53
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992, mengamanatkan kepada
daerah untuk me-Revisi RTRW Kabupaten dan menyusun Rencana Detail Tata Ruang RDTR Wilayah Kabupaten, yang merupakan pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swastamasyarakat yang ditinjau dari sisi keruangannya. Saat ini telah disusun
konsep Revisi RTRW Kabupaten Deli Serdang dengan muatan sesuai dengan UU Penataan Ruang yang baru, dan diharapkan pada tahun 2009 ini dapat ditetapkan
Peraturan Daerahnya
4.4.2. Stuktur organisasi
Pembentukan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Deli Serdang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 5
Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang. Bappeda adalah instansi yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati Deli Serdang melalui Sekretaris Daerah. Bappeda Kabupaten Deli Serdang dipimpin oleh seorang Kepala Badan
Eselon IIb dan dibantu 5 lima orang Pejabat Struktural Eselon III dan 11
sebelas orang Pejabat Struktural Eselon IV dengan struktur sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
54
Gambar 4.4.2.1. Struktur Organisasi BAPPEDA Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
Sumber : Website BAPPEDA Deli Serdang 2014
4.4.3. Visi dan Misi
Visi :
Nilai–nilai yang tertuang didalam visi memiliki konsekuen untuk diterapkan dalam proses implementasinya, karena itu harus realistis dan tidak muluk–muluk
dengan mempertimbangkan kemampuan yang ada dan waktu yang tersedia. Rumusan Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2009 – 2014
yaitu :Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif dan Berkualitas
menuju Deli Serdang yang Maju. Misi :
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah yang merupakan penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan. Guna
mewujudkan visi Bappeda 2009-2014 di atas, maka disusunlah misi yang menjadi tanggung jawab Bappeda Kabupaten Deli Serdang. Dengan misi ini diharapkan
seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkentingan dapat mengetahui dan
Universitas Sumatera Utara
55
mengenal keberadaan serta peran serta instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintahannya. Oleh karena itu misi Bappeda
Kabupaten Deli Serdang dirumuskan sebagai berikut :
1 Mewujudkan koordinasi perencanaan pembangunan daerah secara
partisipatif.
2
Mewujudkan dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas.
3
Meningkatkan monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan.
4
Meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur perencana. 4.4.4.
Tugas Pokok dan Fungsi
Peraturan Bupati Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Deli Serdang
Bab V pasal 95, Bappeda ditetapkan sebagai unsur
penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Deli Serdang melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten.
Bappeda mempunyai
tugas pokok
melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan
kebijakan daerah
di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian,
pengembangan dan statistik. Tugas dan fungsi Bappeda telah diatur dalam Peraturan Bupati Deli
Serdang Nomor 886 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang Bab XXII pasal
414.
Tugas pokok adalah melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah dalam bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Fungsi Bappeda Deli Serdang
adalah :
Universitas Sumatera Utara
56
a. Perumusan Kebijakan Teknis dalam bidang Perencanaan Pembangunan
Daerah; b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahaan dan pelayanan umum
dalam bidang Perencanaan Pembangunan Daerah; c.
Pembinaan dan melaksanakan tugas dalam bidang Perencanaan Pembangunan Daerah;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Perencanaan Pembangunan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
57
BAB V PENYAJIAN DATA
Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara secara terbuka dan mendalam kepada
pihak yang berhubungan dengan judul penelitian ini. Adapun informan yang menjadi narasumber dalam penelitian ini, adalah Bapak Yosi Sukmono, S.T.,
sebagai Kassubid Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara, Bapak Sutikno, S.E. sebagai KUPTD TPA Terjun Dinas
Kebersihan Kota Medan, Bapak Zainal Arifin, S.E. sebagai KTU UPTD TPA Namobintang Dinas Kebersihan Kota Medan, Bapak Aulia Akbar sebagai
Kasubbid PU BAPPEDA Kabupaten Deli Serdang. Pemilihan informan tersebut ditentukan berdasarkan peran yang dimiliki
dalam mendukung terlaksananya wacana koordinasi antar daerah Mebidangro dalam pengelolaan sampah di TPA Terpadu Regional. Adapun wacana ini
merupakan program yang tertulis dalam Peraturan Presiden No.62 Tahun 2011 tentang RTR Kawasan Perkotaan Mebidangro. Selain metode wawancara data,
yang diperoleh oleh peneliti yakni berupa data sekunder yang dianggap perlu
dalam penelitian ini. 5.1.
Hasil Wawancara 5.1.1.
Kesatuan Tindakan
Kesatuan tindakan merupakan inti dari koordinasi yang merujuk pada penyesuaian antara diri dan tugasnya dengan anggota maupun satuan organisasi
lainnya. Kesatuan ini merupakan tugas dari pemimpin untuk mengatur rupa – rupa usaha sehingga muncullah keserasian.
Universitas Sumatera Utara
58
Menurut informan, pengarahan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi sudah cukup jelas dan intervensinya dalam mengusahakan berjalannya wacana
TPA Terpadu Regional ini sudah dirasakan oleh masing – masing pihak Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Usaha awal yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi sebagai koordinator dalam aktivitas ini adalah mendorong kedua belah pihak untuk mau berkoordinasi
terlebih dahulu. Hal ini dapat dilihat melalui inisiatif untuk memfasilitasi pertemuan masing – masing pihak untuk duduk bersama membicarakan
pengelolaan sampah di TPA Terpadu nantinya. Karena menyangkut hubungan antara lebih dari satu daerah dan merupakan
kegiatan lintas wilayah, maka Pemerintah Provinsi sebagai koordinator mengarahkan kedua belah pihak untuk saling berinteraksi. Adapun interaksi ini
akan dibakukan dengan membangun kelembagaan Mebidangro yang khusus untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan program dalam kebijakan
secara teknis.
5.1.2. Komunikasi