80
Faktor tradisi konsumsi tuak di Desa Lumban Siagian Jae menjadi salah satu faktor yang mendorong konsumsi tuak di Desa Lumban Siagian Jae.
E. Kepercayaan Masyarakat Desa Lumban Siagian Jae terhadap Konsumsi
Tuak
Para peminum tuak menyebutkan bahwa konsumsi tuak untuk melepaskan beban atau masalah. Hasil penelitian yang diperoleh mengenai
kepercayaan terhadap tuak menunjukkan bahwa 73,7 peminum tuak mempercayai adanya dampak positif terhadap tuak.
Selain untuk
mempererat persaudaraan,
alasan masyarakat
mengonsumsi tuak juga untuk melepaskan bebanmasalah dan untuk melestarikan konsumsi tuak sebagai kebiasaan. Berikut ini merupakan alasan
peminum tuak mengapa konsumsi tuak diperlukan.
Grafik 5.8 Alasan Peminum Tuak untuk Mengonsumsi Tuak di Desa Lumban Siagian
Jae
55.3 61.8
55.3
6.6 9.2
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Melepaskan bebanmasalah
Mempererat persaudaraan
Budaya Coba-coba
Ingin terlihat jantan
Propor si
Alasan
81
Peminum tuak di Desa Lumban Siagian Jae mempercayai tuak memiliki khasiat. Khasiat yang dipercaya oleh para peminum jika mereka
mengonsumsi tuak adalah sebagai berikut:
Grafik 5.9 Dampak Positif Konsumsi Tuak Yang Dipercaya oleh Peminum Tuak di Desa
Lumban Siagian Jae
Khasiat tuak yang banyak dipercayai adalah sebagai minuman yang meningkatkan semangat, menyegarkan dan menyehatkan badan.
Informan 1:
“Memang kan tuak ini dianggap sebagai obat. Karena dari dulu nenek-nenek kita sudah meminum ini dan badannya semakin
sehat, jadi orang- orang sekarang jadi terikut”.
Informan 2:
“Kalau saya memang menganggap tuak ini sebagai minuman pelengkap, sama seperti yang saya bilang tadi. Kalau tak ada
tuak, r asanya kurang lengkap gitu ya. Badan kurang enak”.
23.7 1.3
19.8 26.3
2.6 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
Badan terasa segar
memperlancar pikiran
Badan terasa sehat
meningkatkan semangat
Menyenyakkan tidur
P er
sen tasi
Dampak Positif
82
Masyarakat Lumban Siagian Jae meyakini bahwa tuak adalah obat yang memiliki efek yang dapat meringankan beban dan merasa tidak lengkap jika
tidak meminum tuak dalam sehari.
Informan 1:
“Orang-orang disini kan kerjanya berat-berat, jadi setelah minum itu kan memang badan jadi terasa ringan, makin
semangat. Orang-orang jadi senang minum tuak itu. Tapi kan mereka tidak minum banyak-banyak jadi cukup untuk menghangatkan badan
saja itu”.
Informan 2
: “Nah, kita tahu sendiri kan, masyarakat disini memang selain bertani ya jadi kuli bangunan, yang lebih banyak mata
pencahariannya ya yang dua itu tadi. Setelah minum tuak itu badan itu terasa ringan gitu. Beban itu terasa ringan semua. Yang pikiran
suntuk, badan capek, udah lepas itu sama tuak itu. Makanya kalau enggak ada tuak, orang-orang sini merasa ada yang kurang, badan
pun terasa tidak enak”.
Menurut pemaparan dari para informan, para peminum tuak mengonsumsi tuak karena sebagian besar dari mereka memiliki pekerjaan
yang membutuhkan tenaga yang besar, sehingga mereka membutuhkan tuak yang dapat melepaskan keletihan mereka. Sebagian besar pekerjaan para
peminum tuak adalah petani dan kuli bangunan. Hal tersebut didukung dari data penelitian sebagai berikut:
83
Grafik 5.10 Distribusi Frekuensi Peminum Tuak Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa dua pekerjaan paling banyak yang dimiliki oleh peminum tuak adalah petani 61,8 dan kuli bangunan
15,8. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pemaparan dan informasi dari
responden dan informan penelitian adalah bahwa para peminum tuak mempercayai khasiat tuak untuk meringankan keletihan mereka setelah
bekerja sebagai petani dan kuli bangunan pada pagi hingga siang hari. Selain itu, tuak juga dipercaya untuk meningkatkan semangat dan menyehatkan
badan sehingga akan menambah tenaga untuk bekerja keesokan harinya. Berdasarkan informasi tersebut, dapat diketahui bahwa faktor kepercayaan
terhadap khasiat tuak merupakan faktor yang mendorong konsumsi tuak pada peminum tuak di Desa Lumban Siagian Jae.
6.6 7.9
61.8
15.8 7.9
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Petani Kuli Bangunan
Lainnya P
er se
n ta
si
Pekerjaan
84
F. Kebiasaan Mengonsumsi Tuak pada Keluarga di Desa Lumban Siagian