58
Menurut informan, pengarahan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi sudah cukup jelas dan intervensinya dalam mengusahakan berjalannya wacana
TPA Terpadu Regional ini sudah dirasakan oleh masing – masing pihak Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Usaha awal yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi sebagai koordinator dalam aktivitas ini adalah mendorong kedua belah pihak untuk mau berkoordinasi
terlebih dahulu. Hal ini dapat dilihat melalui inisiatif untuk memfasilitasi pertemuan masing – masing pihak untuk duduk bersama membicarakan
pengelolaan sampah di TPA Terpadu nantinya. Karena menyangkut hubungan antara lebih dari satu daerah dan merupakan
kegiatan lintas wilayah, maka Pemerintah Provinsi sebagai koordinator mengarahkan kedua belah pihak untuk saling berinteraksi. Adapun interaksi ini
akan dibakukan dengan membangun kelembagaan Mebidangro yang khusus untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan program dalam kebijakan
secara teknis.
5.1.2. Komunikasi
Informasi harus dikomunikasikan agar pihak yang terkait memiliki dasar perencanaan dan rencana – rencana tersebut harus dikomunikasikan agar
dilaksanakan Handoko, 2003 : 271. Menurut George Edward III komunikasi akan membuat pemahaman pelaksana kebijakan semakin baik, dan pemahaman isi
kebijakan yang dikomunikasikan akan menekan terjadinya distorsi atau penolakan.
Berdasarkan wawancara dengan para informan, Perpres No.622011 pada saat itu disosialisasikan oleh lebih dari satu pihak, yaitu dari kementrian pusat dan
Universitas Sumatera Utara
59
Pemerintah Provinsi melalui Dinas Tata Ruang dan Permukiman. Dalam hal ini juga termasuk himbauan agar perencanaan pembangunan di daerah disesuaikan
dengan Rencana Tata Ruang RTR dalam kebijakan tersebut. Pola interaksi dan komunikasi yang terjadi dalam koordinasi ini terwujud
dalam rapat atau pertemuan antara pihak yang bersangkutan dan ditengahi oleh Pemerintah Provinsi. Sampai saat ini pihak Kabupaten Deli Serdang dan Kota
Medan selalu mengadakan pertemuan rutin sekali dalam setiap dua bulan untuk membicarakan koordinasi mereka sebagai daerah regional, termasuk pembicaraan
mengenai pengelolaan sampah di TPA Terpadu. Adapun respon yang dilontarkan oleh masing – masing pihak pada dasarnya
sangat positif. Akan tetapi tiap – tiap daerah memiliki pertimbangan tertentu. Kabupaten Deli Serdang menyambut koordinasi dalam pengelolaan sampah ini.
Mereka akan melaksanakannya karena ini merupakan ketentuan hukum yang harus dijalankan meskipun ada kondisi tertentu yang mereka inginkan untuk
dipenuhi. Sedangkan pihak Kota Medan merasa masih dapat menanggung sendiri pengelolaan sampah dan belum menerima secara gamblang koordinasi ini.
Wacana kerjasama di luar dengan pihak lain ternyata juga dimiliki oleh pihak Kota Medan dalam pengelolaan sampahnya, yang menurut penulis merupakan
indikasi dan respon positif terhadap sebuah wacana koordinasi. Akan tetapi di sisi lain Kabupaten Deli Serdang sampai saat ini mengaku masih dapat mengelola
masalah persampahan di wilayahnya tanpa bantuan pihak lain.
5.1.3. Pembagian Kerja