31
b. Paternalistik
Dalam tipe kepemimpinan paternalistik, pemimpin dijadikan panutan atau teladan dan pengikutnya menaruh harapan penuh terhadap pemimpin.
Tipe kepemimpinan ini bersifat tradisional dan pemimpin merupakan sebagai pelindung. Menurut Sondang P Siagian 2010: 36 kepemimpinan
tipe ini “menekankan yang berlebihan terhadap kebersamaan tidak memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan individual sesuai dengan
bakat dan potensi masing- masing...” Menurut Kartini Kartono 2006: 81-
82 pemimpin tipe paternalistik memiliki sifat-sifat: 1 Dia
menganggap bawahannya
sebagai manusia
yang tidakbelum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan
2 Dia bersikap terlalu melindungi 3 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengambil keputusan sendiri 4 Hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk berinisiatif 5 Tidak pernah memberikan kesempatan pada bawahan untuk
mengambangkan imajinasi dan daya kreativitas sendiri 6 Selalu bersikap maha-tahu dan maha-benar
Dari berbagai penjelasan diatas pemimpin tipe paternalistik memiliki sifat kebapakan yang terlalu melindungi bawahannya sehingga bawahan
tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan daya kreativitasnya. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap perkembangan dari organisasi itu
sendiri.
c. Kharismatik
Karakteristik yang paling utama tipe kepemimpinan kharismatik adalah daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh
32 pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Sondang P Siagian
2010: 37 menegaskan “seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut
tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi”.
d. Demokrasi
Tipe pemimpin demokratik merupakan tipe pemimpin yang ideal karena pemimpin mendorong para bawahannya menumbuhkan dan
mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya. Anggota kelompok merasa terlibat dalam proses, serta lebih termotivasi dan kreatif. Ciri-ciri
kepemimpinan demokratik antara lain. 1 Mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan
pribadi untuk mencapai tujuan organisasi 2 Adanya pendelegasian wewenang yang praktis dan realistik
tanpa kehilangan kendali organisasional 3 Para bawahan dilibatkan secara aktif dalam proses pengambilan
keputusan 4 Memperlakukan bawahan sebagai makhluk politik, makhluk
ekonomi, dan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda
5 Usaha memperoleh pengakuan dari para bawahan karena kemampuan memimpin organisasi dengan efektif
Miftah Thoha 2010: 50 gaya kepemimpinan demokratis dikaitkan dengan kekuatan personel dan keikutsertaan pengikut dalam proses
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Menurut Sudarwan Danim 2004: 76 ciri-ciri kepemimpinan demokratis adalah:
1 Beban kerja organisasi menjadi tanggungjawab bersama personalia
33 2 Bawahan, oleh pemimpin dianggap sebagai komponen
pelaksana secara integral harus diberi tugas dan tanggungjawab 3 Disiplin akan tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah
bersama 4 Kepercayaan tinggi terhadap bawahan dengan tidak melepaskan
tanggungjawab pengawasan 5 Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dua arah
e. Laissez faire