Kendala Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial sebagai Sarana Promosi Perpustakaan

51 Gambar 4.4 Tanggapan Pengguna Terhadap Informasi di twitter Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui adanya respon dan tanggapan yang diberikan oleh temanfollowers terhadap promosi yang disampaikan melalui facebook dan twitter.

4.3.5 Kendala Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial sebagai Sarana Promosi Perpustakaan

Kategori kelima yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan adalah kendala pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai sarana promosi perpustakaan. Kendala yang dihadapi oleh Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan dalam memanfaatkan facebook dan twitter sebagai sarana promosi perpustakaan adalah kurangnya sumber daya manusia SDM dalam mengelola facebook dan twitter, seperti pernyataan yang diungkapkan oleh informan kelima I 5 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 52 “Hanya sedikit pegawai yang mau menyempatkan waktu mengelola dan meng-update berita di facebook dan twitter perpustakaan, sehingga beritanya kadang – kadang kurang update.” Dari pernyataan informan di atas dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi adalah kurangnya SDM untuk mengelola facebook dan twitter Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan. Dengan menggunakan dua Situs Jejaring Sosial, tentunya diperlukan lebih dari satu admin agar pengelolaan Situs Jejaring Sosial dapat dimaksimalkan. Promosi yang dilakukan oleh Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan melalui facebook tidak menggunakan Grup Facebook, tetapi lewat akun facebook perpustakaan. Hal ini mengakibatkan promosi yang dilakukan perpustakaan kadang-kadang tidak terlihat di beranda oleh pengguna, seperti pernyataan informan berikut ini : I 2 : “Teman-teman facebook saya sering menulis statusnya di facebook sehingga informasi yang dimuat di facebook oleh Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan tidak kelihatan.” Dari pernyataan di atas ada indikasi bahwa informasi yang dimuat oleh perpustakaan kadang-kadang tidak terlihat oleh pengguna. Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan juga kurang responsif menanggapi pertanyaan yang diajukan pengguna melalui Situs Jejaring Sosial. Sebagaimana yang diungkapkan informan – informan berikut ini : I 1 : “Kadang – kadang Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan lama merespon pertanyaan yang diajukan melalui facebook atau twitternya.” I 2 : “Lebih baik kalau Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan cepat menanggapi pertanyaan yang ditanyakan pengguna melalui facebook atau twitternya.” I 3 : “Tapi saya lihat adminnya malas merespon pertanyaan dari pengguna.” I 4 : “Tetapi ada kekurangannya juga, kemarin saya bertanya melalui twitternya, balasannya agak lama.” Dari keempat jawaban informan di atas, dapat diindikasikan bahwa Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan kurang maksimal memanfaatkan akun facebook dan twitternya sebagai media komunikasi dua arah antara perpustakaan dengan pengguna. Komunikasi adalah salah satu bentuk dari aktifitas promosi. Perlunyanya komunikasi yang interaktif dari perpustakaan kepada pengguna Universitas Sumatera Utara 53 dimaksudkan untuk menumbuhkan minat terhadap perpustakaan. Saat ini, Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan hanya memiliki seorang admin untuk mengelola dua Situs Jejaring Sosial Perpustakaan. Hal ini menjadi kendala karena admin tersebut juga merangkap tugas sebagai tenaga teknis pelayanan di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.

4.4 Rangkuman Hasil Penelitian