Mata Pelajaran Seni Budaya

26 b. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak dan sebagainya. c. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengn dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari. d. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran. Mata pelajaran Seni Budaya, wajib untuk dilaksanakan di setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah. Hal ini termuat dalam Undang- Undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 ayat 1 g, bahwa setiap kurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah wajib memuat mata pelajaran Seni Budaya. Artinya keempat bidang mata pelajaran Seni Budaya wajib diajarkan di sekolah, walaupun pemerintah sebenarnya telah mengatur bahwa minimal satu bidang tersebut diajarkan. Hal ini disesuaikan dengan ketersediaan SDM dan fasilitas yang mendukung. Dengan demikian, secara eksplisit mata pelajaran Seni Budaya wajib diajarkan, minimal salah satu bidang di antara keempat bidang. Dalam penelitian ini seni budaya yang dipelajari siswa di SMP Negeri 6 Yogyakarta adalah mata pelajaran seni musik, seni tari, seni rupa dan seni teater. 27

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan berisi literatur-literatur yang terkait objek yang diteliti. Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah: 1. Penelitian dari Irwan Pambudi 2013 yang berjudul “Identifikasi Faktor Kesulitan Pembelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 1 Tanjungsari”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 1 Tanjungsari. Faktor yang dimaksud adalah faktor internal dan faktor eksternal serta komponen pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menimbulkan kesulitan belajar di SMP Negeri 1 Tanjungsari terdiri dari faktor internal yang meliputi faktor fisiologis yaitu kondisi panca indera dan faktor psikologis yaitu minat, motivasi, dan bakat. Faktor eksternal yang menimbulkan kesulitan belajar meliputi faktor sosial keluarga dan sekolah dan faktor non sosial yaitu cuaca, gedung sekolah dan alat pelajaran. Faktor yang menimbulkan kesulitan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik. Penelitian yang dilakukan oleh Irwan Pambudi ini sebagai acuan peneliti karena penelitian ini sejenis dengan penelitian yang dilakukan. 2. Penelitian dari Fransiska Siahaan 2014 tentang “Proses Pembelajaran Seni Musik pada Siswa Kelas V di SD Kanisius Jomegatan Kasihan 28 Bantul Yogy akarta Tahun Ajaran 20132014”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran seni musik pada siswa kelas V dan faktor penghambat apa saja yang dihadapi oleh guru di dalam proses pembelajaran seni musik pada siswa kelas V di SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran di kelas menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi dan metode penugasan serta latihan. Adapun faktor penghambat dalam proses pembelajaran adalah keterbatasan waktu dalam satu kali pertemuan, keterbatasan pengetahuan guru tentang teori musik, serta belum tersedianya media pembelajaran alat musik yang menyebabkan siswa tidak berkembang secara optimal. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul Yogyakarta. Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama melakukan penelitian tentang faktor kesulitan pembelajaran seni budaya. Hanya saja kedua penelitian sebelumnya khusus meneliti mata pelajaran seni musik saja. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya penulis menjadikan penelitian tersebut sebagai acuan untuk memperkuat penelitian yang penulis lakukan. 29

C. Kerangka Pikir

Pendidikan mempunyai peran penting di dalam menentukan perkembangan dan proses pembentukan individu, menuju kedewasaan yang sanggup bertanggung jawab terhadap diri masyarakat dan bangsa. Pendidikan adalah usaha terencana yang dilaksanakan untuk mendukung proses pembelajaran. Upaya meningkatkan mutu pendidikan dapat ditempuh melalui salah satunya peningkatan kualitas pembelajaran. Pada setiap proses pembelajaran yang dialami peserta didik tidak selamanya lancar sesuai dengan yang diinginkan, masih terdapat kesulitan atau hambatan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran, berdasarkan pendapat Suryabrata 1982 :21 faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa adalah faktor dari dalam diri internal dan luar eksternal siswa. Faktor internal yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa meliputi minat siswa, motivasi siswa, bakat siswa dan intelegensi siswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi kesulitan proses pembelajaran siswa adalah keluarga yang mendukung dan membimbing siswa di luar sekolah, guru sebagai pembimbing siswa, metode mengajar guru, gedung sekolah dan alat- alat penunjang dalam belajar seni budaya. Ada pula kondisi lingkungan masyarakat seperti teman sebaya, waktu belajar, lokasi sekolah dan keadaan cuaca. Faktor-faktor tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam proses keberhasilan pembelajaran seni budaya.