Penyelesaian Melalui Jaminan Penerapan Penyelesaian Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah Bermasalah Bank Muamalat Indonesia

- Pembuatan Usulan Penyelesaian ke Komite Pembiayaan - Pembuatan Surat Gugatan ke BASYARNAS - Pengajuan Gugatan ke BASYARNAS pendaftaran perkara - Sidang BASYARNAS jangka waktu paling lama 6 bulan - Putusan BASYARNAS - Pendaftaran putusan BASYARNAS ke Pengadilan Negeri - Permohonan Pelaksanaan Putusan BASYARNAS ke Pengadilan Negeri - Pelaksanaan Eksekusi oleh Pengadilan Negeri. - Keputusan yang dikeluarkan oleh BASYARNAS akan didaftarkan di PN untuk mendapatkan pengesahan, sehingga akan mempunyai kekuatan eksekutorial. - Tahap selanjutnya adalah melakukan lelang dengan penyelesaian secara cash, ataupun jaminan tersebut dibeli oleh bank HEJPAYDA.

c. Penyelesaian dengan cara litigasi

Litigasi adalah penyelesaian pembiayaan melalui jalur hukum yang dilakukan melalui Pengadilan, dalam hal ini ialah Pengadilan Agama. Adapun proses dalam melakukan litigasi yakni: - Melakukan Gugatan Perdata - Menjatuhkan Pidana - Riil Eksekusi Jaminan - Permohonan Kepailitan Namun sebelum dilakukan proses litigasi melalui Pengadilan, perlu dilakukan hal-hal sebgai berikut: i. Melakukan Check dan Evaluasi - Dokumen surat menyurat BMI kepada nasabah, SPT. Surat Peringatan 1,2 3 dan Surat Nasabah kepada BMI. - Dokumen perjanjian dan jaminan Hak Tanggunga, sehingga secara yuridis posisi BMI menjadi kuat. - Jatuh waktu fasilitas pembiayaan, karena proses litigasi hanya dapat dilakukan apabila fasilitas pembiayaan nasabah telah jatuh waktu ii. Mencari lawyer yang telah dianggap cakap, pengalaman dalam bidang penagihan dan dapat bekerjasama dengan BMI. iii. Membuat UP Usulan Pembiayaan ke Komite UPP perihal persetujuan pemakaian lawyer dan biaya-biaya yang timbul. iv. Memintakan rencana kerja dan target date dari Lawyer yang telah disetujui komite. D. Analisa Penerapan Keputusan DSN Tentang Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah Bermasalah Pada Bank Muamalat Indonesia Dari penjelasan mengenai praktek pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah dan Penyelesaian Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia diatas dapat dilihat bahwa hampir semua telah sesuai dengan aturan yang ada yaitu Keputusan DSN-MUI NO.01DSN-MUIX2013 yang didalamnya membahas tentang bagaimana penyelesain pembiayaan bermasalah pada akad Musyarakah Mutanaqisah dalam hal ini yaitu produk KPR Muamalat iB pada Bank Muamalat Indonesia. Namun bukan berarti penerapan yang dilakukan tidak ada penyimpangan. Maka penulis akan mencoba menganalisa pasal-pasal yang berkenaan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah, analisa ini ditinjau dari ketentuan umum Keputusan DSN No.01DSN-MUIX2013 tentang Pedoman Implementasi Musyarakah Mutanaqisah. Beberapa analisa yang dapat disimpulkan adalah sebagi berikut: 1. Proses Revitalisasi Proses Revitalisasi ini umumnya ialah bersifat musyarawah atau secara damai, adapun yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia ialah melakukan hal sebagai berikut diantaranya: - Rescheduling Perubahan ketentuan yang hanya menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktunya. - Restructuring Perubahan sebagian atau seluruh ketentuan-ketentuan pembiayaan termasuk perubahan maksimum saldo pembiayaan.