Kedudukan Fatwa LANDASAN TEORI

pengalihan komersial secara bertahap naqlul hishshah bil iwadh mutanaqishah kepada syarik yang lain nasabah. 16 Musyarakah mutanaqishah merupakan produk turunan dari akad musyarakah, yang merupakan bentuk akad kerjasama antara dua pihak atau lebih. Kata dasar dari musyarakah adalah syirkah yang berasal dari kata syaraka-yusyrikusyarkan-syarikan-syirkatan syirkah, yang berarti kerjasama, perusahaan atau kelompokkumpulan. Musyarakah atau syirkah adalah merupakan kerjasama antara modal dan keuntungan. Sementara mutanaqishah berasal dari kata yatanaqishu-tanaqish-tanaqishan- mutanaqishun yang berarti mengurangi secara bertahap. Musyarakah mutanaqishah diminishing partnership adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk kepemilikan suatu barang atau asset. Dimana kerjasama ini akan mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak sementara pihak yang lain bertambah hak kepemilikannya. Perpindahan kepemilikan ini melalui mekanisme pembayaran atas hak kepemilikan yang lain. Bentuk kerjasama ini berakhir dengan pengalihan hak salah satu pihak kepada pihak lain. 17 Dalam suatu lembaga harus dituntut mempunyai suatu landasan hukum yang ada begitupun produk – produk dalam perbankan syariah harus 16 Indonesia, Keputusan Dewan Syari‟ah Nasional No: 01DSN-MUIXI2013 Tentang Pedoman Implementasi Musyarakah Mutanaqisah Dalam Produk Pembiayaan, Definisi Produk. 17 M. Nadratuzzaman Hosen, Musyarakah Mutanaqisah, hlm. 1. http:www.ekonomisyariah.orgdownloadartikelMakalah20Musyarakah20Mutanaqish_Nadratuz zaman.pdf diakses pada 17 Maret 2015 dilakuan keabsahan produk yang ada, tidak hanya pertanggungjawaban kepada hukum negara saja, melainkan juga terhadap hukum Allah yang merupakan dasar implementasi dari produk perbankan syariah. Landasan hukum yang pertama ialah berasal dari hukum syariah antara lain: 1. Al-Qur‟an a. Surah Shad ayat 24 yang artinya, …Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang yang bersyarikat itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini…. Ayat ini seolah mencela perilaku orang-orang yang bekerjasama atau berserikat dalam dagang dengan menzalimi sebagian dari mitra kerja mereka. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa syirkah pada hakekatnya diperbolehkan oleh risalah yang terdahulu dan telah dipraktekkan, namun harus sesuai dengan hukum Allah SWT. b. Surah Al-Maidah ayat 5 yang artinya, “Hai orang yang beriman Penuhilah akad-akad itu....” Ayat ini memberikan ketegasan kepada umat manusia yang berkongsi dalam kebaikan untuk selalu mematuhi segala aturan mengenai akad perjanjian dan tidak boleh mengingkarinya jika telah berjanji, agar di kemudian hari tidak terjadi permasalahan dan perselisihan yang menghancurkan umat manusia itu sendiri.