45 berpikir secara kritis, 2 memberikan inovasi, 3 pemanfaatan TIK, 4
menanamkan semangat, dan 5 kreatif. d. Perhatian individu, pemimpin yang selalu memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan bawahan. Pemimpin merefleksikan dirinya sebagai seorang yang penuh perhatian dalam mendengarkan dan menindaklanjuti ide-ide
dan harapan yang diberikan. Indikatornya adalah 1 memberikan pembinaan, 2 bersikap adil, 3 melakukan komunikasi secara intensif,
4 mendengarkan keluhan, 5 memberikan kritik dan saran, dan 6 mendorong guru untuk mengembangkan kemampuan.
E. Kajian Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah
Kepemimpinan merupakan suatu kegiatan menggerakkan dan memberikan arah kepada bawahan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, yaitu seseorang yang menggerakkan dan pemberi arah dalam suatu organisasi.
Dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah, yang menjadi seorang pemimpin adalah kepala sekolah. Sekolah merupakan suatu sistem dimana
dalam sistem terdapat sistem-sistem yang lebih kecil yang disebut dengan sub sistem. Yang menjadi sub sistem dari sekolah adalah seluruh personil
sekolah, sarana prasarana, lingkungan, kurikulum, kebijakan, dan lain-lain. Oleh
karena itu,
sebagai seorang
pemimpin, kepala
sekolah bertanggungjawab penuh atas sub sistem yang ada tersebut. Untuk
46 pencapaian tujuan pendidikan agar efektif dan efisien maka seorang
pemimpin harus melaksanakan kepemimpinannya dengan baik. Dari berbagai tipe dan gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli, tipe
transformasional merupakan tipe pemimpin menekankan pada proses membangun komitmen para pengikutnya untuk membangun dan mencapai
visi organisasi. Hal itu penting, karena dijadikan sebagai landasan untuk melakukan perubahan organisasi sebagai tuntutan kemajuan teknologi. Oleh
sebab itu, hubungan baik antara kepala sekolah dengan guru harus selalu dijaga agar visi dapat tercapai. Kepala sekolah hendaknya menjaga sikap,
perilaku, dan menjaga komunikasi dengan bawahan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan citra yang baik dari perspektif guru. Dengan begitu, kepala
sekolah dengan mudah menggerakkan guru dalam pencapaian tujuan sekolah, sehingga akan tercipta iklim yang baik di sekolah. Kepemimpinan kepala
sekolah banyak ditentukan oleh proses bagaimana dia mempersepsikan dirinya sebagai pemimpin. Pembentukan persepsi guru mengenai
kepemimpinan kepala sekolah menurut Sudarwan Danim, 2005: 67 dibentuk melalui hal-hal sebagai berikut: 1 proses penerimaan, di mana guru
mengetahui informasi yang benar-benar terkait dengan sifat dan perilaku kepemimpinan. 2 Tinggi atau rendahnya derajat korespondensi antara
pengamatan, perilaku, dan sifat-sifat pimpinan yang tersimpan dalam memori guru. 3 Proses inferensi, proses guru menggambarkan simpulan tentang
kontribusi perilaku kepemimpinan.
47
F. Penelitian yang Relevan