51 indera”. Menurut Ngalim Purwanto 2006:149 “observasi dapat
dilakukan dengan teknik dan alat alat khusus seperti blangko, check list, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumya”. Observasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan. Sugiyono 2007: 310 menjelaskan bahwa dalam observasi berpartisipasi, peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
terlibat langsung di tengah-tengah kegiatan subjek saat pembelajaran pengembangan diri berpakaian berlangsung. Pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti yaitu mencatat aktivitas subjek dengan lembar pengamatan yang telah ditetapkan yaitu ketertarikan subjek terhadap penggunaan
metode latihan drill pada pembelajaran pengembangan diri berpakaian, keaktifan anak saat proses pembelajaran berlangsung, kemampuan anak
dalam melakukan langkah-langkah berpakaian, serta perhatian anak saat penjelasan langkah-langkah atau tata cara berpakaian.
2. Tes Kemampuan Berpakaian
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian Anas Sudijono, 2008: 66. Tes merupakan
serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok Suharsimi Arikuto, 2006: 150. Tes digunakan untuk mengumpulkan data yang sifatnya mengevaluasi
hasil proses untuk mendapatkan kondisi awal sebelum proses pre-test
52 dan post-test Husein Umar 2005: 52. Pada penelitian tindakan kelas
ini, sebelum diberikan tindakan berupa penggunaan metode latihan drill siswa terlebih dahulu diberikan tes. Tes yang diberikan sebelum tindakan
dikenal dengan pre-test. Tes yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes lisan dan tes perbuatan atau tes performance dengan melihat anak
secara langsung ketika memakai pakaian. Melalui tes ini, peneliti memperoleh informasi mengenai kemampuan awal subjek dalam
melakukan kegiatan berpakaian. Setelah mengetahui kemampuan awal subjek, peneliti melakukan penyusunan rencana tindakan yang akan
diberikan pada semua subjek. Selanjutnya, peneliti melakukan tindakan berupa penggunaan metode latihan drill pada pembelajaran
pengembangan diri untuk meningkatkan kemampuan berpakaian. Setelah pemberian tindakan selesai, selanjutnya dilakukan post-test atau tes pasca
tindakan siklus pertama. Post-test ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan berpakaian anak setelah diberikan
tindakan berupa penggunaan metode latihan drill pada pembelajaran pengembangan diri berpakaian.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Hal yang dilaporkan adalah dokumen-dokumen yang telah dianalisis, bukan disajikan dalam bentuk
bentuk dokumen mentah Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 222.
53 Menurut Sugiyono 2009: 329 “pengumpulan data dengan teknik
dokumentasi merupakan pencatatan peristiwa yang sudah lalu, yang biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang”. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi diusahakan agar peneliti bekerja berdasarkan fakta yang ada atau objektif. Metode
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data-data melalui catatan tertulis berupa arsip yang berhubungan dengan data diri
siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran, serta foto-foto selama proses pembelajaran pengembangan diri berpakaian berlangsung.
F. Instrumen Penelitian