18 Pakaian busana menurut bahasa adalah segala sesuatu yang
menempel pada tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Menurut istilah, busana adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari dari ujung
rambut sampai ujung kaki beserta segala perlengkapannya, seperti tas, sepatu, dan segala macam perhiasanaksesoris yang melekat padanya.
Berpakaian merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena kalau tidak berpakaian, maka orang akan menganggap gila atau
tidak sopan. Untuk membantu anak dalam meningkatkan kemampuan berpakaian, maka memerlukan waktu dan kesabaran dari orang tua.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pengembangan diri berpakaian adalah suatu rangkaian
kegiatan mengajarkan anak bagaimana cara mengenakan pakaian untuk menutupi tubuh atau sesuatu yang menempel pada tubuh. Pembelajaran
pengembangan diri berpakaian harus diterapkan pada anak cerebral palsy yang mengalami kesulitan dalam mengurus diri yaitu memakai pakaian.
Sehingga dengan ini mereka dapat beraktivitas sehari-hari tanpa bantuan, dengan tujuan meminimalisir dan atau menghilangkan ketergantungan
terhadap bantuan orang lain dalam melakukan aktivitasnya khususnya dalam mengenakan pakaian.
2. Tujuan Pembelajaran Pengembangan Diri Berpakaian Anak Cerebral palsy
Pembelajaran pengembangan diri sebenarnya merupakan latihan mengaktualkan kemampuan diri dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
19 Maria J. Wantah 2007:13, pembelajaran bina diri diberikan agar anak
dapat: a. Hidup secara mandiri dan mampu menyesuaikan diri di tengah-tengah
kehidupan keluarga. b. Menyesuaikan diri dalam pergaulan dengan teman sebaya, baik di
sekolah maupun di masyarakat. c. Menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya sendiri tanpa bantuan
orang lain. d. Mengurus keperluan dirinya sendiri dan dapat memecahkan masalah
sederhana. e. Membantu orangtua dalam mengurus rumah tangga, baik dalam
kebersihan, ketertiban, dan pemeliharaan dalam rumah tangga. Sedangkan menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa dalam
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bina Diri 2007:6, menyebutkan bahwa “bina diri merupakan upaya pendidikan yang
diberikan secara khusus untuk menumbuhkembangkan kemampuan motorik dan sikap percaya untuk melakukan kegiatan sehari-hari”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari pembelajaran pengembangan diri adalah agar anak dapat hidup mandiri
dan tidak tergantung pada orang lain yakni dapat mengurus dan membersihkan dirinya sendiri, memliki rasa percaya diri, dapat hidup
wajar dan mampu menyesuaikan diri di tengah-tengah kehidupan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
20 Pembelajaran pengembangan diri berpakaian sebagai proses belajar
untuk melatih dan mengajari anak cerebral palsy tentang hal yang berhubungan dengan kemandirian anak dalam kehidupan sehari-hari.
Kartini Kartono 2005: 243 menyatakan bahwa “kemandirian adalah kemampuan untuk berdiri sendiri di atas kaki sendiri, dengan keberanian
dan tanggung jawab sendiri”. Sedangkan menurut Gendon Barus dalam Purwaka Hadi 2005: 267 kemandirian atau autonomy berarti
kemampuan untuk memerintah diri sendiri, atau mengatur kepentingan sendiri. Oleh karena itu, anak cerebral palsy harus diberikan kesempatan
untuk belajar secara optimal, kapan saja, dan dimana saja sehingga kemandirian anak dapat terlatih. Penerapannya terwujud dengan
memberikan kesempatan pada anak cerebral palsy untuk mendengarkan, melihat, mengamati, dan melakukannya. Tujuan pembelajaran
pengembangan diri berpakaian adalah agar anak cerebral palsy dapat melakukan keterampilan mengurus dirinya sendiri dengan mandiri tanpa
bantuan orang lain dan agar anak bertanggungjawab pada hal yang berhubungan dengan dirinya sendiri, sebagai contoh ialah melakukan
keterampilan berpakaian.
3. Pembelajaran Pengembangan Diri Berpakaian Anak Cerebral Palsy