41
H. Penelitian Relevan
Adapun penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Galih Wijayanto 2011 yang berjudul
Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Teams Games Tournament TGT Pada Siswa Kelas 3 SDN Jajartunggal III Surabaya. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini memaparkan masalah tentang kurang optimalnya guru dalam
menggunakan model pembelajaran sehingga menciptakan suasana belajar yang kurang menarik dan menyenangkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
model pembelajaran Team Game Tournament yang diterapkan mampu meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar, peran aktif siswa dalam
pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan
adalah mengkaji tentang model pembelajaran Team Game Tournament. Bentuk penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak pada lokasi dan kurikulum pendidikannya. Lokasi pelaksanaan
penelitian ini ada di Surabaya, sedangkan peneliti akan melakukan penelitian di Klaten. Kurikulum yang digunakan saat penelitian ini dilakukan masih
menggunakan kurikulum 2013, sedangkan kurikulum yang digunakan pada penelitian yang akan peneliti lakukan sudah kembali lagi pada kurikulum KTSP.
42
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas, hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah “Model pembelajaran kooperatif Team Game Tournament
dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun ruang siswa kelas IV SD Negeri 1 Pomah Kec. Tulung Kab. Klaten.”
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom action research. Penelitian ini bertujuan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam kelas. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini berupa penerapan model pembelajaran kooperatif
Team Game Tournament untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Pomah khususnya pada materi pelajaran bangun ruang.
Menurut Suharsimi Arikunto, dkk 2009: 3 penelitian tindakan kelas merupakan suatu perencanaan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa. Suharsimi Arikunto 2010: 47-49 juga mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas dapat dilakukan secara kolaboratif, artinya
penelitian dilakukan oleh peneliti dengan pihak lain. Adapun pendapat lain disampaikan oleh Suwarsi Madya 2009:11 yang menyatakan bahwa penelitian
tindakan ditujukan untuk melakukan perubahan pada siswa dan perubahan situasi pembelajaran guna mencapai perbaikan.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian berupa tindakan yang dilakukan secara
kolaboratif dengan tujuan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kelas. Peneliti melaksanakan penelitian secara kolaboratif. Peneliti bekerja sama dengan
guru kelas IV SD Negeri 1 Pomah.
44
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi opersional variabel pada penelitian ini yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Team Game Touenament Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pomah Kec.Tulung
Kab.Klaten” adalah sebagai beikut. 1.
Hasil belajar matematika adalah nilai siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran matematika materi pembelajaran bangun
ruang. Hasil itu diperoleh dari nilai tes yang dilakukan setiap siklus. 2.
Model pembelajaran kooperatif Team Game Tournament adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang pembelajarannya berfokus pada
penggunaan kelompok belajar yang beranggotakan 5 – 6 siswa yang heterogen
dengan mengadakan tournament.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan desain siklus model spiral yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc.Taggart dalam Suharsimi Arikunto, 2009:16 yang
terdiri dua siklus dan masing-masing terdiri atas empat kegiatan utama yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi dalam satu spiral yang saling
berkaitan. Tahapan penelitian tindakan kelas pada suatu siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan
dihentikan jika hasil penelitian sudah sesuai dengan kebutuhan penelitian atau
dengan kata lain indikator keberhasilan penelitian sudah tercapai.