42 J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan betul
P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Hasil perhitungan daya beda dapat diklasifikasikan dalam tabel sebagai
berikut: Tabel 6. Klasifikasi Perhitungan Daya Beda
Nilai D Kategori
P 0,2 Jelek
0,2 ≤ P 0,4 Cukup
0,4 ≤ P 0,7 Baik
0,7 ≤ P ≤ 1 Sangat baik
Suharsimi Arikunto, 2002: 218
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis data yang digunakan untuk
memberi gambaran data hasil penelitian. Analisis data secara deskriptif bertujuan untuk mengetahui mean, median, dan modus dari hasil penelitian.
Pengkategorian dilaksanakan berdasarkan Mean Ideal dan Standart Deviation
Ideal yang diperoleh. Data yang diperoleh adalah berupa data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari instrumen yang berupa tes
pretest dan posttest, yang nantinya akan dilaksanakan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
43 Djemari
Mardapi 2008:123
mengutarakan bahwa,
identifikasi kecenderungan skor masing-masing variabel menggunakan rerata ideal Mi, dan
simpangan baku ideal SDi tiap-tiap variabel. Kecenderungan skor didasarkan atas skor ideal dengan ketentuan pada Tabel 7.
Tabel 7. Klasifikasi Distribusi Data
Kecenderungan Skor Keterangan
Skor ≥ Mi + 1.SDi Sangat Tinggi
Mi + 1.SDi Skor ≥ Mi Tinggi
Mi Skor ≥ Mi – 1.SDi Rendah
Skor Mi – 1.SDi Sangat Rendah
Keterangan: Mi
= Rerata mean Ideal SDi
= Standar Deviasi Ideal Perhitungan rerata ideal dan simpangan baku ideal dengan rumus:
Mi = 12 Skor ideal tertinggi + skor ideal terendah
SDi = 16 Skor ideal tertinggi – skor ideal terendah
Untuk melihat efektivitas pembelajaran dihitung dengan menggunakan Skor
gain g. Hake 1999:1, skor skor gain adalah perbandingan skor gain aktual dengan skor
gain maksimal. Skor gain aktual adalah skor gain yang diperoleh siswa, sedangkan skor
gain maksimal adalah skor maksimal yang diperoleh siswa. Skor
gain dapat dihitung dengan rumus di bawah ini.
=
..................................................... 3.5
Keterangan: g
= skor gain
T
1 ’
= skor posttets
T
1
= skor prestest
T
maks
= skor maksimal
44 Skor
gain dibagi menjadi tiga katagori tinggi, sedang dan rendah. Pembelajaran yang efektif apabila skor
gain lebih besar dari 0,4. Tabel katagori skor
gain dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Klasifikasi Skor
Gain
Presentase Skor Katagori
0g≤0,3 Rendah
0,3g≤0,7 Sedang
0,7g≤1 Tinggi
2. Uji Normalitas