Sarana Prasarana Gambaran Umum Objek Penelitian

Dari ekstrakurikuler tersebut terdapat ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh peserta didik yaitu pramuka. Karena pada kegiatan pramuka di dalamnya terdapat banyak pendidikan karakter. Kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 131 Jakarta Selatan diorganisir secara terprogram yang terdiri ada perencanaan, catatan kegiatan dan lain- lain. Beberapa kegiatan tersebut pun sudah ada yang diikut sertakan dalam beberapa perlombaan dan mejuarai perlombaan tersebut seperti voly, futsal, pramuka, vocal group, karya ilmiyah remaja, dan juga silat.

10. Prestasi SekolahSiswa

20062007  Prestasi akademik a. Lomba melukis : juara 2 tingkat provinsi b. Lomba eksamble : juara 3 tingkat kabupatenkota c. Karya ilmiyah : juara 1 tingkat kabupatenkota 2006 d. Bahasa Inggris : juara 3 tingkat kabupatenkota 2007 e. Lobojari : juara 3 tingkat provinsi f. Lomba MTK dan IPA : juara 1 tingkat kota Jakarta Selatan 2011 g. KIR IPS : juara 2 tingkat kota DKI 2012 h. Peringkat 1 berturut-turut UN tingkat Kec. Jagakarsa Jakarta Selatan dari 33 SMP di DKI 2010-sekarang.  Prestasi non akademik 1 Turnamen futsal : juara 1 sejabotabek 2 Turnamen futsal : juara 2 tingkat kabupatenkota 3 Yel pramuka : juara 1 tingkat provinsi 4 Penggalang putra : juara 2 tingkat provinsi 2006 5 Penggalang putri : juara 2 tingkat provinsi 2007 6 Turnamen voly : juara 2 tingkat kabupatenkota 7 Bazar : juara 1 tingkat kabupatenkota 8 LKBB hari pramuka : juara 1 tingkat provinsi 9 Pramuka pansus : juara 1 sejabotabek 2012 10 Silat : juara 1 nasional tingkat SMP 2012 11 Paduan suara : juara 1 tingkat kota DKI 2013 Bila kita lihat dari data prestasi siswa, penulis menyimpulkan bahwa prestasi siswa di SMPN 131 Jakarta Selatan setiap tahunnya mengalami peningkatan, baik prestasi akademik maupun prestasi di bidang non akademik. Prestasi akademik peserta didik mengalami peningkatan yang berarti dibuktikan dengan peringkat dalam Ujian Nasional UN mulai dari peringkat 4 ke peringkat 2 dan kemudian meningkat lagi ke peringkat 1. Sedangkan di bidang non akademik peningkatan yang dibuktikan dengan bertambahnya piala, piagam penghargaan baik tingkat kecamatan, kota dan provinsi. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran kepala sekolah dan juga guru.

B. Deskripsi Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Wawancara disusun berdasarkan pada pokok materi penelitian yaitu “Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMPN 131 Jakarta Selatan. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan 10 orang guru dengan bidang mengajar yang berbeda yang dipandang cukup mewakili. Setelah didapat data hasil observasi, wawancara, dan studi dokumen maka hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator di SMPN 131

Jakarta Selatan Peran kepala sekolah sebagai motivator sangat penting pengaruhnya bagi peningkatan kinerja guru. Karena selain dorongan dari dalam diri guru juga memerlukan dorongan dari luar untuk dapat meningkatkan kualitas kerjanya. David Mc.Celland, menjelaskan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang mendorong kemauan berprestasi yaitu dorongan kerja untuk berprestasi. Untuk itu kepala sekolah harus senantiasa memperhatikan motivasi kerja guru, agar guru dapat terus giat mengajar dan mengoptimalkan kinerjanya. Adapun peran kepala sekolah sebagai motivator di SMPN 131 Jakarta Selatan berdasarkan wawancara penulis dengan kepala sekolah, yaitu : Pertama, Kepala sekolah menumbuhkan motivasi kerja guru dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif yaitu dengan mengatur lingkungan kerja fisik yang meliputi ukuran ruang kerja yang sesuai dengan kebutuhan, penerangan yang cukup, pengendalian tingkat kebisingan yang mana SMPN 131 Jakarta Selatan berada dipinggir jalan, menjaga kebersihan tempat kerja seperti memberi himbauan yang melibatkan partisipasi karyawan, guru dan siswa untuk selalu menjaga lingkungan sekolah agar tetap rapi dan bersih sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kondusif, serta tersedianya peralatan kerja. 1 Dengan hal tersebut diharapkan guru akan merasa nyaman ketika bekerja sehingga guru termotivasi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Kedua, menumbuhkan suasana kerja yang baik dan harmonis. Kepala sekolah melakukan pendekatan terhadap guru yaitu dengan menumbuhkan rasa kebersamaan, kekompakaan, dan kerja sama yang baik terhadap guru dengan rasa kekeluargaan. 2 Kepala sekolah juga menumbuhkan sifat keterbukaan terhadap guru yaitu dengan bersikap ramah tamah terhadap guru, salam dan sapa terhadap guru tanpa pandang pangkat. 3 Dengan demikian diharapkan guru tidak merasa takut karena menganggap kepala sekolah sebagai atasan dengan bawahan, akan tetapi guru dapat menganggap kepala sekolah sebagai orang yang mempunyai tujuan yang sama yang kemudian dapat bersatu untuk mencapai tujuan bersama tersebut. 1 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Bpk. Djoko Towo, pada hari Selasa, tanggal 3 Juni 2014, Pukul 09.30-11.00 WIB. 2 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Bpk. Djoko Towo, pada hari Selasa, tanggal 3 Juni 2014, Pukul 09.30-11.00 WIB. 3 Hasil Wawancara dengan ibu Ace Setiarukardi Guru Pkn, pada hari Rabu, tanggal 20 Agustus 2014, Pukul 09.00-10.30 WIB. Selain itu untuk menciptakan suasana yang baik dan harmonis kepala sekolah selalu membiasakan kepada seluruh warga sekolah untuk menanamkan 5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan dan santun. 4 Karena ketika kepala sekolah, dewan guru juga para siswa bertemu mereka tidak sungkan untuk saling menyapa, bersalaman dan tidak lupa tersenyum. Hal ini juga dilakukan kepada tamu yang berkunjung kesekolah seperti kepada peneliti. Ketiga, menanamkan kedisiplinan. Kepala sekolah memotivasi guru dengan cara menegakkan kedisiplinan yaitu dengan membuat peraturan- peraturan yang wajib dilaksanakan oleh guru. 5 Karena terkadang motivasi itu timbul dari sebuah paksaan atau peraturan yang mengikat. Dalam menanamkan kedisiplinan kepada guru, kepala sekolah juga menjadikan dirinya sebagai tauladan bagi guru yaitu dimulai dari mencontohkan hal kecil seperti disiplin pada waktu masuk kesekolah. Kepala sekolah selalu datang kesekolah sebelum peserta didik hadir di sekolah melakukan pendekatan kepada peserta didik dengan menyapa dan bersalaman di depan halaman sekolah. Meskipun kepala sekolah mempunyai kegiatan lain di luar sekolah, kepala sekolah selalu menyempatkan diri untuk hadir kesekolah sebelum peserta didik hadir. 6 Dengan hal tersebut para guru mengakui termotivasi untuk selalu datang kesekolah sebelum peserta didik hadir di sekolah. Keempat, memberikan penghargaan kepada guru atas dasar prestasi kerja yang baik. Kepala sekolah memberikan sesuatu pada guru secara perorangan atau kelompok yang mempunyai kinerja baik atau melakukan suatu keunggulan dibidang tertentu. Penghargaan tersebut biasanya berupa sertifikat dan kadang-kadang disertai dengan pemberian hadiah berupa uang. 7 4 Hasil Wawancara dengan ibu Naili Rahmasari guru Pend. Agama Islam, pada hari Rabu, tanggal 13 Agustus 2014, pukul 09.30-10.30 WIB. 5 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Bpk. Djoko Towo, pada hari Selasa, tanggal 3 Juni 2014, Pukul 09.30-11.00 WIB. 6 Hasil Wawancara dengan ibu Nurhasanah guru Bahasa Indonesia, pada hari Rabu, tanggal 20 Agustus 2014, pukul 12.00-13.00 WIB. 7 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Bpk. Djoko Towo, pada hari Selasa, tanggal 3 Juni 2014, Pukul 09.30-11.00 WIB.