72
BAB V HASIL
Responden pada penelitian ini merupakan warga Desa Lumban Siagian Jae yang berjenis kelamin laki-laki dan berusia 17 tahun ke atas. Jumlah seluruh
responden sebanyak 76 orang. Informan untuk penelitian kualitatif sebanyak delapan orang untuk memberikan penjelasan secara mendalam mengenai beberapa
variabel yang diteliti. Berikut ini adalah hasil penelitian yang diperoleh.
A. Pola Konsumsi Tuak pada Peminum Tuak di Desa Lumban Siagian Jae
Pola konsumsi tuak pada peminum secara umum dapat digambarkan melalui
jumlah tuak yang dikonsumsi dan lama konsumsi tuak.
Grafik 5.1 Distribusi Frekuensi Peminum Tuak di Desa Lumban Siagian Jae Berdasarkan
Jumlah Tuak Yang Dikonsumsi Per Hari
10.5 89.5
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Ringan 210 mL Sedang 210-500 mL
Berat 500 mL Per
se nt
as i
Jumlah Tuak
73
Grafik di atas menunjukkan bahwa sebagian besar 89,5 peminum tuak di Desa Lumban Siagian Jae merupakan peminum berat, yaitu mengonsumsi tuak
dalam jumlah yang banyak lebih dari 500 mL.
Grafik 5.2 Distribusi Frekuensi Peminum Tuak di Desa Lumban Siagian Jae Berdasarkan
Lama Mengonsumsi Tuak
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar 82,9 peminum tuak paling banyak telah mengonsumsi tuak selama lebih
dari 8 tahun. Berikut ini adalah grafik yang memberikan informasi mengenai usia peminum tuak memulai konsumsi tuak.
Kategori usia berdasarkan Depkes RI 2009
Grafik 5.3 Distribusi Frekuensi Peminum Tuak di Desa Lumban Siagian Jae Berdasarkan
Usia Mulai Mengonsumsi Tuak
3.9 11.8
77.6
5.3 1.3
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
13 tahun 13-16 tahun
17-25 tahun 26-35 tahun
36-45 tahun P
er se
n ta
si
Usia Mulai Mengonsumsi Tuak 7.9
9.2 82.9
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1-4 tahun 5-8 tahun
8 tahun P
er se
n ta
si
Lama Konsumsi
74
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar 77,6 peminum tuak memulai untuk mengonsumsi tuak pada saat remaja akhir 17-
25 tahun.
Grafik 5.4 Orang yang Mengajak Peminum Tuak untuk Mengonsumsi Tuak
Sejak remaja, para peminum tuak memutuskan untuk mengonsumsi tuak karena adanya ajakan dan dorongan baik dari diri sendiri
maupun orang lain. Berdasarkan grafik di atas, proporsi peminum yang mengonsumsi tuak karena kemauan sendiri lebih besar 71,1 dari pada
karena ajakan teman 28,9. Para peminum tuak di Desa Lumban Siagian Jae biasanya meminum tuak
pada sore sampai malam hari. Ny. Martha Sinaga menyebutkan bahwa: “Kebiasaannya ya tiap sore sudah ke lapo tuak mereka kan, disitulah
sampai malam”
Penyataan dari Ny. Martha juga didukung oleh data yang diperoleh dari responden, yaitu sebagai berikut:
28.9 71.1
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Teman Diri Sendiri
P er
se n
ta si
Orang Yang Mengajak
75
Grafik 5.5 Waktu Peminum Tuak untuk Mengonsumsi Tuak
Grafik di atas menunjukkan bahwa peminum tuak paling banyak 65,8 memilih untuk mengonsumsi tuak pada malam hari Peminum tuak
lebih memilih waktu malam karena pada pagi hingga siang hari mereka lebih memilih untuk bekerja dan malam dijadikan sebagai waktu untuk bersantai dan
melepaskan keletihan.
B. Pengetahuan Mengenai Konsumsi Tuak pada Peminum Tuak di Desa