51
Tabel 4.7 Data Tingkat Pendidikan Penduduk Desa silalahi I
No Uraian
Jumlah 1
Buta aksara 5 Orang
2 Cacat fisik dan mental
3 Orang 3
Pendidikan umum 1. TK dan PAUD
23 Orang 2. SD
70 Orang 3. SLTP
79 Orang 4. SLTA
80 Orang 5. D-1
17 Orang 6. D-2
25 Orang 7. D-3
14 Orang 8. S-1
13 Orang 4
Tamat pendidikan umum 1. SD
35 Orang 2. SLTP
82 Orang 3. SLTA
81 Orang 4. D-1
- 5. D-2
- 6. D-3
28 Orang 7. S-1
11 Orang 5
Tidak tamat pendidikan umum 1. SD
7 Orang 2. SLTP
83 Orang 3. SLTA
- 4. D-1
- 5. D-2
- 6. D-3
- 7. S-1
- Sumber : Profil Desa silalahi I 2013
4.1.3 Kegiatan Pelatihan dan Pengolahan Ikan Pora-Pora
Ikan pora-pora merupakan salah satu hasil sumber daya alam penduduk di Desa Silalahi I. Penduduk menyebut ikan pora-pora ini adalah ikan Megawati
sebab ditahun 2001 saat Megawati menjabat sebagai presiden beliau menabur benih ikan pora-pora diseluruh Danau Toba sehingga di Desa Silalahi ini juga
semakin banyak ikan pora-pora. Penduduk setempat menikmati adanya ikan pora- pora tersebut sebab produksi ikan pora-pora sangat melimpah, hanya menunggu
dalam waktu 12 jam saja sudah mampu mendapatkan ikan pora-pora tetapi harga
52
jual yang didapatkan nelayan sangatlah sedikit seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Terbentuknya kegiatan pelatihan dan pengolahan ikan pora-pora ini dikarenakan tingkat perekonomian penduduk Desa Silalahi I yang rendah,
meskipun yang diketahui Desa Silalahi I mempunyai lahan untuk menanam padi dan bawang serta memiliki sektor perikanan tetapi penduduk masih kurang
pengetahuan akan peningkatan taraf kehidupan mereka sehingga masih terdapat pengangguran dan masyarakat kurang mampu. Untuk membantu masyarakat di
desa silahi I mengatasi pengganguran, Pemerintah melakukan kegiatan pelatihan dan pengolahan ikan pora-pora yang diselenggarakan melalui Dinas Tenaga Kerja
dan Sosial. Kegiatan pelatihan dan pengolahan ikan pora-pora ini merupakan satu program pemerintah untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat khususnya
masyarakat Desa Silalahi I. Menurut pemerintah yang melakukan pelatihan ini pada awalnya mereka melakukan survei kegiatan apa yang seharusnya dilakukan.
Pada awalnya kegiatan yang mereka lakukan adalah pembuatan bawang goring sebab saat itu penduduk mengalami panen bawang yang cukup banyak dan
harga juga sedang melambung tinggi, akan tetapi penduduk kurang tertarik akan hal tersebut. Maka pemerintah pun menelusurinya lebih jauh dan akhirnya
membentuk kegiatan pemberian fasilitator dan mendorong system pendanaan, pelatihan berbasis masyarakat dengan tujuan memberikan fasilitas, pengetahuan
sehingga masyarakat yang mengikuti pelatihan tersebut mendapatkan dan mampu membentuk jaringan baik sesama antara masyarakat, masyarakat dengan
pengunjung baik dari luar kota maupun masyarakat lokal. Faktor lain pemerintah memilih ikan pora-pora sebagai bahan untuk mendorong keberhasilan kegiatan
53
tersebut adalah karena harga ikan pora-pora yang sangat murah dan ikan pora- pora ini juga mudah sekali busuk. Setelah busuk penduduk lebih memilih menjual
ikan pora-pora tersebut kepeternak disekitar tempat tinggal mereka. Dalam kegiatan ini pemerintah dari Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
mengundah narasumber yang berkompeten untuk mendorong masyarakat untuk mempunyai keingian lebih maju dan kreatif. Narasumber yang di undang oleh
pemerintah tersebut dari provinsi, kabupaten dan pemerintah setempat. Berikut susunan struktur kepanitiaan kegiatan pelatihan dan pengolahan ikan pora-pora
yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial.
Dari struktur diatas sudah dapat terlihat bahwa pemerintah sudah mendapatkan tugas masing-masing untuk mendorong keberhasilan dari program
kegiatan yang sudah dibentuk. Dalam kegiatan tersebut pemerintah awalnya melakukan sosialisasi kepada penduduk yang sudah mendaftar, penduduk yang
mendaftar juga dibatasi dengan alasan dari pemerintah anggaran yang diberikan juga terbatas tidak mampu menampung penduduk yang banyak sedangkan
Ketua Kepala DISNAKERSOS
Drs.Dramlan Sitohang
Sekretaris Kepala Bagian Tenaga Kerja
Sy. Pinayungan
Pendamping - Staf Camat Silalahi
- Staf DISNAKERSOS Bendahara
Staf Juara N.E Sihite, ST
Narasumber - PERINDAKKOP SUMUT
- PERINDAKKOP DAIRI -PERINDUSTRIAN SUMUT
54
menurut pemerintah setempat yaitu bapak kepala desa mengatakan yang berkeinginan untuk mengikuti kegiatan pelatihan sangat banyak sampai ada
beberapa penduduk mengatakan jangan pilih-pilih untuk mengikuti kegiatan pelatihan dan pengolahan ikan pora-pora.
Setelah sosialisasi berlangsung, narasumber langsung melakukan praktek mengolah ikan pora-pora tersebut, dimana yang dipraktekkan yaitu cara membuat
ikan pora-pora asin, ikan pora-pora tawar, abon ikan pora-pora dan kerupuk ikan pora-pora. Sebelum praktek pemerintah, narasumber dan pendamping atau
pemerintah setempat membentuk kelompok dari masing-masing penduduk yang mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Berikut cara pembuatan dari masing-
masing ikan pora-pora yaitu : 1. Cara Pembuatan Ikan Pora-Pora Tawar
Bahan : ikan pora-pora Alat :
a. Pisau b. Talenan
c. Ember d. Baskom
e. Tampah f. Air
g. Saringan
Cara Membuatnya : Pertama,belah ikan pora-pora dengan menggunakan talenan dan pisau
menjadi dua bagian sehingga ikan pora-pora tersebut lebih tampak lebar, mereka menyebutkan dengan potong panggang dan keluarkan isi perut ikan pora-pora
sampai bersih. Kemudian, bersihkan dengan menggunakan air bersih sampai darah dan kotorannya benar-benar tidak ada lagi. Setelah bersih, tiriskan dengan
menggunakan saringan hingga airnya berkurang, dan letakkan ikan pora-pora
55
yang sudah ditiriskan diatas tampah dengan rapi. Jika sudah selesai, maka jemur dibawah matahari sampai kering lalu siap untuk dikemas dan dikonsumsi.
2. Cara Membuat Ikan Pora-Pora Asin Bahan : ikan pora-pora dan garam
alat : a. Pisau
b. Talenan c. Ember
d. Baskom e. Tampah
f. Air g. Saringan
Cara Membuatnya : Pembuatan ikan pora-pora asin ini hampir sama seperti ikan pora-pora
tawar pertama,belah ikan pora-pora dengan menggunakan talenan dan pisau menjadi dua bagian sehingga ikan pora-pora tersebut lebih tampak lebar, mereka
menyebutkan dengan potong panggang dan keluarkan isi perut ikan pora-pora sampai bersih. Kemudian, bersihkan dengan menggunakan air bersih sampai
darah dan kotorannya benar-benar tidak ada lagi. Setelah bersih, tiriskan dengan menggunakan saringan hingga airnya berkurang, dan letakkan ikan pora-pora
yang sudah ditiriskan diatas baskom kemudian letakkan dengan rapi taburkan garam diatasnya lalu lapis dengan ikan pora-pora yang juga sudah dibersihkan
tabur dengan garam begitu seterusnya sampai ikan pora-pora tadi habis. Lalu, tutup rapat dan diamkan selama 28 jam sampai mengeluarkan air dan garam yang
sudah ditabur menyatu dengan ikan pora-pora. Tanpa dicuci kembali ikan pora- pora yang sudah menyatu dengan garam tiriskan dan letakkan kembali diatas
tampah dengan rapi. Jika sudah selesai, maka jemur dibawah matahari sampai kering lalu siap untuk dikemas dan dikonsumsi.
56
3. Cara Membuat Abon Ikan Pora-Pora Bahan
a. Ikan pora -pora b. Serai
c. Jahe d. Air santan
e. Minyak Goreng f. Bawang merah
dan bawang putih g. Kunyit
h. Ketumbar i. Daun jeruk
j. Garam
Alat : a. Pisau
b. Talenan c. Ember
d. Baskom e. Kukusan
f. Air g. Kompor
h. Sendok goring i. Kuali
g. Saringan h.Blender
Cara Membuatnya : Pertama, haluskan bawang merah, bawang putih, kunit, ketumbar
kemudian kukus ikan pora-pora hingga lunak. Lalu angkat, ambil dan suwir-suwir ikan pora-pora sisihkan dari duri. Setelah itu, panaskan minyak tumis bumbu
halus, serai dan jahe sampai harum. Kemudian masukkan juga ikan yang sudah disuwir-suwir tadi masak dengan api kecil sampai kering. Jika sudah kering
angkat dan tiriskan abon ikan pora-pora siap untuk disajikan.
57
4. Cara Membuat Kerupuk Ikan Pora-Pora Bahan:
a. Ikan pora-pora b. Telur
c. Gula d. Tepung tapioca
e. Ketumbar f. Bawang merah dan bawang
putih
Alat : a. Pisau
b. Talenan c. Ember
d. Baskom e. Plastik
f. Air g. Kompor
h. Sendok goreng i. Kuali
j. Saringan k. Tampah
l. Blender m. Kukusan
Cara Membuatnya : Pertama, Haluskan ketumbar, bawang merah dan bawang putih. Campur
semua bahan kedalam baskom kecuali tepung dan air aduk sampai merata. Kemudian masukkan tepung tapioka lalu aduk sambil tuangkan air sedikit demi
sedikit dan aduk sampai kalis atau merata. Jika sudah kalis bungkus adonan dengan plastic bentuk bulat memanjang lalu kukus sampai matang. Kemudian
angkat dan diamkan dahulu sampai dingin. Setela itu iris tipis menggunakan pisau tata rapi diatas tampah jangan sampai ada yang bertindih. Jemur dibawah terik
58
matahari sampai kering. Jika sudah kering angkat dan siap untuk digoreng dan disajikan.
Dengan demikian, selama pelatihan berlangsung penduduk yang mengikuti kegiatan pelatihan ikan pora-pora sangat antusias dalam mengikuti
serangkaian kegiatan yang sudah disusun oleh pemerintah dan penduduk juga tidak segan lagi untuk bertanya kepada narasumber jika mereka lupa atau tidak
tahu bagaimana cara memproses ikan pora-pora. Saat ini penduduk juga merasa bangga sebab dalam acara tahunan mereka dapat mempromosikan hasil kerja
mereka selain itu pada waktu Pekan Raya Sumatera Utara mereka berkesempatan untuk menjual hasil karya mereka dan diperkenalkan untuk masyarakat umum.
4.1.4 Dinas Tenaga Kerja dan Sosial