Rekrutmen Tenaga Bantuan Konsep Tenaga Bantuan Naban

masyarakat, maka dari itu Naban juga ada yang diperbantukan di sekolah khususnya sekolah yang ada di wilayah kota Yogyakarta untuk membantu pekerjaan yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi. Sesuai dengan alasan diangkatnya Naban maka tujuannya pun hampir sama yaitu untuk mengisi Formasi Pegawai Negeri Sipil yang lowong dan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.

3. Rekrutmen Tenaga Bantuan

Rekrutmen adalah suatu proses kegiatan mengusahakan calon pegawai yang tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam klasifikasi jabatan IG Wusanto dalam Lia Yuliana, 2007: 15. Sementara menurut James J. Jones dan Donald L. Walters 2008: 126 mendefinisikan rekrutmen dengan “sebuah usaha aktif dalam mencari calon potensial dengan cara mempengaruhi mereka agar bersedia mengisi posisi- posisi yang ada dalam sebuah distrik operasional sekolah”. Menurut Hartati Sukirman dalam Suryobroto, dkk 2000: 29 menjelaskan bahwa suatu lembaga pendidikan akan merekrut tenaga pendidikan yang baru apabila: 1 ada perluasan pekerjaan karena mekarnya lembaga atau sekolah dan bertambahnya beban tugas; serta 2 ada mutasi pegawai atau tenaga pendidikan. Suryobroto, dkk 2000: 31 mengungkapkan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan rekrutmen tenaga pendidikan ialah: a. Formasi memang betul-betul diperlukan tambahan tenaga edukatif untuk dapat menyelesaikan tugas, b. Mengacu pada analisa jabatan yang telah disusun agar sesuai dengan kualifikasi maupun ketentuan atau syarat yang ditentukan, c. Obyektif, artinya dalam penerikan tenaga pendidikan tidak menganut nepotisme atau kekeluargaan, kolusi atau dengan pemberian sesuatu, d. The right man on the right place , karena hasil penarikan pegawai akan segera ditempatkan dan ditugaskan, maka kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai baru perlu mendapat perhatian. Rekrutmen Naban sesuai dengan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengaturan Tenaga Bantuan di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Perencanaan pengadaan Naban dibuat oleh Badan Kepegawaian Daerah BKD berdasarkan usulan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang terdiri dari Badan, Dinas, Kantor, Bagian pada Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Sekretariat KPU, RSUD dan Kecamatan. Berdasarkan pasal 22 dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2008, disitu dituliskan “Pegawai Tidak Tetap PTT yang diangkat sebelum berlakunya Peraturan ini dianggap telah memenuhi ketentuan yang diatur dalam Peraturan ini dan selanjutnya disebut sebagai Naban.” Makna dari pasal tersebut adalah bahwa PTT yang diangkat oleh sekolah sebelum berlakunya peraturan dianggap telah memenuhi ketentuan yang telah diatur dan kemudian PTT tersebut menjadi Naban asalkan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD dalam hal ini kepala sekolah atau sekolah merekomendasikan atau mengusulkan PTT yang ada kepada Badan Kepegawaian Daerah BKD untuk menjadi Naban. Dengan kata lain khusus untuk Naban yang diperbantukan di Sekolah Dasar merupakan peralihan dari “PTT” yang diangkat oleh sekolah dan digaji oleh sekolah menjadi “Naban” yang digaji oleh Pemerintah Daerah.

4. Peraturan Tentang Tenaga Bantuan