Syarat Terjadinya Persepsi Konsep Persepsi

16 Dari beberapa penjelasan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi, yaitu: 1 perhatian, 2 kebutuhan, 3 motivasi, dan 4 stimulus.

3. Syarat Terjadinya Persepsi

Menurut Bimo Walgito 1997: 54 syarat-syarat yang harus dipenuhi agar bisa terjadi persepsi adalah: a. Obyek, merupakan benda yang dapat menimbulkan munculnya stimulus yang mengenai alat indera manusia. Obyek disini bisa berwujud benda mapun manusia. Apabila obyek tersebut berwujud benda maka keakuratan persepsi terletak pada pemersepsi. Sedangkan obyek yang berwujud manusia, akan ada usaha untuk mempengaruhi individu yang melakukan persepsi tersebut. b. Reseptor, merupakan alat yang digunakan untuk menerima stimulus. Stimulus yang muncul dari obyek akan diterima oleh reseptor yang selanjutnya dikirim ke otak sebagai pusat syaraf untuk diolah sampai muncul adanya persepsi. c. Perhatian, perhatian disini berfungsi untuk pemersepsi menyadari adanya persepsi. Tanpa adanya perhatian tidak akan muncul persepsi, karena dengan perhatianlah persepsi muncul ketika melihat obyek. Dari syarat-syarat tersebut dapat dijelaskan bahwa proses terjadinya persepsi berawal dari perhatian individu terhadap obyek yang dinamakan proses psikologis. Selanjutnya obyek akan memberikan stimulus dan mengenai alat indera manusia, yang disebut dengan proses fisik atau 17 kealaman. Dan terjadilah proses fisiologis dimana stimulus diterima oleh alat indera dan dilanjutkan ke otak untuk diolah. Kemudian terjadilah proses dimana individu menyadari apa yang dia terima dan rasakan, sehingga muncul persepsi. Dari berbagai penjelasan ahli mengenai syarat terbentuknya persepsi, maka dapat diambil kesimpulan secara garis besar syarat terbentuknya persepsi terdiri dari 3, yaitu: 1 fisik atau kealaman, 2 fisiologis, dan 3 psikologis. Pada kenyataannya tidak semua stimulus akan direspon oleh individu. Respon dari individu tersebut muncul ketika individu merasa tertarik dengan obyek, apabila individu tidak tertarik dengan obyek maka stimulus tersebut tidak direspon oleh individu. Hal yang paling utama dan yang paling penting munculnya persepsi adalah perhatian individu terhadap obyek.

B. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dengan Komitmen Kontinuans Guru

0 58 113

HUBUNGAN KEEFEKTIFAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALITAS GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI

0 4 101

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP INOVATIF DENGAN KINERJA GURU SMP DI KECAMATAN TALAWI KABUPATEN BATUBARA.

0 0 34

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Motivasi Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2012/2

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI Pengaruh Motivasi Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 201

0 0 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR DAN BUDAYA MUTU TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANJARSARI.

0 0 9

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DUREN 01 DESA DUREN KECAMATAN TENGARAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DUREN 01 DESA DUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG.

0 1 17

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN JOMBANG BANTEN.

0 0 74

Kepemimpinan Transformasional bagi Kepala Sekolah Dasar

0 0 22

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA.

2 27 136