Kompetensi Profesional. Kajian Pustaka. 1. Tinjauan tentang Pendidikan Anak Usia Dini.
42 pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dalam RPP tentang Guru dikemukakan bahwa Kompetensi Pedagogik
merupakan kemampuan pendidik dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
1 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. 2 Pemahaman terhadap peserta didik.
3 Pengembangan kurikulum atau silabus. 4 Perencanaan pembelajaran.
5 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. 6 Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya menurut E. Mulyasa 2007:75 Secara pedagogik, kompetensi pendidik dalam mengelola pembelajaran perlu
mendapatkan perhatian yang serius. Secara operasional, kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian. 1 Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi, serta
memperkirakan cara pencapaiannya. Perencanaan merupakan fungsi sentral dari manajemen pembelajaran dan harus berorientasi kemasa depan. Dalam
pengambilan dan pembuatan keputusan tentang proses pembelajaran, guru sebagai menajer pembelajaran harus melakukan berbagai pilihan menuju
tercapainya tujuan.
43 2 Pelaksanaan. Dalam fungsi pelaksanaan ini termasuk pengorganisasian dan
kepemimpinan yang melibatkan penentuan berbagai kegiatan, seperti pembagian dalam pekerjaan kedalam tugas khusus yang harus dilakukan
pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. 3 Pengendalian atau evaluasi. Bertujuan menjamin kinerja yang dicapai sesuai
dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. Pendidik merupakan seorang manajer dalam pembelajaran, yang bertanggung jawab terhadap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian perubahan atau perbaikan program atau perbaikan program pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut terdapat empat langkah
yang harus dilakukan, yakni menilai kesesuaian program yang ada dengan tuntutan kebudayaan dan kebutuhan peserta didik, meningkatkan perencanaan
program, memilih dan melaksanakan program, serta menilai perubahan program.
Mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan materi yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti dengan mengambil
penelitian mengenai Kompetensi Sosial Pendidik Anak Usia Dini. Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun 2009: 24 tentang Kompetensi Guru dan
Dosen Depdiknas, 2005 menjelaskan kompetensi sosial sebagai kemampuan guru yang merupakan bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Batasan ini sebenarnya
menggambarkan bahwa pendidik sebagai bagian dari masyarakat merupakan salah satu pribadi yang mendapat perhatian dan kedudukan khusus di masyarakat. Oleh
44 karena itu, pendidik harus memiliki kompetensi sosial yang tercermin dalam
proses berinteraksi dengan lingkungan masyarakat di tempat tugas. Menurut E. Mulyasa 2007: 173 Pendidik adalah makhluk sosial, yang dalam
kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya, oleh karena itu pendidik dituntut untuk memiliki kompetensi
sosial yang memadai, terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas pada pembelajaran di sekolah tetapi juga pada pendidikan yang
berlangsung di masyarakat. Sehubungan dengan hal itu, dalam bab ini dibahas secara khusus tentang kompetensi sosial, dengan harapan bahwa pendidik akan
mampu memfungsikan dirinya sebagai makhluk sosial di masyarakat dan lingkungannya, sehingga mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua dan wali peserta didik, serta masyarakat sekitar.
Pendidik yang efektif adalah pendidik yang mampu membawa peserta didiknya dengan berhasil mencapai tujuan pengajaran. Sebagai makhluk sosial,
pendidik selalu berinteraksi dengan orang lain di luar dirinya. Dalam interaksinya dengan peserta didik, pendidik harus menjadi tokoh yang dapat menjalin
komunikasi yang dinamis dengan peserta didik. Pembelajaran di Sekolah merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Kompetensi sosial
tercermin dalam komunikasi dan interaksi dengan peserta didik, teman sejawat, orangtua maupun masyarakat. Komunikasi dan interaksi sosial yang baik antara
pendidik dan peserta didik dapat membantu peserta didik dalam mengkonstruksikan perkembangan. Di sekolah, interaksi dan komunikasi
45 pendidik dilakukan dengan peserta didik, teman sejawat dan kepala sekolah
sedangkan di luar sekolah pendidik membangun komunikasi dengan orang tua dan masyarakat. Kompetensi sosial pendidik dapat juga lahir dalam bentuk
pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama, pengetahuan tentang budaya dan tradisi, estetika, tidak diskriminatif, santun, dan terbuka dalam
membagi pengalaman dengan rekan seprofesi. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d
dikemukakan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang
Pendidik, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat, yang sekurang- kurangnya memiliki kompetensi untuk :
a. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat. b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua atau wali peserta didik; dan
d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. Berkaitan dengan tanggung jawab, pendidik harus mengetahui serta
memahami nilai norma dan nilai sosial serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Pendidik juga harus bertanggung jawab
terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat. Berkenaan dengan wibawa pendidik harus memiliki kelebihan