Bentuk- Bentuk Program PAUD.
24 sendiri, seperti merawat dan menajaga kondisi fisiknya, mampu mengendalikan
emosinya dan mampu membangun hubungan dengan orang lain.
2 Mengembangkan semua potensi anak baik fisik maupun mental agar siap
memasuki pendidikan lebih lanjut.
3 Meletakkan dasar-dasar tentang bagaimana seharusnya belajar. Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma baru dunia pendidikan melalui empat pilar
pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu belajar mengetahui, belajar melakukan sesuatu, belajar menjadi diri sendiri, dan belajar untuk hidup
bersama, yang dalam penerapannya di lembaga PAUD dilakukan melalui pendekatan belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar, belajar yang
menyenangkan serta menumbuh-kembangkan hidup sedini mungkin. g.
Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini.
Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini telah dapat ditelaah beberapa fungsi pendidikan anak usia dini menurut Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun
2009: 76-77, yaitu : 1 Fungsi Adaptasi.
Berperan dalam membantu anak melakukan penyesuaian diri dengan berbagai kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya
sendiri. Dengan anak berada di lembaga PAUD, pendidik membantu mereka beradaptasi dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Anak juga belajar
untuk mengenal dirinya sendiri. 2 Fungsi Sosialisasi.
25 Berperan dalam membantu anak agar memiliki keterampilan.
Keterampilan sosial yang berguna dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari di mana anak tersebut berada. Di Kelompok Bermain, anak akan bertemu
dengan teman sebaya. Mereka dapat bersosialisasi, memiliki banyak teman dan mengenal sifat-sifat teman.
3 Fungsi Pengembangan. Kelompok Bermain anak usia dini diharapkan dapat menjadi agen
pengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Setiap unsur potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang dapat
menumbuh kembangkan potensi tersebut kearah perkembangan yang optimal sehinngga menjadi kemampuan yang bermanfaat bagi anak tersebut maupun
lingkungan. 4 Fungsi Bermain.
Berkaitan dengan pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, karena pada hakikatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak sepanjang
rentang kehidupannya, serta membangun pengetahuannya sendiri. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat
yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan, maupun mengembangkan imajinasi anak. Bermain adalah segala
kegiatan yang dapat menimbulkan kesenangan bagi anak. Bermain dilakukan anak dengan suka rela tanpa paksaan atau tekanan dari luar. Bermain
membawa pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan diri anak, baik secara fisik maupun mental. Dunia bermain adalah kenyataan yang ditemukan
26 oleh anak dalam interaksinya dengan lingkungan sekitar, dengan kata lain
dunia bermain merupakan hasil transformasi anak terhadap kenyataan. Kegiatan bermain membawa pengalaman baru bagi anak untuk membangun
dunianya sendiri dan mengembangkan fungsi mental dan emosionalnya.