Group Investigation GI Team Accelerated Instruction TAI Numbered Heads Together NHT Think Pair Share

17 dengan anggota dari kelompok lain yang juga menerima bagian-bagian materi yang sama. Anggota kelompok yang berkumpul dan menerima bagian-bagian materi yang sama disebut dengan “kelompok ahli”. Kelompok ahli ini akan berdiskusi dan mencari cara terbaik untuk menjelaskan bagian materi itu kepada teman-teman satu kelompoknya semula. Setelah selesai berdiskusi, mereka kembali ke kelompok masing-masing dan mulai menjelaskan bagian materi tersebut. Setelah penjelasan dirasa cukup, guru akan memberikan kuis secara individu kepada setiap anggota kelompok. Perolehan skor kelompok akan sangat bergantung pada perolehan nilai individu tiap anggotanya.

d. Group Investigation GI

GI adalah metode pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Sholomo Sharan dan Yael Sharan. Metode ini lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa daripada menerapkan teknik-teknik pengajaran di ruang kelas. Pertama-tama siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 2-6 orang. Tiap kelompok memilih subtopik dari keseluruhan pokok bahasan yang diajarkan, dan mulai membuat laporan kelompok. Kemudian tiap kelompok mempresentasikan hasil laporan kepada seluruh kelas dengan tujuan saling berbagi dan bertukar informasi kepada teman.

e. Team Accelerated Instruction TAI

Pelaksanaan metode TAI diawali dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompok. Setiap kelompok diberikan serangkaian tugas untuk dikerjakan bersama-sama. Tugas dibagikan secara berurutan kepada setiap siswa. Kemudian siswa harus saling mengecek pekerjaannya satu sama lain. Setelah itu masing-masing anggota diberikan tes individu 18 tanpa bantuan anggota kelompoknya. Skor tidak hanya dinilai dari tes saja, tetapi juga dari kemampuan bekerja secara mandiri.

f. Numbered Heads Together NHT

Pelaksanaan metode NHT hampir sama dengan diskusi kelompok. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi. Guru membagikan nomor kepada setiap siswa. Setelah diskusi dirasa cukup, kemudian guru memanggil nomor anggota secara acak. Nomor anggota yang terpanggil diiminta untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kegiatan ini berlangsung terus menerus sampai semua nomor anggota terpanggil. Pemanggilan secara acak bertujuan agar semua siswa benar-benar terlibat dalam diskusi tersebut.

g. Think Pair Share

Frank Lyman adalah orang yang pertama mengembangkan metode ini. Pembelajaran diawali dengan guru mengajukan pertanyaan tentang pelajaran pada saat itu untuk dipikirkan secara individu oleh siswa. Kemudian siswa diminta duduk berpasang-pasangan untuk mendiskusikan hasil pemikirannya dengan teman sebelahnya. Diharapkan diskusi dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya. Setelah itu, setiap pasangan diminta menjelaskan dan menjabarkan hasil diskusi kepada seluruh siswa agar terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif.

4. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif tipe

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN PENGGUNAAN ALAT UKUR LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMKN 1 PLERET.

0 0 150

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DI SMK N 1 PLERET PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK.

0 0 185

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR KELAS X MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 1 235

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KERJA BENGKEL ELEKTRONIKA BERBASIS PROBLEM SOLVING KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MEKATRONIKA DI SMK KI AGENG PEMANAHAN BANTUL.

2 3 159

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KERJA BENGKEL ELEKTRONIKA BERBASIS PROBLEM SOLVING KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MEKATRONIKA DI SMK KI AGENG PEMANAHAN BANTUL.

0 2 71

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KERJA BENGKEL ELEKTRONIKA BERBASIS PROBLEM SOLVING KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MEKATRONIKA DI SMK KI AGENG PEMANAHAN BANTUL.

0 0 187

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DIBANDINGKAN METODE PEMBELAJARAN CERAMAH UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI DASAR PNEUMATIKPADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN DI SMKN 3 YOGYAKARTA.

0 0 113