tujuan pembelajaran
dengan baik
maka siswa
mengalami ketidakjelasan dalam proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan
ketidakselarasan tindakan siswa dengan harapan dari pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, dalam memulai pembelajaran penting
kiranya bagi guru untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Aspek media pembelajaran menimbulkan kesulitan pembelajaran
dengan persentase sebesar 84,4. Penggunaan media pembelajaran oleh guru belum maksimal. Hal ini mempengaruhi ketertarikan siswa
dalam proses pembelajaran. c. Aspek evaluasi pembelajaran menimbulkan kesulitan pembelajaran
dengan persentase sebesar 65,6. Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran, hasil penilaian yang di berikan guru dianggap tidak
transparan sehingga ada asumsi bahwa penilaian yang diberikan guru tidak relevan dengan kondisi siswa selama pembelajaran dan hasil
evaluasi pembelajaran.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian yang sudah diketahui dikatakan faktor-faktor kesulitan belajar Seni Budaya di SMP Negeri 6 Yogyakarta yaitu dari faktor
kesehatan, panca indera, bakat, intelegensi, sekolah, waktu belajar dan media belajar. Faktor kesulitan pembelajaran Seni Budaya yaitu tujuan pembelajaran,
media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dari penelitian yang sudah dilakukan lebih memotivasi siswa agar tetap selalu meningkatkan kreatifitas dan
mengembangkan bakat siswa dalam berkesenian baik dalam mata pelajaran
maupun kehidupan sehari-hari. Jika tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional maka pembelajaran tidak akan menghasilkan seperti
yang diharapkan pada tujuan pendidikan nasional. Ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran akan mendorong
terwujudnya pembelajaran yang efektif, karena dapat membantu guru dalam memperjelas materi pelajaran serta kelancaran kegiatan belajar lainnya. Bagi
siswa ketersediaan sarana dan prasana pembelajaran dapat tercipta suasana belajar yang lebih kondusif, memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi sehingga
dapat mendorong berkembangnya motivasi siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Ketidaktepatan di dalam pelaksanaan evaluasi tidak hanya menyebabkan kurang serasinya pelaksanaan proses pembelajaran sehingga berakibat rendahnya
keakuratan dalam menentukan kompetensi belajar siswa. Kemampuan memahami dan melaksanakan evaluasi ini menjadi tanggung jawab setiap guru, sehingga guru
harus selalu aktif mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan evaluasi.
C. Saran
1. Bagi Siswa
Saran bagi siswa, pembelajaran akan mudah dipahami, apabila siswa mampu mengolah dan menggali hasil belajar dari materi-materi yang
sudah dipelajari untuk menunjang pembelajaran seni budaya. Serta meningkatkan kebiasaan belajar yang baik untuk menunjang pembelajaran,
selalu mempertahankan kreatifitas dan mengekspresikan karya seni dengan baik, tidak hanya dalam pelajaran tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Guru
Saran bagi guru agar selalu memberikan motivasi dan gambaran kepada siswa pentingnya mata pelajaran Seni Budaya yang bermanfaat
tidak hanya saat di sekolah tetapi di kehidupan sehari-hari. Guru dapat meningkatkan proses pembelajaran yang lebih variatif dan kreatif sehingga
dapat menambah minat dan motivasi siswa untuk belajar Seni Budaya. Lebih meningkatkan metode mengajar guru saat proses pembelajaran
berlangsung agar siswa termotivasi belajar. Dengan demikian diharapkan tujuan proses belajar mengajar dapat tercapai dan siswa tidak akan
mengalami kesulitan dalam belajar Seni Budaya.
3. Bagi Sekolah
Saran bagi sekolah agar dapat memberikan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran supaya lebih mudah dalam memahami mata pelajaran
seni budaya. Memberikan ruang agar siswa dapat lebih mengembangkan kreatifitas dan bakat dalam berkesenian pada saat proses pembelajaran.