Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagai upaya bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMPN 131 Jakarta dengan judul “Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kinerja Guru”.

B. Identifikasi Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah pokok sebagai berikut : 1. Belum optimalnya peran kepala sekolah sebagai motivator di SMPN 131 Jakarta Selatan. 2. Belum optimalnya kinerja guru dalam proses belajar mengajar di SMPN 131 Jakarta Selatan. 3. Belum maksimalnya kepala sekolah dalam memberikan motivasi terhadap kinerja guru di SMPN 131 Jakarta Selatan.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang terdapat di SMPN 131 Jakarta Selatan, maka dalam penelitian ini dibatasi pada Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMPN 131 Jakarta Selatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan idenfikasi masalah yang diuraikan, maka penulis merumuskan masalah yang akan dijadikan dasar penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja guru di SMPN 131 Jakarta Selatan? 2. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dihadapi kepala sekolah sebagai motivator di SMPN 131 Jakarta Selatan? 3. Bagaimana peningkatan kinerja guru di SMPN 131 Jakarta Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui peran motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMPN 131 Jakarta Selatan. 2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pemberian motivasi kepala sekolah terhadap guru di SMPN 131 Jakarta Selatan. 3. Mengetahui peningkatan kinerja guru atas motivasi yang diberikan kepala sekolah SMPN 131 Jakarta Selatan.

F. Kegunaan penelitian

1. Bagi peneliti, hasilnya dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil pengamatan langsung khususnya terkait dengan peran kepala sekolah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja guru, dan sebagai suatu pengalaman yang tak pernah ditemui sebelumnya sehingga dapat menambah wawasan pada peneliti. 2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan, bahan pertimbangan dan sumber data guna perbaikan, pengembangan dan peningkatan dalam dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kinerja guru di SMPN 131 Jakarta Selatan. 3. Bagi pembaca, berguna sebagai sebuah informasi dan bahan masukan bagi perumusan konsep tentang peran kepala sekolah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja guru dalam upaya pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator

1. Pengertian Kepala Sekolah

Faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan adalah kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan. “Pemimpin adalah orang yang melakukan kegiatan dalam usaha mempengaruhi orang lain yang ada dilingkungannya pada situasi tertentu, agar orang lain mau bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab demi tercapaianya tujuan yang telah ditetapkan ”. 1 Dengan demikian, kepala sekolah merupakan pimpinan satuan pendidikan yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah serta mempunyai pengaruh yang besar pula dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun definisi kepala sekolah menurut Wahjosumidjo bahwa “kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran ”. 2 Tugas tersebut seharusnya dapat 1 Husna Asmara, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta : Balai Aksara- Yudhistira, 1982, cet.1. h. 5-6. 2 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010, Cet. 7. h. 83. dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan dengan baik, agar kepala sekolah dapat menjadikan sekolahnya menjadi sekolah yang berkualitas. Menurut James M Lipham yang dikutip oleh Euis Karwati dan Donni Juni Priansa dalam bukunya kinerja dan profesionalisme kepala sekolah mengatakan bahwa “kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka ”. 3 Kepala sekolah dituntut untuk mampu memimpin sekaligus mengorganisir dan mengelola pelaksanaan program belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah yang dipimpinnya. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui tugas-tugas yang akan dilaksanakan oleh bawahannya agar sasaran dari tujuan yang ingin dicapai dalam suatu program yang dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik dan menghasilkan hasil yang baik pula sehingga tercapailah tujuan tersebut. Hal ini menunjukkan pula bahwa kepala sekolah adalah orang yang menentukan arah dari tercapainya tujuan tersebut. Sedangkan menurut Mulyasa dalam bukunya Menjadi Kepala Sekolah Profesional, mengatakan bahwa “kepala sekolah adalah manajer pendidikan profesional yang direkrut komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan. 4 Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa kepala sekolah adalah pemimpin di suatu lembaga pendidikan yang mempunyai kekuasaan penuh untuk menentukan irama bagi lembaga yang di ampunya dan mempunyai tanggung jawab penuh untuk mengelola segala kegiatan di lembaga tersebut berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan guna pencapaian tujuan bersama. 3 Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah : Membangun Sekolah yang Bermutu, Jakarta: ALFABETA, 2013, cet. 1, h. 37. 4 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011, cet. 11, h. 37.

2. Tugas Profesional Kepala Sekolah sebagai EMASLIM

Untuk mencapai suatu keberhasilan tentunya kepala sekolah harus menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Adapun tugas profesional kepala sekolah Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa bahwa “tugas profesional kepala sekolah adalah sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator atau disingkat dengan EMASLIM ”. 5 a. Kepala sekolah sebagai edukator, ia harus mampu berperan sebagai pendidik. Yaitu dapat membimbing staf, dan pegawai lainnya untuk dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dan juga mampu membimbing peserta didik, mengikuti kemajuan IPTEK serta kemampuan memberikan contoh dan teladan yang baik kepada semua warga sekolah. Kepala sekolah sebagai edukator dalam menumbuhkan motivasi yaitu dengan cara memberikan saran atau masukan kepada guru, dan juga memberikan arahan sekaligus bimbingan kepada guru atas motivasi yang diberikannya dalam upaya meningkatkan kinerja guru. Sebagaimana fungsi motivasi tersebut yaitu untuk mengarahkan pada suatu sasaran atau tujuan yang diinginkan. b. Kepala sekolah sebagai manajer, ia harus mampu mengatur SDM yang ada di hal-hal yang terkait dalam pencapaian tujuan seperti menyusun program di sekolah, menyusun organisasi kepegawaian yang tepat, kemampuan menggerakkan staf untuk lebih giat dalam melaksanakan tugas, kemampuan mengoptimalkan semua sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Kepala sekolah sebagai manajer dalam menumbuhkan motivasi yaitu dengan cara mengatur program kerja dengan baik, sesuai dengan kemampuan guru dalam melaksanakan beban kerja yang diberikan dan dapat menggerakkan guru untuk giat melaksanakan tugasnya seperti, menyusun RPP Rencana Program Pembelajaran, 5 Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, op. cit., h.116. menilai hasil belajar siswa dan lain-lain. Dalam hal ini hasil yang ingin dicapai yaitu untuk mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan. c. Kepala sekolah sebagai administrator, ia harus dapat mengelola administrasi proses belajar mengajar dan bimbingan konseling, mengelola administrasi kesiswaan, mengelola administrasi keuangan yang diwujudkan dalam kelengkapan dan akuntabilitas tentang penggunaan dan laporan keuangan. Serta mampu mengelola administrasi sarana dan prasarana, dan juga mengelola administrasi persuratan. Dengan kemampuan kepala sekolah dalam mengelola administrasi tersebut maka kebutuhan guru akan terpenuhi sehingga guru akan termotivasi dalam meningkatkan kinerjanya. d. Kepala sekolah sebagai supervisor, ia harus mampu melaksanakan program supervisi pendidikan yang baik, serta memanfaatkan hasil supervisi pendidikan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Dalam hal ini untuk memotivasi guru kepala sekolah harus mampu melakukan penilaian kinerja terhadap guru dalam KBM Kegiatan Belajar Mengajar hasil penilaian tersebut akan mempengaruhi guru untuk meningkatkan kinerjanya bila dirasa adanya penurunan pada kinerjanya. e. Kepala sekolah sebagai leader, ia harus mampu memimpin sekolah atau madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal. Kepala sekolah sebagai leader dalam menumbuhkan motivasi dapat dilihat dari peran kepemimpinan kepala sekolah dalam memberikan dorongan dan arahan melalui motivasi. f. Kepala sekolah sebagai innovator, ia harus mampu mencari dan menemukan gagasan-gagasan baru untuk pembaharuan di sekolah serta kemampuan untuk melaksanakan pembaharuan di sekolah. Untuk menumbuhkan motivasi kepada guru kepala sekolah harus mau menerima saran dan kritik baik itu dari guru, staf dan pegawai lainnya agar mereka termotivasi untuk memberikan ide, saran ataupun kritik terkait pengembangan sekolah.