b. Keberhasilan  strategi  kerja  kelompok  ini  tergantung  kepada
kemampuan siswa memimpin kelompok atau bekerja sendiri.
2. Motivasi Belajar
Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya seseorang melakukan  aktifitas  belajar  tertentu  tentu  didukung  oleh  suatu  keinginan
yang ada pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi sangat menentukan keberhasilan belajar.
W.S  Winkel  1996:151,  mengatakan  bahwa  motivasi  adalah  daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu
demi  mencapai  tujuan  tertentu.  Wasty  Soemanto  1983:193  berpendapat bahwa “ motivasi bertalian dengan 3 hal yang sekaligus merupakan aspek –
aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut ialah : “ keadaan  yang mendorong tingkah laku motivating states, tingkah laku tersebut goals or end of such
behavior .”  Menurut  M.  Ngalim  Purwanto  2003  :  60  mengemukakan
definisi  motivasi  adalah  “segala  sesuatu  yang  mendorong  seseorang  untuk bertindak melakukan sesuatu.”
Motivasi  bagi  peserta  didik  sangat  penting  diberikan  oleh  guru supaya muncul keinginan untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga
tercapai  tujuan  dari  kurikulum  sekolah.  Menurut  Sugihartono,  dkk 2007:78  motivasi  belajar  memegang  peranan  yang  sangat  penting  untuk
pencapaian  prestasi  belajar  peserta  didik.  Motivasi  yang  tinggi  dapat ditemukan  dalam  perilaku  peserta  didik,  antara  lain:  1  adanya  kualitas
keterlibatan peserta didik dalam belajar yang tinggi, 2 adanya perasaan dan keterlibatan afektif peserta didik yang tinggi dalam belajar, 3 adanya upaya
peserta  didik  untuk  memelihara  supaya  memiliki  motivasi  belajar  yang tinggi.  Motivasi  belajar  yang  tinggi  tercermin  dari  ketekunan  yang  tidak
mudah  patah  untuk  mencapai  sukses  meskipun  dihadang  oleh  berbagai kesulitan.
Berdasarkan  beberapa  pendapat  di  atas  dapat  diambil  kesimpulan bahwa  motivasi  belajar  adalah  suatu  dorongan  untuk  melakukan  sesuatu
yang  diwujudkan  dalam  tindakan  atau  sikap  untuk  melakukan  kegiatan belajar agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut  Martin  Handoko  sebagaimana  dikutip  Ngalim  Purwanto 2003: 59, untuk mengetahui kekuatan motivasi belajar siswa, dapat dilihat
dari beberapa indicator sebagai berikut : 1.
Kuatnya kemauan untuk berbuat 2.
Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar 3.
Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain 4.
Ketekunan dalam mengerjakan tugas. Sedangkan  menurut  Sardiman  2001:  81  indikator  motivasi  belajar
adalah sebagai berikut : 1.
Tekun menghadapi tugas. 2.
Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa 3.
Menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang dewasa.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas – tugas rutin
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
Apabila  seseorang  memiliki  ciri  –  ciri  diatas  berarti  seseorang  itu memiliki  motivasi  yang  tinggi.  Ciri  –  ciri  motivasi  seperti  itu  akan  sangat
penting  dalam  kegiatan  belajar.  Kegiatan  belajar  akan  berhasil  baik  kalau siswa  tekun  mngerjakan  tugas,  ulet  dalam  memecahkan  berbagai  masalah
dan  hambatan  secara  mandiri,  siswa  yang  belajar  dengan  baik  tidak  akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas.
Indikator – indikator perilaku motivasi belajar yang akan diungkap adalah : 1.
Kuatnya kemauan untuk berbuat 2.
Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar 3.
Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain 4.
Ketekunan dalam mengerjakan tugas 5.
Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa 6.
Dapat mempertahankan pendapatnya.
3. Sikap Belajar