4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas – tugas rutin
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
Apabila seseorang memiliki ciri – ciri diatas berarti seseorang itu memiliki motivasi yang tinggi. Ciri – ciri motivasi seperti itu akan sangat
penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan berhasil baik kalau siswa tekun mngerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah
dan hambatan secara mandiri, siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas.
Indikator – indikator perilaku motivasi belajar yang akan diungkap adalah : 1.
Kuatnya kemauan untuk berbuat 2.
Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar 3.
Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain 4.
Ketekunan dalam mengerjakan tugas 5.
Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa 6.
Dapat mempertahankan pendapatnya.
3. Sikap Belajar
Sikap atau dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Trow yang dikutip oleh Djaali 2007:114, mendefinisikan sikap sebagai suatu kesiapan
mental dan emosiaonal dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. Disini Trow lebih menekankan pada kesiapan mental atau emosional
seseorang terhadap suatu objek.
Menurut Muhibbin Syah 2003:149 “Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespon response tendency dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya , baik secara positif maupun negatif. Sikap
attitude yang positif, terutama kepada siswa dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik proses belajar siswa tersebut.
Menurut Djaali 2007:116 Sikap belajar siswa akan terwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, suka atau
tidak suka terhadap hal-hal tertentu. Sikap seperti ini akan berpengaruh terhadap proses hasil belajar yang dicapai siswa. Sesuatu yang
menimbulkan rasa senang cenderung untuk diulang, pengulangan ini penting untuk mengukuhkan hal-hal yang telah dipelajari.
Sikap berhubungan erat dengan reaksi emosional, mungkin menyenangkan dan mungkin pula tidak menyenangkan, mungkin pula
bersifat positif dan mungkin juga negatif. Dari sini kemudian kita kenal ada sikap positif dan sikap negatif. Dalam sikap yang positif terdapat
kecenderungan untuk mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap yang negatif terdapat kecenderungan untuk
menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu. Menurut Slameto 2003:189-190 sikap terbentuk melalui bermacam-
macam cara antara lain : 1.
Melalui pengalaman yang berulang-ulang atau dapat pula melalui pengalaman yang disertai perasaan yang dalam.
2. Melalui imitasi, peniruan dapat terjadi tanpa disengaja dapat pula
dengan sengaja. 3.
Melalui sugesti, disini seseorang membentuk suatu sikap terhadap objek tanpa suatu alasan dan pemikiran yang jelas, tetapi semata-mata karena
pengaruh yang datang dari seseorang atau sesuatu yang mempunyai wibawa dalam hidupnya.
4. Melaului identifikasi, disini seseorang meniru orang lain didasari suatu
ketertarikan emosional dan berusaha menyamai.
Adapun beberapa konsep sikap belajar menurut Djaali 2007:117-119 yaitu :
1. Berusaha mendapatkan hasil yang baik
2. Menerapkan disiplin dan tata tertib
3. Menghubungkan pengalaman yang lampau
4. Memiliki tanggung jawab pada aktivitas belajar
Sikap terhadap mata pelajaran mikrokontroler dapat didefinisikan sebagai suatu cara bereaksi terhadap mata pelajaran Mikrokontroler. Siswa
yang mempunyai sikap positif pada mata pelajaran Mikrokontroler akan dengan sungguh-sungguh mempelajari pelajaran tersebut, dan sebaliknya
bila siswa mempunyai sikap negatif terhadap pelajaran Mikrokontroler, mereka akan enggan dan acuh tak acuh pada mata pelajaran tersebut. Sikap
yang positif pada mata pelajaran Mikrokontroler akan memberikan dampak pada keseriusan siswa dalam belajar. Keseriusan tersebut dapat memberikan
kemungkinan prestasi belajar pada mata diklat Mikrokontroler siswa akan baik pula.
Selain itu sikap yang positif akan meberikan rasa tanggung jawab diri dan lingkungan khususnya dalam proses belajar mengajar di kelas,
dengan sikap yang positif siswa akan lebih patuh pada peraturan dan tata tertib sekolah maupun guru sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas
dapat berjalan lancar. Sikap positif ini juga dapat menumbuhkan minat terhadap aktivitas belajar di kelas sehingga nantinya proses kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Menurut Bimo Walgito sebagaimana dikutip Ngalim .P 2003:110 sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap , yaitu :
1. Komponen kognitif komponen perceptual yaitu komponen yang
berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap
objek sikap. 2.
Komponen afektif komponen emosioanl yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek
sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah
sikap, yaitu positif dan negatif. 3.
Komponen konatif komponen perilaku atau action component yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak
terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bersikap atau berperilaku
seseorang terhadap objek sikap.
4. Prestasi Belajar Siswa