115
F. Pembuktian Hipotesis
Indikator keberhasilan pada penelitian ini dinyatakan bahwa tindakan
berhasil apabila:
1. Hasil pasca tindakan hasil pra tindakan. 2. Hasil pasca tindakan ≥ Kriteria Ketunasan Minimal KKM yang telah
ditetapkan yaitu 60. Hasil penelitian menyatakan ada peningkatan kemampuan berpakaian
masing-masing subjek yaitu: 1. Subjek AM pencapaian pra tindakan 53 meningkat menjadi 75 pasca
tindakan siklus II. 2. Subjek DP pencapaian pra tindakan 45 meningkat menjadi 73 pasca
tindakan siklus ke II.. 3. Subjek MF pencapaian pra tindakan 43 meningkat menjadi 65 pasca
tindakan siklus ke II. Hasil post-test siklus ke II pada masing-masing subjek mengalami
peningkatan dibanding dengan hasil pre-test dan pencapaian yang diperoleh subjek KKM yang telah ditetapkan yaitu 60.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu metode latihan drill dapat meningkatkan kemampuan berpakaian anak cerebral palsy kelas V di
SLB Negeri 1 Bantul. Hipotesis ini terbukti bahwa penggunaan metode latihan drill dapat meningkatkan kemampuan berpakaian anak cerebral
palsy kelas V di SLB Negeri 1 Bantul. Hasil peningkatan dapat dilihat
sebagai berikut:
116 Tabel 8. Hasil kemampuan pra tindakan pre-test, post-test siklus I, post test
siklus II anak cerebral palsy kelas V di SLB Negeri 1 Bantul.
Nama Subjek Pre-test Post-test Siklus I Post-test Siklus II
AM 50
67 75
DP 45
63 73
MF 43
55 65
Tabel di atas menunjukan bahwa kemampuan pengembangan diri berpakaian anak cerebral palsy kelas V di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta
dapat meningkat dengan penggunaan metode latihan drill dan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya,
peningkatan kemampuan berpakaian anak cerebral palsy di SLB Negeri 1 Bantul melalui metode latihan drill dari kemampuan awal pre-test, post-
test siklus I, post-test siklus II dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 4. Grafik hasil tes kemampuan berpakaian setelah diberikan tindakan pada siklus I, dan siklus II.
AM DP
MF
117 Grafik di atas menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan
berpakaian pada masing-masing anak cerebral palsy kelas V di SLB Negeri 1 Bantul. Pada kemampuan awal terlihat kemampuan berpakaian ketiga subjek
masih rendah. Namun, setelah diberikan tindakan berupa penggunaan metode latihan drill ada pembelajaran pengembangan diri berpakaian siklus I,
masing-masing subjek menunjukan peningkatan dalam kemampuan berpakaian. Hasil pencapaian masing-masing subjek cukup baik, subjek I
AM persentase pencapaiannya 67, subjek II DP persentase pencapaian 63, sedangkan subjek III MF persentase pencapaiannya 55.
Kemampuan berpakaian masing-masing subjek pada siklus I memang sudah menunjukan peningkatan, namun dirasa masih kurang optimal atau
belum signifikan. Oleh karena itu dilakukan pelaksanaan tindakan siklus ke II untuk melakukan perbaikan. Pada pelaksanaan siklus ke II, kemampuan
berpakaian masing-masing subjek menunjukan peningkatan. Subjek I persentase pencapaian yang diperoleh 75, subjek II 73, sedangkan
subjek III 65. Ketiga subjek telah melebihi kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan.
G. Pembahasan Hasil Penelitian