Kondisi Awal Hasil Penelitian
59
1 Proses Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus 1
Pertemuan 1 pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin, 09 Mei 2016 dimulai pukul 07.30 sampai pukul 08.40 WIB dengan persentase kehadiran siswa
100. Pada pertemuan ini guru menerapkan model pembelajaran kooperatif TGT dengan menggunakan kardus sebagai media pembelajaran materi bangun ruang.
Standar Kompetensi SK yang dipelajari adalah memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar. Sedangkan Kompetensi Dasar
KD yang dipelajari adalah mampu menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana. Adapun indikator pembelajarannya adalah mampu menentukan bangun
ruang kubus dan balok serta mampu menentukan sifat-sifat kubus dan balok.
a Kegiatan Awal
Dalam kegiatan awal pertemuan pertama guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa. Setelah berdoa guru
melakukan presensi guna mengecek kehadiran siswa. Siswa yang hadir dalam pertemuan ini adalah sejumlah 24 orang siswa. Dalam kegiatan awal guru
menyampaikan salam dan melakukan apersepsi dengan bertanya “Anak-anak,
sekarang ini kita sedang berada dimana?” kemudian siswa menjawab, “Di ruang kelas bu.” Kemudian guru melanjutkan, “Ya benar, kita berada di sebuah ruang
kelas. Nah, di dalam matematika kita juga akan mempelajari ruang akan tetapi yang kita pelajari bukan ruang kelasnya melainkan bentuk bangunan ruang
kelasnya, hari in i kita akan belajar bangun ruang.” Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa. Guru juga menyampaikan prosedur pembelajaran
60 yang akan dilaksanakan dalam pertemuan pertama dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
b Kegiatan Inti
1 Presentasi Kelas
Guru menjelaskan materi bangun ruang yaitu bangun ruang sederhana kubus dan balok. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang apa nama bangun
yang telah dibawa oleh ibu guru di depan kelas. Langkah selanjutnya menjelaskan materi sifat-sifat bangun ruang sederhana dengan menggunakan media kardus
berbentuk kubus dan balok yang telah disiapkan untuk proses pembelajaran. Guru menjelaskan dan menunjukkan mana yang dinamakan sisi, mana yang dinamakan
rusuk, dan mana yang dinamakan sudut. Setelah itu guru menunjuk beberapa siswa maju ke depan untuk menjelaskan bagian-bagian dari kubus dan balok.
Siswa merasa senang karena guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung pada siswa
sehingga akan terekam dalam memori siswa. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan, kemudian
guru melemparkan pertanyaan tersebut pada siswa yang lain yang bisa menjawab. 2
Belajar Kelompok Setelah selesai menyampaikan materi kemudian guru membagi siswa ke
dalam 4 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Kelompok ini dibentuk secara heterogen yaitu dengan mengelompokkan siswa secara merata,
siswa yang memiliki hasil belajar yang tinggi dan yang rendah dijadikan satu begitu juga dengan kelompok yang lain. Kelompok-kelompok tersebut kemudian