup Rahasia Dagang

Ada 3 perbedaan pokok antara Rahasia Dagang dengan bentuk HAKI lainnya seperti hak cipta, paten dan merek. Ketiga perbedaan itu dapat diuraikan sebagai berikut : 12 a. Bentuk HKI lain tidak bersifat rahasia. Bentuk HKI lain mendapat perlindungan karena merupakan sejenis kekayaan yang dimiliki orang lain. Kecuali kalau informasi mengenai suatu penemuan diungkapkan, perlindungan paten tidak dapat diperoleh dari negara. Kalau karya-karya yang dilindungi hak cipta atau sebuah merek tidak digunakan secara umum, maka tidak ada nilai komersialnya. Rahasia Dagang mendapat perlindungan karena sifat rahasianya menyebabkan informasi itu bernilai. Rahasia Dagang terdiri informasi yang hanya bernilai komersial kalau kerahasiannya tidak hilang. b. Rahasia Dagang mendapat perlindungan meskipun tidak mengandung nilai kreativitas atau pemikiran baru. Yang penting adalah Rahasia Dagang tersebut tidak diketahui secara umum. Misalnya, sebuah sistem kerja yang efektif, barangkali tidak begitu kreatif, tetapi keefektifan dan kerahasiaannya menyebabkan informasi itu bernilai komersial. c. Bentuk HKI lain selalu berupa bentuk tertentu yang dapat ditulis, digambar atau dicatat secara persis sesuai dengan syarat pendaftaran yang ditetapkan oleh instansi pemerintah. Rahasia Dagang tidak semestinya ditulis. Yang penting, bukan bentuk tulisan atau pencatatan informasi yang persis, tetapi penggunaan konsep, ide atau informasinya 12 Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual, h. 238-239.