29
3. Tujuan Metode Latihan Drill
Menurut Roestiyah N.K. 2001:125 tujuan metode drill sebagai berikut: a. Memiliki keterampilan motorisgerak; seperti menghafal kata-kata,
menulis, menggunakan alatmembuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam berolahraga
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongkak,
mengenal bendabentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.
c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan-banjir; antara
tanda huruf dengan bunyi –ng –ny dan sebagainya; penggunaan lambansimbol di dalam peta dan lain-lain.
Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan metode latihan atau drill adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu
yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis pengetahuan yang dipelajari anak tersebut sehingga siap dipergunakan sewaktu-waktu
apabila diperlukan. Menjadikan anak lebih memperhatikan dan memahami nilai dari latihan itu sendiri, sehingga anak memiliki keterampilan.
Kemampuan dan kebutuhan anak masing-masing dapat tersalurkan atau dikembangkan, dengan demikian diharapkan bahwa tujuan latihan akan
betul-betul bermanfaat bagi anak untuk menguasai kecakapan hidup sehari-hari. Latihan-latihan yang diberikan juga dapat menyadarkan anak
akan kegunaan atau manfaat bagi kehidupannya sekarang dan masa depan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
penggunaan metode drill adalah untuk melatih kecakapan-kecakapan motoris dan mental untuk memperkuat asosiasi yang dibuat, juga sebagai
sarana untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan dari
30 pembelajaran berpakaian yang telah dipelajari. Anak cerebral palsy
menjadi lebih terampil dalam berpakaian.
4. Pelaksanaan Metode Latihan Drill pada Pembelajaran Pengembangan Diri Berpakaian.