Penelitian yang relevan UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEFEKTIFKAN TENAGA BANTUAN (NABAN) DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN JETIS KOTA YOGYAKARTA.

sudah dapat dikerjakan dengan dibantu oleh Naban maka dapat dikatakan Naban sudah efektif dalam bekerja. Menurut Mulyasa 2004: 82 mengemukakan bahwa efektifitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Mulayasa di atas, efektifitas Naban dalam bekerja dapat dilihat dari dilaksanakannya pekerjaan sesuai dengan tugas dan arahan dari kepala sekolah, tujuan diangkatnya Naban khususnya yang membantu administrasi di sekolah adalah untuk membantu mengerjakan dan melaksanakan administrasi. Dengan demikian tujuan dari adanya Naban sudah terpenuhi jika Naban dapat membantu mengerjakan dan melaksanakan administrasi sesuai dengan tugas dan arahan dari kepala sekolah, Naban dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang diberikan.

D. Penelitian yang relevan

Penelitian tentang upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah ataupun pemberdayaan tenaga pendidikan yang pernah dilakukan oleh orang lain yang mempunyai kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul “Upaya Kepala Sekolah Dalam Mengefektifkan Tenaga Bantuan Naban di SD Negeri se- Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta” ini menjadikan penelitan yang sudah dilaksanakan dan telah diperoleh hasilnya dijadikan sebagai referensi dan gambaran dalam proses penelitian, dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian tentang upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui manajemen tenaga pendidikan. Adapun penelitian yang relefan atau mempunyai kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : Penelitian tentang upaya kepala sekolah ini pernah dilakukan oleh Rayung Widayati dalam Tesisnya dengan judul “Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah di SMA N 1 Kalasan Tahun 2008” yang didalamnya juga membahas masalah perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pendidikan di SMA N 1 Kalasan belum dilakukan secara efektif dan efisien. Hal tersebut tercermin dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengawsan yang berjalan kurang optimal, sedangkan untuk fungsi penggerakan sudah dilaksankan dengan baik. Dalam fungsi perencanaan terdapat hubungan yang kurang selaras dan kurang sinergis dalam kebijakan strategis dan teknis yang diambil kepala sekolah yang berpengaruh secara langsung terhadap operasional program, pencapaian tujuan sekolah, dan fungsi manajemen yang lain. Fungsi pengorganisasian belum dilaksanakan dengan optimal yang terlihat pada pembagian tugas yang tumpang tindih, dan mengakibatkan pelaksanaan kerja yang kurang optimal. Fungsi penggerakan sudah dilaksanakan dengan baik yang terlihat pada pemberdayaan para bawahan. Fungsi pengawasan belum dilaksanakan dengan optimal yang dapat dilacak dari administrasi yang lemah, yaitu tidak adanya bukti fisik atas program evaluasi dan supervisi terhadap kinerja para staf yang dilakukan. Penerapan fungsi manajemen memiliki hubungan yang searah dengan upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah, dan terhadap tercapainya tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Penelitian yang hamper sama juga pernah dilakukan oleh Ulfah Umurohmi dalam tesisnya dengan judul “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pemberdayaan Guru Di Madrasah Mu‟allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2007”. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan guru di Madrasah Mu‟allimaat Muhammadiyah Yogyakarta sudah berjalan dengan baik meskipun masih mengalami beberapa kendala. Peran kepala sekolah dalam memberdayakan guru adalah menggerakkan semangat, memberikan motivasi dan dukungan kepada guru untuk meningkatkan kompetensi dalam menjalankan tugas dan peranannya. Usaha kepala sekolah dalam pemberdayaan guru adalah pemberian berbagai informasi yang akurat, pemberian otonomi dalam kegiatan guru dan job description , serta membentuk tim yang mandiri dengan cara mengintensifkan kegiatan MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran rumpun. Faktor pendukung dalam pemberdayaan guru meliputi budaya disiplin yang diterapkan, keteladanan pimpinan, semangat guru dan tenaga muda dalam menjalankan tugas, dan otonomi yang dimiliki madrasah dalam mengelola dan membuat keputusan. Kendala dalam pemberdayaan guru adalah peraturan yang terlalu ketat yang berpengaruh pada ketenagaan psikologis, tidak adanya fllow-up bagi guru-guru yang mengikuti kegiatan pelatihan atau seminar, minimnya sumber daya manusia, dan kurangnya sarana dan prasarana.

E. Kerangka Berpikir