40 4 Memahami bahwa setiap anak mempunyai tingkat kecepatan pencapaian
perkembangan yang berbeda. 5 Memahami faktor penghambat dan pendukung tingkat pencapaian
perkembangan. 6 Memahami pertumbuhan dan perkembangan anak.
a Memahami aspek-aspek perkembangan fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral, agama.
b Memahami faktor-faktor yang menghambat dan mendukung aspek-aspek perkembangan di atas.
c Memahami tanda-tanda kelainan pada tiap aspek perkembangan anak. d Memahami pemberian rangsangan pendidikan, pengasuhan, dan
perlindungan. e Mengenal cara-cara pemberian rangsangan dalam pendidikan, pengasuhan,
dan perlindungan secara umum. f Memiliki keterampilan dalam melakukan pemberian rangsangan pada setiap
aspek perkembangan. g Membangun kerjasama dengan orang tua dalam pendidikan, pengasuhan
dan perlindungan anak. h Mengenal faktor-faktor pengasuhan anak, sosial ekonomi keluarga, dan
sosial kemsyarakatan yang mendukung dan menghambat perkembangan anak.
i Mengkomunikasikan program lembaga pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak kepada orang tua.
41 j Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam program di lembaga.
k Meningkatkan kesinambungan program lembaga dengan lingkungan keluarga. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 58 Tahun
2009 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c. Kompetensi Sosial.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d tahun 2009 dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi sosial adalah
kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan pendidik sebagai anggota
masyarakat dan sebagai makhluk sosial, meliputi : a. Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat
untuk meningkatkan kemampuan profesional. b. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga
kemasyarakatan. c. Kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual maupun
secara kelompok. Wina Sanjaya, 2005: 145-150
d. Kompetensi Pedagogik.
Dalam buku Dinas Pendidikan kabupaten Madiun, Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 3 butir a dikemukakan bahwa
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan
42 pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dalam RPP tentang Guru dikemukakan bahwa Kompetensi Pedagogik
merupakan kemampuan pendidik dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
1 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. 2 Pemahaman terhadap peserta didik.
3 Pengembangan kurikulum atau silabus. 4 Perencanaan pembelajaran.
5 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. 6 Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya menurut E. Mulyasa 2007:75 Secara pedagogik, kompetensi pendidik dalam mengelola pembelajaran perlu
mendapatkan perhatian yang serius. Secara operasional, kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian. 1 Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi, serta
memperkirakan cara pencapaiannya. Perencanaan merupakan fungsi sentral dari manajemen pembelajaran dan harus berorientasi kemasa depan. Dalam
pengambilan dan pembuatan keputusan tentang proses pembelajaran, guru sebagai menajer pembelajaran harus melakukan berbagai pilihan menuju
tercapainya tujuan.