10
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan ilmu Sosiologi, khususnya pada bidang ilmu
Sosiologi Pembangunan dan institusi sosial.
2. Untuk menambah referensi hasil penelitian yang juga dijadikan
sebagai bahan rujukan untuk penelitian bagi mahasiswa sosiologi selanjutnya, serta diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan memperluas cakrawala pengetahuan. 1.4.2 Manfaat Praktis
1. Menambah pengetahuan bagi peneliti mengenai permasalahan
yang diteliti dan kemampuan peneliti untuk membuat karya tulis
ilmiah.
2. Menjadi sumbangan pemikiran pada kajian pengembangan
masyarakat dan institusi sosial, mengenai informasi yang membantu masyarakat khususnya pembangunan modal sosial
masyarakat miskin dan pengangguran dalam mengikuti pelatihan
industry kecil ikan pora-pora. 1.5 Kerangka Teori
1.5.1 Teori Modal Sosial
Dalam penelitian pembangunan modal sosial ini teori yang digunakan adalah modal sosial yang dikemukakan oleh Coleman. Coleman mengatakan
bahwa modal sosial tidak terbatas pada mereka yang kuat, namun juga mencakup
11
manfaat rill bagi orang miskin dan komunitas yang terpinggirkan. Modal sosial dalam hal ini mempresentasikan sumber daya karena melibatkan harapan akan
resiprositas, dan melampaui individu mana pun sehingga melibatkan jaringan yang lebih luas yang hubungan-hubungannya diatur oleh tingginya tingkat
kepercayaan dan nilai-nilai bersama. Tempat modal sosial dalam karya Coleman terletak didalam upaya lebih luas untuk memahami basis tatanan sosial.
Dari teori pilihan rasional Coleman berkembang pandangan yang luas tentang masyarakat sebagai sekumpulan system sosial perilaku individu. Untuk
menguraikan prinsip-prinsip tatanan sosial, Coleman mengusulkan agar perilaku pada level system harus dipilah-pilah lagi menjadi pemahaman atas preferensi
individu dan tindakan-tindakan mereka. Konsep modal sosial adalah sarana untuk menjelaskan bagaimana orang dan kelompok berusaha untuk bekerja sama dan
modal sosial ini lahir dari upaya untuk menjelaskan adanya ketimpangan sosial. Modal sosial memberikan pemecahan atas masalah seseorang memilih bekerja
sama, bahkan kepentingan paling utama mereka terkesan dapat terpenuhi melalui kompetisi.
Dalam artian modal sosial adanya norma, jaringan sosial dan hubungan antara orang dan perorangan atau dalam hal ini antara narasumber atau pemerintah
dan peserta bernilai bagi tumbuh kembangnya suatu taraf kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat miskin dan pengangguran dalam mengikuti pelatihan.
Modal sosial dan modal manusia hubungan dipandang membangun sumber modal dengan membantu menciptakan kewajiban dan harapan antarindividu, membantu
kejujuran lingkungan sosial, membuka saluran informasi dan menetapkan norma yang menopang bentuk-bentuk perilaku tertentu Coleman 1988-9: 102-4.
12
Kedekatan dalam hal ini adanya hubungan yang memberikan manfaat timbal balik antar individu dan institusi berbeda, sebagai sesuatu yang esensial dalam
memberikan tidak hanya dipenuhinya kewajiban, namun juga bagi dijalankannya sanksi.
Sama halnya dengan teori sosial Marxis, yang berasumsi bahwa orang bersatu untuk mengejar kepentingan bersama kelas sosial mereka sendiri, namun
bukan karena mereka menikmati kebersamaan mereka. Peran modal sosial dalam membangun modal sosial manusia secara logis mengarah pada pandangan bahwa
pilihan individu adalah cara yang buruk untuk menentukan distribusi keterampilan Jhon Field,2011: 32-46.
1.5.2 Teori Pilihan Rasional