Kepemilikan Manajerial Managerial Ownership

2.1.2 Kepemilikan Insider

Kepemilikan insider sama halnya dengan struktur kepemilikan saham yang merupakan manajemen dari perusahaan yang memiliki kemampuan di bidang masing-masing yang bertugas menjalankan perusahaan untuk meningkatkan profit. Struktur kepemilikan insider dapat dijelaskan dari dua pendekatan yaitu, pendekatan keagenan agency approach dan pendekatan ketidakseimbangan informasi asymmetric information approach. Pendekatan keagenan menganggap struktur kepemilikan saham sebagai sebuah instrumen atau alat untuk mengurangi konflik keagenan diantara berbagai pemegang klaim. Pendekatan ketidakseimbangan informasi memandang mekanisme struktur kepemilikan saham sebagai suatu cara untuk mengurangi ketidakseimbangan informasi antara insiders dan outsiders melalui pengungkapan informasi di dalam pasar modal. Strukur kepemilikan insider secara umun terbagi atas kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional.

2.1.2.1 Kepemilikan Manajerial Managerial Ownership

Kepemilikan manajerial adalah persentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan direktur dan komisaris. Dengan adanya kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham, sehingga manajer akan merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dengan benar dan merasakan kerugian apabila keputusan yang diambil salah terutama keputusan mengenai hutang. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian manajer ikut memiliki perusahaan sehingga manajer tidak mungkin bertindak opportunistik lagi dan akan semakin hati-hati dalam menggunakan utang dan berusaha meminimumkan biaya keagenan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan kata lain kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh negatif dengan kebijakan hutang perusahaan. Wahidahwati 2002 dengan menggunakan perusahaan industri antara tahun 1995-1996 membuktikan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Moh. et al 1998 dalam Wahyuning 2007 bahwa kepemilikan saham manajerial yang tinggi akan meningkatkan risiko hutang yang non- diversiviable, sehingga manajer akan semakin hati-hati dalam menggunakan utang. Hal ini menyebabkan rasio utang menurun jika tingkat kepemilikan saham oleh manajerial meningkat. Penelitian lain yang membuktikan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap kebijakan utang adalah penelitian yang dilakukan oleh Mahadwartha 2003 dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dengan periode pengamatan tahun 1990 sampai tahun 2000. 2.1.2.2 Kepemilikan Institusional Institutional Ownership Kepemilikan institutional merupakan persentase kepemilikan saham oleh investor institutional seperti perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi maupun kepemilikan lembaga dan perusahaan lain. Kepemilikan ini mewakili sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen. Jadi dengan adanya kepemilikan institutional Universitas Sumatera Utara akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahidahwati 2002 menunjukkan bahwa kehadiran kepemilikan institutional pada industri manufaktur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan utang perusahaan.

2.1.3 Kebijakan Hutang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Deviden, Profitabilitas, dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Hutang (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 9 95

PENGARUH PROFITABILITAS,KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2

0 3 19

PENGARUH PROFITABILITAS,KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2

0 2 15

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 13 140

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSIDER TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG DENGAN STRUKTUR ASET SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR ASET TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR ASET TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

ANALISIS VARIABEL STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSIDER TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DEVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENINGPADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unissula Reposi

0 0 9