1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan non formal. Jalur pendidikan formal
merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan, mulai dari SD,
SMP, SMASMK bahkan sampai Perguruan Tinggi. Jalur pendidikan non formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah, melalui
kegiatan belajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan, seperti kursus komputer, memasak, menjahit, dan berbagai jenis kursus lainnya.
Pendidikan formal dan non formal merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka memenuhi sumber daya manusia yang terampil dan
siap pakai. Pendidikan di sekolah merupakan jalur yang sangat penting untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, mental,
kreativitas, dan kecerdasan seseorang. Sekolah Menengah Kejuruan SMK sebagai salah satu lembaga
pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan keterampilan dan keahlian sehingga
lulusannya dapat mengembangkan kinerja ketika terjun dalam dunia kerja ikut memberikan peranan penting dalam kemajuan bangsa terutama dalam
kemajuan bidang teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan perbaikan dalam
peningkatan mutu pembelajaran di dalamnya. Mata diklat Mikrokontroler adalah salah satu mata diklat yang harus
ditempuh oleh siswa jurusan Teknik Audio Video SMKN 3 Yogyakarta. Pencapaian nilai prestasi siswa di SMKN 3 Yogyakarta pada mata diklat
Mikrokontroler cukup bervariasi. Namun berdasarkan pengamatan peneliti, terdapat bagian-bagian dimana siswa memiliki keterbatasan dalam memahami
materi sistem Mikrokontroler karena materi yang diajarkan cenderung bersifat teori dan kurang aplikatif karena lebih banyak menggunakan metode
simulasi. Disamping itu fasilitas untuk pembelajaran Mikrokontroler juga masih belum memadai.
Untuk membantu memudahkan pemahaman siswa dalam mempelajari sistem mikrokontroler, maka diadakanlah suatu kegiatan ekstrakurikuler
mikrokontroler yang difokuskan pada perancangan dan pembuatan robot line follower
berbasis mikrokontroler. Kegiatan kelompok belajar ini dilaksanakan setelah selesai pelajaran jam sekolah. Hal ini tentu sangat menunjang mata
pelajaran Mikrokontroler yang termasuk dalam kurikulum mata diklat produktif jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Yogyakarta.
Keaktifan, motivasi belajar, dan sikap belajar merupakan diantara faktor-faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik
berupa studi, bekerja, hobi atau aktivitas apapun. Hal ini karena dengan
adanya keaktifan dalam belajar, motivasi yang tinggi, dan sikap belajar yang baik dalam diri sesorang, maka akan melahirkan perhatian untuk
melakukan sesuatu dengan tekun dalam jangka waktu yang lama, lebih berkonsentrasi, mudah untuk mengingat dan tidak mudah bosan dengan apa
yang dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti yang pada waktu sebelumnya
pernah melaksanakan program KKNPPL di SMK Negeri 3 Yogyakarta, peneliti beranggapan bahwa motivasi belajar siswa dalam pelajaran
Mikrokontroler masih rendah. Peneliti juga mengamati sikap belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Mikrokontroler masih kurang optimal, misalnya
siswa tidak datang ke kelas tepat waktu, interaksi siswa dalam pelajaran kurang, tidak bersungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan, malas
membaca buku modul, dan lain-lain. Hal ini mungkin dikarenakan mereka masih awam dengan kegunaan Mikrokontroler. Disamping itu cara
penyampaian pembelajaran mungkin dianggap kurang menarik bagi siswa karena tidak aplikatif.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tentang
“Pengaruh Keaktifan Siswa dalam study club Robotika, Motivasi Belajar, dan Sikap Belajar terhadap Prestasi Belajar pada mata diklat Mikrokontroler
Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 20122013”.
B. Identifikasi Masalah