Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

66 menimbulkan kesulitan belajar siswa dengan persentase 50 jumlah siswa sebesar 32 siswa. Aspek bakat merupakan aspek yang menimbulkan kesulitan belajar Seni Budaya siswa dapat dilihat pada tabel 8 tentang katagorisasi dengan persentase 53,1 jumlah siswa sebesar 34 siswa. Aspek intelegensi dapat dilihat pada tabel 9 menunjukkan aspek intelegensi menimbulkan kesulitan belajar dengan persentase 54,7 jumlah siswa sebesar 35 siswa. Dari hasil analisis data tersebut berdasarkan faktor psikologis menunjukkan bahwa aspek bakat dan intelegensi menimbulkan kesulitan belajar Seni Budaya di SMP Negeri 6 Yogyakarta. Faktor ekternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa terdiri dari faktor sosial dan non-sosial. Faktor kesulitan belajar Seni Budaya di SMP Negeri 6 Yogyakarta berdasarkan faktor sosial ditinjau dari aspek keluarga siswa dapat dilihat pada tabel 10 yang menunjukkan bahwa aspek keluarga tidak menimbulkan kesulitan belajar siswa dengan presentase 32,8 jumlah siswa 21. Aspek sekolah dapat dilihat pada tabel 11 yang menunjukkan aspek sekolah menimbulkan kesulitan belajar siswa dengan persentase 68,75 jumlah siswa 44. Aspek masyarakat sekitar lingkungan siswa dapat dilihat pada tabel 12 menunjukkan aspek masyarakat sekitar tidak menimbulkan kesulitan belajar siswa dengan persentase 15,6 jumlah siswa 10. Dari hasil analisis data tersebut maka dapat disimpulkan faktor kesulitan belajar di SMP Negeri 6 Yogyakarta berdasarkan faktor sosial menunjukkan bahwa aspek sekolah menimbulkan kesulitan belajar Seni Budaya siswa. Dalam penelitian ini hal-hal yang berkaitan dengan aspek sekolah adalah mengenai 67 bagaimana kondisi sekolah, penyampaian materi guru, penguasaan materi guru dan hubungan guru dengan siswa maupun hubungan siswa dengan siswa. Faktor kesulitan belajar Seni Budaya berdasarkan faktor non-sosial ditinjau dari aspek udara saat kegiatan belajar dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 13 tentang katagorisasi menunjukkan aspek udara saat kegiatan belajar tidak menimbulkan kesulitan belajar dengan persentase 28,1 jumlah siswa 18. Aspek pembagian waktu belajar siswa dilihat pada tabel 14 menunjukkan bahwa aspek waktu belajar siswa menimbulkan kesulitan belajar dengan persentase 67,2 jumlah siswa 43. Aspek media belajar siswa dapat dilihat pada tabel 15 menunjukkan aspek media belajar siswa menimbulkan kesulitan belajar siswa dengan persentase 56,25 jumlah siswa 36. Aspek tempat belajar siswa dalam hal ini adalah gedung sekolah dapat dilihat pada tabel 16 menunjukkan aspek gedung sekolah tidak menimbulkan kesulitan belajar siswa dengan persentase 50 jumlah siswa 32. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor kesulitan belajar di SMP Negeri 6 Yogyakarta berdasarkan faktor non-sosial menunjukkan bahwa aspek pembagian waktu belajar siswa dan aspek media belajar siswa menimbulkan kesulitan belajar. Dalam penilitian ini dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan media belajar siswa adalah mengenai alat-alat untuk belajar Seni Budaya. Angket proses pembelajaran terdiri dari lima yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan strategi pembelajaran. Aspek tujuan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 17 menunjukkan aspek tujuan pembelajaran menimbulkan kesulitan dalam proses 68 pembelajaran dengan persentase sebesar 78,1 50 siswa, aspek materi pembelajaran dapat dilihat pada tabel 18 menunjukkan aspek materi pembelajaran tidak menimbulkan kesulitan dalam proses pembelajaran dengan persentase sebesar 71,9 46 siswa. Aspek media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 19 menunjukkan aspek media pembelajaran menimbulkan kesulitan dalam proses pembelajaran dengan persentase sebesar 84,4 54 siswa. Aspek evaluasi pembelajaran dapat dilihat pada tabel 20 menunjukkan aspek evaluasi pembelajaran menimbulkan kesulitan dalam proses pembelajaran dengan persentase sebesar 65,6 42 siswa. Aspek strategi pembelajaran dapat dilihat pada tabel 21 menunjukkan aspek strategi pembelajaran tidak menimbulkan kesulitan dalam proses pembelajaran dengan persentase sebesar 62,5 40 siswa. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa faktor kesulitan pembelajaran di SMP Negeri 6 Yogyakarta berdasarkan komponen pembelajaran adalah tujuan pembelajaran dengan persentase sebesar 67,2 43 siswa, media pembelajaran dengan persentase 84,4 54 siswa dan evaluasi pembelajaran dengan persentase 65,6 42 siswa. 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab IV maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan belajar Seni Budaya di SMP Negeri 6 Yogyakarta adalah faktor internal dalam penelitian ini meliputi : a. Faktor fisiologis : kondisi kesehatan siswa 75, kondisi panca indera 92,2. Kondisi kesehatan berhubungan dengan stamina siswa, saat sakit siswa tidak bisa mengikuti proses belajar. Panca indera yang tidak sehat akan sangat mempengaruhi dalam proses penerimaan materi ajar, dari indera pendengaran ada kecenderugan mengakibatkan tidak tersampaikannya materi ajar secara penuh. Hal ini dapat berakibat fatal jika siswa salah menginterpretasikan yang didengar, maka pemahaman siswapun akan salah. b. Faktor psikologis : bakat 53,1, intelegensi 54,7. Kapasitas bakat dan intelegensi siswa tidak sesuai dengan prestasi belajar yang dicapai karena masih terdapat kekurangan yang penting dalam proses belajar, baik dalam persepsi, ingatan, perhatian maupun dalam fungsi motoriknya. 2. Faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan belajar Seni Budaya di SMP Negeri 6 Yogyakarta adalah faktor eksternal dalam penelitian ini meliputi: a. Faktor sosial : sekolah 68,75. Gedung sekolah tempat belajar siswa terletak di dekat tempat yang ramai sehingga menimbulkan dampak tidak kondusifnya pembelajaran. Kondisi ruang kelas yang panas, mengakibatkan ketidaknyamanan dalam pembelajaran. Hal ini akan mempengaruhi ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, cuaca tersebut dapat mengakibatkan tingkat kesulitan belajar siswa meningkat karena adanya ketidaknyamanan tersebut. b. Faktor non-sosial : pembagian waktu belajar 67,2, media belajar 56,25. Ketersediaan waktu pembelajaran yang masih kurang diantara praktek dan teori, mengakibatkan proses pembelajaran dan transfer ilmu menjadi kurang optimal. Ketersediaan media pembelajaran belum memadai kebutuhan pembelajaran. Kualitas media belajar tersebut perlu ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan ketertarikan dan kenyamanan siswa dalam menggunakan media tersebut. 3. Faktor kesulitan pembelajaran di SMP Negeri 6 Yogyakarta terdiri dari komponen tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan strategi pembelajaran. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa : a. Aspek tujuan pembelajaran menimbulkan kesulitan pembelajaran dengan persentase sebesar 78,1. Tujuan pembelajaran menjadi aspek kesulitan pembelajaran siswa karena saat siswa tidak mengetahui tujuan pembelajaran dengan baik maka siswa mengalami ketidakjelasan dalam proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan ketidakselarasan tindakan siswa dengan harapan dari pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, dalam memulai pembelajaran penting kiranya bagi guru untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Aspek media pembelajaran menimbulkan kesulitan pembelajaran dengan persentase sebesar 84,4. Penggunaan media pembelajaran oleh guru belum maksimal. Hal ini mempengaruhi ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran. c. Aspek evaluasi pembelajaran menimbulkan kesulitan pembelajaran dengan persentase sebesar 65,6. Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran, hasil penilaian yang di berikan guru dianggap tidak transparan sehingga ada asumsi bahwa penilaian yang diberikan guru tidak relevan dengan kondisi siswa selama pembelajaran dan hasil evaluasi pembelajaran.

B. Implikasi

Dari hasil penelitian yang sudah diketahui dikatakan faktor-faktor kesulitan belajar Seni Budaya di SMP Negeri 6 Yogyakarta yaitu dari faktor kesehatan, panca indera, bakat, intelegensi, sekolah, waktu belajar dan media belajar. Faktor kesulitan pembelajaran Seni Budaya yaitu tujuan pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dari penelitian yang sudah dilakukan lebih memotivasi siswa agar tetap selalu meningkatkan kreatifitas dan mengembangkan bakat siswa dalam berkesenian baik dalam mata pelajaran