Pengaruh Informasi terhadap Intensi Menabung di Bank Syariah

131 menggunakan bank syariah daripada bank konvensional. Hal itu karena bank syariah menggunakan prinsip hukum Islam dalam operasionalnya, sehingga lebih mendekati halal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vita Widyan Priaji 2011. Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi intensi menabung di bank syariah. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang berpengaruh, dan salah satunya adalah faktor religiusitas. Faktor religiusitas berpengaruh positif terhadap intensi menabung di bank syariah. Sehingga orang-orang yang mempunyai religiusitas tinggi terhadap ajaran Islam akan lebih memilih bank syariah daripada bank konvensional. Demikian pula dengan para santri mahasiswa di PP. Wahid Hasyim.

c. Pengaruh Informasi terhadap Intensi Menabung di Bank Syariah

Berdasarkan tabel 14, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel informasi sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi menabung di bank syariah pada santri mahasiswa PP. Wahid Hasyim. Hasil marginal effect menunjukkan bahwa besarnya nilai koefisien variabel religiusitas adalah 0,0494. Hal ini berarti setiap peningkatan 132 informasi pada kategori sangat tinggi akan meningkatkan probabilitas intensi santri mahasiswa untuk menabung di bank syariah sebesar 4,94. Informasi merupakan kumpulan dari hal-hal yang didapatkan atau diketahui dari suatu objek. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan informasi adalah informasi mengenai bank syariah. Seseorang yang mempunyai informasi mengenai bank syariah berarti telah mengenal bank syariah, baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu sifat alamiah manusia yaitu lebih mudah menerima sesuatu yang telah dikenal daripada yang belum dikenalnya. Sehingga, orang yang lebih mengenal bank syariah mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk menabung di bank syariah daripada orang yang belum mengenalnya. Demikian halnya dengan santri mahasiswa PP. Wahid Hasyim. Namun hasil penelitian ini tidaklah sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shanti Hermina Rangkuti 2009. Dalam penelitian tersebut, secara parsial faktor informasi tidak memberikan pengaruh terhadap minat masyarakat untuk menabung kembali. Meskipun demikian, ada perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan. Perbedaan khususnya terdapat pada karakteristik responden. Responden dalam penelitian tersebut adalah orang yang sudah pernah menabung di bank yang bersangkutan. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan 133 sebagian besar respondennya adalah santri yang belum pernah menabung di bank syariah. Dengan adanya perbedaan tersebut, menjadikan informasi sebagai variabel yang mempunyai makna berbeda. Sehingga terjadi perbedaan hasil seperti pada penelitian tersebut dengan penelitian yang telah dilakukan. 138

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang pengaruh pendapatan, religiusitas, dan informasi terhadap intensi menabiung di bank syariah pada kalangan santri mahasiswa PP. Wahid Hasyim di Sleman, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendapatan tidak berpengaruh terhadap intensi menabung di bank syariah pada kalangan santri mahasiswa PP. Wahid Hasyim, Sleman. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,845. Sehingga santri yang mempunyai pendapatan uang saku dalam kategori sangat rendah hingga sangat tinggi memiliki probabilitas yang sama untuk berintensi menabung di bank syariah. 2. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi menabung di bank syariah pada kalangan santri mahasiswa PP. Wahid Hasyim, Sleman. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,025 dan berdasarkan pengujian marginal effect nilai koefisien probabilitas sebesar 0,0156. Setiap peningkatan religiusitas pada kategori sangat tinggi akan meningkatkan probabilitas intensi santri mahasiswa untuk menabung di bank syariah sebesar 1,56.