91 e Pertemuan kelima
Pertemuan kelima subjek diminta untuk mempraktekan langkah-langkah berpakaian dari awal sampai akhir sama seperti
pertemuan sebelumnya. Sebelum latihan berpakain subjek terlebih dahulu diminta untuk menyebutkan bagian-bagian
pakaian. Subjek MF begitu antusias mengikuti pembelajaran pengembangan diri berpakaian. Ketika diminta untuk latihan
berpakain anak sudah mampu mempraktekan langkah-langkah berpakaian sesuai urutan. Subjek selalu memperhatikan ketika
guru menjelaskan materi pembelajaran dan memberikan contoh bagaimana langkah-langkah berpakaian sesuai urutan latihan.
Pada pertemuan kelima dilakukan post-test siklus I untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpakaian setelah
diberikan tindakan.
4. Refleksi dan Hambatan Siklus I
Pelaksanaan siklus pertama telah selesai sesuai dengan perencanaan sebelumnya yaitu mengenai peningkatan kemampuan berpakaian melalui
metode latihan drill. Hasil tes performance atau perbuatan yang telah dilaksanakan pada siklus I digunakan untuk menetapkan refleksi terhadap
kondisi anak selama tindakan berlangsung. Peneliti dapat mengetahui hambatan selama pelaksanaan tindakan dan hasil tes yang telah
dilaksanakan dapat menjadi pedoman untuk refleksi tindakan selanjutnya. Refleksi pada siklus I dilaksanakan untuk mengkaji, melihat,
92 dan mempertimbangkan dampak dari tindakan yang dilakukan pada
siklus I. Berdasarkan pelaksanaan tindakan siklus I yang telah dilakukan,
peneliti melihat beberapa hambatan atau kendala saat pelaksanaan
tindakan berlangsung, hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah:
a. Motivasi DP untuk mengikuti pembelajaran pengembangan diri berpakaian kurang, DP sering bermalas-malasan ketika diminta untuk
latihan memakai pakaian. b. Subjek MF terkadang sering mengeluh capek dan suka berteriak-teriak
ketika pembelajaran pengembangan diri berpakaian berlangsung. Selain itu subjek MF juga terkadang mengganggu temannya yang
sedang latihan memakai pakaian. c. Pada saat proses pembelajaran pengembangan diri berpakaian
berlangsung, subjek sulit untuk selalu fokus memperhatikan apa yang sedang disampaikan.
d. Adanya gangguan dari luar kelas yaitu anak dari luar kelas tiba-tiba membuka pintu dan masuk sehingga mengganggu proses
pembelajaran. Menganalisis hambatan tersebut, maka dibutuhkan pelaksanaan
tindakan siklus selanjutnya dalam upaya mengoptimalkan hasil belajar pengembangan diri berpakaian. Agar pelaksanaan tindakan pada siklus II
dapat berjalan dengan baik dan efektif dalam meningkatkan kemampuan
93 berpakaian, berikut ini perbaikan tindakan untuk meningkatkan
kemampuan berpakaian antara lain: a. Guru mengajarkan kembali tahapan-tahapan berpakaian sesuai urutan
yang ada dalam metode latihan drill. b. Sebelum proses pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu mengunci
pintu supaya siswa dari kelas lain tidak bisa masuk dan menganggu proses pembelajaran.
c. Anak lebih diberi motivasi atau semangat untuk mengikuti pembelajaran untuk menciptakan hasil positif tersebut anak diberi
reward atau hadiah berupa alat-alat tulis. d. Penerapan metode latihan drill dibuat menjadi lebih menarik agar
anak tidak mudah bosan yaitu pembelajaran diselingi dengan menyanyikan lagu anak-anak seperti dua mata saya, balonku ada lima,
pelangi-pelangi, aku anak sehat, dan lagu anak-anak lainnya.
E. Deskripsi Data Pelaksaan Tindakan siklus II.