akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahidahwati 2002
menunjukkan bahwa kehadiran kepemilikan institutional pada industri manufaktur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan utang
perusahaan.
2.1.3 Kebijakan Hutang
Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang, saham preferen, dan saham biasa.
Menurut Brigham 1999, setiap perusahaan menganalisis sejumlah faktor, dan kemudian menetapkan struktur pendanaan yang ditargetkan. Target ini selalu
berubah sesuai dengan perubahan kondisi, tetapi pada setiap saat dibenak manajemen perusahaan terdapat bayangan dari struktur dana yang ditargetkan.
Jika tingkat utang yang sesungguhnya berada di bawah target, mungkin perlu dilakukan ekspansi dengan melakukan pinjaman, sementara jika rasio utang
sudah melampaui target, barangkali saham perlu dijual. Adanya selisih antara pendapatan dengan pengeluaran yang lebih besar
akan menimbulkan utang. Maka besarnya pendapatan yang dihasilkan harus sesuai dengan pengeluaran-pengeluaran agar terjadi balance. Pendapatan
merupakan hasil dari penjualan baik jasa dan barang untuk menambah kas perusahaan, ada beberapa sumber dana lain yang dapat menambah kas
perusahaan seperti dana yang diperoleh dari pemiliki perusahaan itu sendiri disebut modal sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Ukuran perusahaan merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan kebijakan hutangnya. Perusahaan besar memiliki
keuntungan lebih dikenal oleh publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Namun untuk penggunaan hutang lebih banyak digunakan oleh perusahaan besar
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar dapat mengakses pasar modal, karena kemudahan tersebut maka perusahaan memiliki fleksibilitas dan
kemampuan untuk mendapatkan dana menurut Wahidahwati 2002. Jensen dan Meckling 1999 menyatakan bahwa dengan hutang maka
perusahaan akan melakukan pembayaran periodik atas bunga dan pokok pinjaman. Kebijakan utang akan memberikan dampak pada pendisiplinan bagi
manajer untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang ada. Karena hutang yang cukup besar akan menimbulkan kesulitan keuangan dan atau risiko kebangkrutan.
Pembiayaan dengan hutang memiliki tiga implikasi penting 1 memperoleh dana melalui hutang membuat pemegang saham dapat
mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbatas, 2 kreditur melihat ekuitas atau dana yang disetor pemilik untuk memberikan
margin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dari total pembiayaan maka resiko perusahaan sebagian besar ada pada
kreditur, 3 Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibanding dengan pembayaran
bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan lebih besar. Utang jangka pendek maupun jangka panjang harus dibayar kembali. Semakin panjang periode
pembayaran kembali utang dan semakin sedikit cadangan pembayaran kembali,
Universitas Sumatera Utara
semakin mudah bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan modal hutang. Namun, utang harus dibayar kembali pada waktu tertentu tanpa memperhatikan
kondisi keuangan perusahaan, juga bunga berkala pada sebagian utang perlu
dibayar.
Kegagalan membayar pokok utang dan bunga biasanya menyebabkan proses hukum dimana pemegang saham biasanya kehilangan kendali atas
perusahaan dan sebagian atau seluruh perusahaan mereka. Semakin besar proporsi utang pada struktur modal suatu perusahaan, semakin tinggi beban tetap
dan komitmen pembayaran kembali yang ditimbulkan. Kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar bunga dan pokok pinjaman jatuh tempo dan
kemungkinan kerugian kreditor juga meningkat. Bagi investor saham biasa, utang mencerminkan resiko kerugian investasi, namun diimbangi dengan potensi
keuntungan dari leverage keuangan. Leverage keuangan financial leverage merupakan penggunaan hutang untuk meningkatkan laba. Leverage
meningkatkan baik keberhasilan laba maupun kegagalan rugi manajerial. Hutang yang terlalu besar menghambat inisiatif dan fleksibilitas manajemen
untuk mengejar kesempatan mengejar keuntungan. Kreditor lebih menyukai peningkatan modal ekuitas sebagai pelindung atas kerugian pada saat yang sulit.
Menurunkan modal ekuitas sebagai proporsi pendanaan perusahaan akan menurunkan perlindungan kreditor terhadap kerugian dan karenanya
meningkatkan resiko kredit. Tugas analisis adalah mengukur tingkat resiko yang berasal dari struktur modal suatu perusahaan. Sisa bagian ini akan melihat
motivasi hutang dan mengukur dampaknya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Struktur Aset