Pendidik sebagai Fasilitator. Kajian Pustaka. 1. Tinjauan tentang Pendidikan Anak Usia Dini.

34 kemampuan berpikir kreatif dan imajinatif, serta meliputi sejumlah besar kegiatan yang pada hakikatnya tidak teratur serta tidak berstruktur. Fungsi pengorganisasian melibatkan penciptaan secara sengaja suatu lingkungan pembelajaran yang kondusif serta melaksanakan pendelegasian tanggung jawab dalam rangka mewujudkan tujuan program pendidikan yang telah direncanakan. Pengorganisasian, pengaturan-pengaturan sumber hanyalah alat atau sarana untuk mencapai apa yang harus diselesaikan. Tujuan akhirnya adalah membuat agar peserta didik dapat bekerja dan belajar bersama-sama, tetapi harus diingat pengorganisasian yang efektif hanya dapat diciptakan manakala peserta didik dapat belajar secara individual, karena pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai adalah peserta didik secara individual walaupun pengajaran itu dilaksanakan secara klasikal. Keputusan yang berhubungan dengan pengorganisasian ini memerlukan pengertian mendalam dan perhatian terhadap siswa secara individual. Fungsi memimpin atau mengarahkan adalah fungsi yang bersifat pribadi yang melibatkan gaya tertentu. Tugas pemimpin ini adalah berhubungan dengan membimbing, mendorong, dan mengawasi peserta didik, sehingga mereka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan akhirnya adalah untuk membangkitkan motivasi dan mendorong peserta didik sehingga mereka menerima dan melatih tanggung jawab untuk belajar mandiri. Fungsi mengawasi bertujuan untuk mengusahakan peristiwa-peristiwa yang sesuai dengan rencana yang telah disusun. Dalam batas-batas tertentu fungsi pengawasan melibatkan pengambilan keputusan yang terstruktur, walaupun proses tersebut mungkin sangat kompleks, khususnya bila mengadakan kegiatan remidial. 35

c. Pendidik Sebagai Evaluator.

Evaluasi merupakan salah satu komponen yang memiliki peran yang sangat penting dalam suatu rangkaian kegiatan pembelajaran. Melalui evaluasi tidak hanya pendidik dapat mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya, akan tetapi juga dapat melihat sejauh mana seorang peserta didik telah mampu mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pembelajaran pendidik juga harus berperan sebagai evaluator. Beberapa hal yang cukup penting dalam melaksanakan fungsi evaluator bagi pendidik adalah : 1 Evaluasi harus dilaksanakan terhadap semua aspek perkembangan peserta didik baik secara aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hal ini sangat penting karena pencapaian manusia seutuhnya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan atau proses pembelajaran. 2 Evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus, dengan menekankan kepada evaluasi hasil dan evaluasi proses. Artinya target evaluasi bukan hanya untuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar yang telah dicapai peserta didik tetapi juga proses belajarnya. 3 Evaluasi dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen penilaian. Pendidik yang beranggapan bahwa evaluasi identik dengan melaksanakan tes. Padahal tidak demikian, tes hanya sebagai salah satu instrumen untuk melaksanakan evaluasi. Masih banyak instrumen lain yang dapat